Pemilu 2019 sudah selesai sejak beberapa bulan yang lalu, dengan segala drama dan keributannya, Pasangan Jokowi-Amin ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024. Dengan kata lain, Jokowi terpilih lagi sebagai Presiden setelah mengalahkan lawan yang sama, Prabowo Subianto. 




Sampai kapanpun politik selalu tentang kepentingan, yang membedakan adalah kepentingan siapa yang menjadi prioritas. Apakah rakyat atau segelintir elit-elit? Di periode kedua, Jokowi punya tugas untuk menunjukan siapa yang dia prioritaskan selama ini. Selama periode pertama dari tahun 2014 sampai 2019, mungkin Pak Jokowi masih terhalang oleh “kepentingan elit” di sekitarnya yang ikut membantu beliau menjadi Presiden. Bedanya, di periode kedua Pak Jokowi sendiri menyatakan bahwa dirinya sudah tidak ada beban. Seperti yang dikutip dari laman tirto.id “lima tahun ke depan, moohon maaf, saya sudah enggak ada beban. Saya sudah enggak bisa nyalon lagi. jadi apa pun yang terbaik untuk negara akan saya lakukan.” Ucap Pak Jokowi di acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Hotel Shangri-la, Jakarta, Kamis (9/5/2019). 


Ini menarik untuk kita tunggu bagaimana realisasi dari pernyataan Pakde ini. Mau seperti apapun rencana untuk membangun Indonesia lima tahun ke depan, saya rasa tidak akan berpengaruh banyak jika hanya ditujukan untuk para elit politik. Dari 250 juta lebih rakyat Indonesia, jajaran pemangku kekuasaan hanya bekerja untuk segelintir orang. Amat sangat menguntungkan tentunya. 




Apa saja yang akan Pakde lakukan setelah dilantik nanti? Apakah setiap kebijakannya akan selalu berpiihak pada rakyat, atau justru malah bersebrangan dengan rakyat? Apa rakyat akan dijadikan raja atau justru hanya alat untuk meraih kekuasaan? 


Merujuk pada pernyataan beliau bahwa beliau sudah tidak ada beban lagi, harusnya rakyat akan menjadi raja. Maksudnya, beliau bisa dengan bebas menentukan kebijakan untuk kepentingan rakyat tanpa harus takut pada orang-orang yang menentangnya, kan? Dari visi dan misi yang beliau usung, saya rasa, sudah—setidaknya—memenuhi harapan saya, tinggal bagaimana cara beliau mengeksekusi visi dan misinya menjadi sesuatu yang bermanfaat dala lima tahun kedepan. 


Kalau boleh berharap, beliau bisa meringkus penjahat-penjahat kelas kakap yang masih bebas berkeliaran. Baik penjahat korupsi maupun penjahat yang terlibat dalam kasus HAM sejak dulu. Atau beliau bisa memimpin seperti alm. Pak Habibie yang benar-benar bekerja untuk rakyat dan negara. Rakyat sudah tidak bodoh lagi, sudah tahu mana yang baik dan buruk, mana yang jujur dan tidak.


Mau bagaimanapun, kepemimpinan Pakde lima tahun ke depan akan berdampak pada citra kawan-kawan politiknya. Kalau terlalu banyak menyimpang dari keinginan rakyat, bukan tidak mungkin kawan-kawan Pakde mengalami keterpurukan di tahun 2024 mendatang. 


Saya percaya Pak Jokowi masih punya hati nurani untuk membela rakyat dan negara. Saya percaya beliau tidak akan tega mengkhianati kepercayaan pemilihnya di pemilu 2019 ini. Terakhir, sebagai penutup thread ini, saya ucapkan selamat bekerja untuk Pak Joko Widodo dan Pak Ma’ruf Amin. Semoga menjadi pemimpin yang amanah dan dicintai rakyatnya.