Udah pada deger beberapa isu tentang pulau komodo? Diberitakan pulau komodo tu bakal ditutup sementara waktu, dan yang terbaru ni diberitakan kalo pulau komodo gajadi ditutup, malahan akan dijadikan wisata eksklusif, yang harga tiket masuknya... hm... 14 jeti boskuu... 

Waktu tau harga tiketnya segitu ane langsung nelen ludah, buset, mahal banget dah, ini udah masuk wisata super eksklusif menurut ane, dan dari sini timbulah beberapa pertanyaan dikepala ane, kenapa harganya naik? kenapa sebelumnya wisata ini mau ditutup? nah, pertanyaan - pertanyaan ane ini yang bakal ane bahas disini, hehe .

Isu penutupan pulau komodo memang benar adanya gan. Isu ini mulai muncul sejak Januari 2019, dan menuai kontroversi, banyak yang ga setuju terutama beberapa warga masyarakat desa komodo. Penolakan masyarakat sendiri dilakukan dengan bentuk aksi demo yang menyatakan bahwa mereka menolak terhadap wacana penutupan pulau komodo dan relokasi penduduk dari desa.

Masyarakat disana menilai penutupan pulau komodo tidak mempunyai alasan yang jelas, dan akan mematikan mata pencaharian mereka. Penduduk disana sendiri, 68 persen bekerja sebagai pedagang souvenir dan cindera mata, tour guide, pengrajin patung, pemilik penginapan, pengusaha transportasi laut, pemilik tempat makan, yang dinilai akan bangkrut jila penutupan benar - benar dilakuin gan, kasian juga sih gan, karena kalo dipikir - pikir lagi akan mematikan beberapa sumber pencaharian.

Penolakan sendiri juga didukung oleh Djanti Witjaksono selaku Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Ada benernya juga sih gan, nanti dimata International, Indonesia bakal dinilai ga memperhatikan masyarakatnya dan bakal dikira ga memberikan jaminan keselamatan dan perlindungan.

Nah, terus sebenernya penyebab munculnya isu penutupan pulau komodo itu apa sih gan?

nah nah nah, munculnya itu ini merupakan salah satu dari akibat adanya kasus penyelundupan 41 komodo. Komodo - komodo yang ini kemudian dijual ke luar negeri dengan harga satuan sebesar Rp 500 jt, dan kasus ini diungkap olah Polda Jawa Timur. Kaget juga sih gan, ternyata emang ada beberapa pihak ga bertanggung jawab yang masih aja memanfaatkan kesempatan yang ada, bahkan untuk tindak kejahatan . Ditambah lagi gan, ini kasus penyelundupan komodo bukan hal baru, kasus ini udah ada sejak tahun 2016, dan kalo ga salah uda 7 kali penyelundupan seperti ini dilakukan, buset dah. Penyelundupan ini bener - bener merugikan negara, pantes aja ada beberpa pihak yang kesel dan mencetuskan adanya penutupan, salah satunya ya untuk melindungi komodo sendiri agar tidak dijual belikan. Tapi menurut ane sendiri, penutupan penuh atas wisata pulau komodo juga kurang tepat, ane kira masih ada cara dan alternatif lain yang bisa digunakan untuk menangani kasus ini.

Nah, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, berkata mempunyai rencana untuk pengembangan pulau komodo, terutama Taman Nasional Komodo di NTT. Doi bilang kalo pemerintah tidak mempunyai rencana untuk menutup pulau komodo, tetapi mempunyai rencana untuk menata ulang pulau komodo menjadi destinasi pariwisata yang bisa menyerupai wisata di Afrika.

Pemerintah sendiri juga akan melakukan pembatasan jumlah wisatawan ke pulau komodo dengan mengadakan tiket kapasitas kunjungan atau wisatawan. Pengaturan tiket ini dilakuin make sistem kartu keanggotaan tahunan gan, yang sifatnya permium, hmm... udah rada spaneng denger kata premium nih 

Nah, untuk keuntungan dari pengguna kartu premium ini gan, salah satunya tu mendapatkan akses ke pulau komodo dimana komodo - komodo yang gede ada disana, jadi kita bisa liat komodo - komodo yang udah bangor dan gede banget, hal ini yang engga bakal didapet wisatawan yang engga punya kartu premium bakal diarahin ke lokasi komodo yang laen.

Terus untuk pengelolaan pulau komodo, Deputi Bidang Infrastruktur Ridwan Djamaluddin mengatakan kalo Pusat Riset Komodo juga akan dibangun di pulau komodo. Kapal Pesiar menuju pulau komodo dan labuan bajo akan ditata kembali, wah , makin manteb lah 

Pendapat ane pribari tentang adanya isu penutupan pulau komodo, ane rasa memang kurang tepat. Kita memang ga boleh langsung menilai benar atau salahnya sebua masalah gan, bisa kita liat isu ini mucul karena memang adanya beberapa masalah yang emang ga bisa dianggep enteng, seperti penyelundupan komodo yang ini tu sangat - sangat merugikan negara, yang kalo pemerinah engga segera menggambil langkah, maka kejahatan seperti ini bakal terus muncul, dan si pelaku ga bakal kapok. Langkah pemerintah untuk melakukan pembatasan dan menambahkan beberapa aturan juga ane rasa sudah tepat untuk mengambil langkah awal, dimana hal ini akan ngebuat para penggunjung mempunyai batasan tersendiri. Langkah pemerintah yang lain untuk membangun dan menata kembali pulau komodo juga ane rasa sangat tepat hehe, pulau komodo udah jelas bakal lebih tertata rapi dan masyarakat tidak perlu takut akan hilangnya mata pencaharian mereka, malahan menurut ane bakal terbuka luas kesempatan kerja meningat pulau yang bakal direnovasi. Dan dengan adanya dua langkah dari pemerintah diatas, sudah bisa mematahkan isu dan pendapat tentang penutupan wisata pulau komodo, yang sangat bagus sekali. Ane juga mau berpesan sama pemerintah, semoga keamanan dan kenyamanan di pulau lebih ditingkatkan lagi, lebih diperketat lagi, biar ga bisa nylong seenak jida komodo - komodo disana, pokoknya buat para pelakunya jera dan kalo muncul kesempatan semoga bisa ditangkep pelakunya.

Sekian dulu trit dari ane, semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan dari agan - agan sekalian. Terima kasih.