matthysse76Avatar border
TS
matthysse76
Banyak Yang Masih Lajang, Wanita Tunisia Demo Minta Dipoligami


TUNIS - Saking banyaknya wanita lajang di Tunisia, sekelompok wanita di negara itu menggelar unjuk rasa menuntut pemerintah melegalkan poligami. Mereka berharap pemerintah mengizinkan poligami yang saat ini dianggap kejahatan.

Dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (1/2/2019), poligami merupakan pelanggaran hukum di Tunisia yang melanggar pasal 18 tentang status pribadi. Ketua Forum Kebebasan dan Kewarganegaraan Tunisia, Fathi Al Zghal, membenarkan aksi demo itu dilakukan karena sejumlah wanita takut hidup melajang sampai tua.



Selama ini, poligami dianggap sebagai hal tabu dan melanggar hukum di Tunisia. Namun, sekelompok wanita menuntut parlemen mengizinkan poligami karena tuntutan hidup. Saat ini, Tunisia merupakan negara dengan jumlah wanita lajang terbanyak di Afrika Utara.

Fathi Al Zghal mendukung seruan untuk mengkaji ulang undang-undang status pribadi yang berlaku di Tunisia. Menurutnya, aturan tersebut semestinya mengatur kemerdekaan wanita di Tunisia, termasuk poligami.

Laporan terbaru yang diterbitkan Kantor Nasional untuk Keluarga dan Penduduk pada Desember 2017 menyebut Tunisia sebagai salah satu negara dengan tingkat keengganan tertinggi untuk menikah. Prosentasenya mencapai 60 persen yang jauh lebih tinggi daripada rasio negara Arab lainnya. Laporan itu juga mengungkap jumlah wanita lajang di Tunisia terus meningkat.

Sementara itu, peneliti peradaban Islam, Sami Braham, menilai pemberlakuan poligami bakal memberikan dua konsekuensi. "Wanita lajang yang ingin menikah percaya poligami akan mengakhiri masalah mereka," tegas Sami Braham.

sumber


Jumlah Wanita Jomblo di Tunisia Tertinggi di Afrika Utara

Sekelompok wanita Tunisia menuntut poligami diberlakukan di negara itu sebagai solusi bagi tingginya jumlah wanita yang belum menikah atau dijuluki wanita jomblo, urutan teratas di Afrika Utara dan nomor 4 di negara-negara Arab.

Dengan menggunakan media sosial, para wanita ini diajak untuk menggelar protes di depan parlemen untuk menuntut poligami diberlakukan.

Menurut laporan Middle East Monitor, 26 Januari 2019, poligami adalah tabu di Tunisia dan Pasal 18 Personal Status Code menerapkan sanksi kepada pelaku poligami.

Presiden Forum Kebebasan dan Kewarganegaraan, Fathi Al-Zghal mengumumkan tentang protes kaum wanita yang ingin poligami diberlakukan kepada media.

Menurutnya, aksi protes kaum perempuan itu bersifat sponta dan berangkat dari advokasi untuk menyelesaikan masalah tentang perawan tua di Tunisia.

Al-Zghal juga mendukung agar dikaji ulang semua pasal di dalam Personal Statuts Code sebagai seperangkat aturan mengenai hak dan kemerdekaan perempuan Tunisia, tidak hanya poligami.

Selain itu, pengkajian kembali juga didesak untuk prosedur cerai yang tidak adil dan menghapus prinsip-prinsip adopasi karena hal itu berseberangan dengan hukum Sharia.
Dia menjamin bahwa aksi protes kaum perempuan itu tidak terkait dengan partai politik atau asosiasi tertentu.

Peneliti Peradaban Islam, Sami Braham menuliskan bahwa pemberlakuan poligami akan memberi dua konseweksi.

"Wanita tidak menikah yang merindukan kesempatan untuk menikah percaya bahwa membuka pintu poligami akan membuat mereka dapat menikah," kata Braham.

Namun dia memperkirakan berdasarkan jender laki-laki seperti dirinya, hal sebaliknya yang akan terjadi karena diperburuk oleh para pria yang merindukan perempuan yang usianya lebih muda. "Kecuali mereka menerima pernikahannya sebagai tindakan amal dan kebaikan," ujar Braham.

Meski Al-Zghal menepis protes para wanita pendukung poligami sebagai tindakan spontan, namun sejumlah aktivis menyebut aksi protes ini didalangi partai politik yang menarget gerakan Islam Ennahda dan merusak citranya menjelang pemilu. Mereka menyebutnya sebagai ide setan yang tidak akan dapat memecah belah rakyat Tunisia yang cerdas.

Berdasarkan data National Office for Family and Population Tunisia, jumlah wanita jomblo meningkat lebih dari 2,25 juta dari total 4, 9 perempuan di negara itu. Usia tertua wanita lajang berada di antara 25-35 tahun.

sumber

nek wes nyandak cewek2 soko Arab Maghrib (Tunisia, Aljazair, karo Maroko)... wes tobat.!!! tobat ngrasakne ayune !!!! emoticon-Malu (S)

lha iki contone..




swiitdebby
sebelahblog
anasabila
anasabila dan 5 lainnya memberi reputasi
6
6.5K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan