Publik figur adalah orang yang dalam kesehariannya selalu disorot media, terkenal, dan sosok yang layaknya memberi contoh bagi masyarakat luas.

Bukan hanya dituntut untuk tampil profesional sesuai skill, mereka juga disarankan untuk menjaga sikap, setidaknya sopan, ramah, dan tidak berbuat asusila. Maka dari itu, menjadi publik figur yang baik tidaklah mudah. Mereka harus siap menerima konsekuensi dikritik masyarakat atas segala hal yang mereka lakukan.

Mereka punya lovers armydan haters army, dua istilah yang sepertinya sudah jadi patokan di kehidupan sosok yang berkarier di depan layar dan terkenal. Lovers army adalah golongan orang yang menyukai bahkan memuja karya ataupun sosok si publik figur sedangkan haters army adalah golongan sebaliknya.

Haters dalam stigma orang awam adalah orang-orang yang tidak suka dan bahkan cenderung mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas dari simbol ketidaksukaannya itu. Saat ini, haters yang kelewatan bahkan tak segan mem-bully dan menjatuhkan. Alhasil, haters dipandang negatif dan hanyalah sekumpulan orang-orang yang tidak suka jika si publik figur bahagia.

Nyatanya, haters juga punya fungsi, Gan. Nggak melulu negatif, haters juga punya manfaat yang baik untuk kelangsungan karier si publik figur yang sudah ane rangkum secara singkat berikut ini.

Dihujani banyak kritikan pedas dan hujatan tidak selamanya membuat mental artis down. Malah sebenarnya itu bagus untuk membangun mental sekuat baja alias tahan banting. Jika si artis, misalnya menanggapi hujatan dengan santuy dan malah menjadikannya ladang edukasi untuk berkarya yang lebih baik.

Dipuji terus juga nggak baik😅, itu bakal membuat si artis berpikir jika dia udah hebat dan tertutup menerima kritikan bahkan hujatan dari haters. Mengingat pengalaman ane, jarang ada loversyang mau mengkritik idolanya, meski harusnya perlu.

Haters is true lovers, jika ditanggapi dengan positif.

Banyak hatersmembuat publik figur lebih dikenal masyarakat, right? Coba deh tengok karier yang menyelimuti para artis. Mereka lebih disorot media ketika membuat kontroversi dan prestasi. Akibatnya, mereka lebih dikenal ketimbang publik figur lain yang diam-diam bae.

Coba tengok akun medsos artis yang punya followers banyak. Sebenarnya, followers mereka itu nggak melulu lovers, bahkan haters banyak. Tujuannya apa? Menghujat dan mencari-cari kesalahan. Alhasil, terjadilah orang lovers dan haters di akun si artis. Tak lama kemudian, boom! Percekcokan mereka jadi viral.

Siapa pihak yang populer? Si artis tentunya. Endors, empati, dan kontrak untuk main drama membanjiri setelahnya😆.

Kadang, hujatan haters memang terlalu pedas dan bikin sakit hati. Namun, kadang dibalik ujaran sepedas cabai itu terselip pesan yang harusnya membuat si publik figur sadar diri.

Si publik figur yang kena hujatan haters harusnya melakukan introspeksi diri. Mencoba mencari hal yang kurang dalam dirinya dan mencoba memperbaiki diri.

Mencoba berpikir bahwa apa yang ia lakukan itu masih kurang dan mestinya bisa berkarya lebih baik lagi.

Yah, dibalik ocehannya yang nyelekit dan bagi sebagian orang terkesan "unfaedah", haters punya sisi positif yang membangun. Namun, balik lagi kepada pribadi masing-masing, apakah mampu mengambil sisi faedahnya atau tidak.


Referensi : Opini pribadi, di sini