Kisah Mistis Di Gunung Lawu

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Kisah Mistis Di Gunung Lawu

.nona.

18-09-2019 08:47

.NONA.

Quote:

Terima Kasih sudah bertandang ke thread saya, disini kita akan kulik masalah teknologi, olahraga, misteri, entertainment, education, viral dan juga lifestyle semoga thread berupa informasi ini dapat membuat agan dan sista berdiskusi dan saling tegur sapa. Silahkan follow, share dan beri rating 5, jangan lupa untuk selalu santun dalam berkoment, semoga kalian selalu rindu dengan thread yang bermutu dan informatif salam ngaskus gan..

sumber gambar

Perjalanan kali ini gw, Joko dan Endri akan bertolak ke gunung yang penuh mistis dan mitos maklumlah Lawu merupakan gunung purba di daerah Jawa. Gunung dengan warung tertinggi di Indonesia yaitu warung Mbok Yem.

Kami saat itu sudah tiba di candi cetho, sebuah candi bersejarah yang memiliki rupa tidak seperti candi hindu lainnya. Walau dinilai candi ini dibuat pada masa Majapahit.

Ketika Joko dan Endri mengurus simaksi aku sengaja tidak ikut, namun menjaga barang bawaan di sebuah warung kopi. Lalu aku melihat seorang bapak-bapak paruh baya dengan wajah yang pucat dan tak seperti manusia biasa pada umumnya.

sumber gambar

"Ngopi pak.." ujarku.

"Monggo Le dilanjut.."

"Ohhh yo wes nih rokok pak de.." aku memberikan sebatang rokok pada bapak itu.

Kami berdua pun asik mengepulkan asap putih di kaki gunung Lawu.

"Bapak tinggal dimana..? "

"Ohhh saya asalnya jauh Le..!!"

"Bukan di daerah ini ya...?"

"Bukan, bapak dari dusun Gondang Kaon, desa Jabung, kecamatan Panekan, kabupaten Magetan, sampean tau Le..?"

"Ga tahu pak de aku kebetulan dari Jakarta.."

"Mau naik apa sudah turun..?"

"Mau naik pak de.. temenku lagi ngurus simaksi.."

"Kalau di Lawu harus hati-hati terkadang banyak sekali rintangan, jangan gegabah dan jangan melanggar pantangan."

"Iya pak de terima kasih.."

Kulihat jelas ketika ia mengangkat rokok sebuah tanda di tangannya di sebelah kanan ada tato motif bunga dan lengan tangan kiri bertato motif naga serta wanita.

Kabut tipis pun menghampiri aku, dan kulihat kawanku sudah selesai mengurus simaksi.

"Nah itu dia kawanku pak de baru beres ngurus simaksi"

Tatapan pak de nampak kosong dan dengan santai mengepulkan asap rokok, hingga kabut tipis terlihat mulai agak pekat.

"Woyyy.. Ko.. Ndri gw disini.."

"Ehhh gw kira lo kemana Don.."

"Ya udah yuk dah bisa naik nih.." ujar Endri.

"Bentar gw pamit dululah ama pak de di belakang gw.."

"Pak de..? Pak de Siapa.. dari tadi pas gw disini dibelakang lo itu ga ada apa-apa.."

Shit, nampak raut mukaku berubah ada pertanda apa ini, masak baru sebentar pak de sudah menghilang. Kutepiskan saja rasa khawatirku, dan kami mulai mendaki gunung lawu hingga istirahat di candi khetek.

Candi yang mirip dengan peninggalan suku maya, entah apa ada hubungan apa Indonesia dan Amerika Selatan. Disitu kami bertiga berbincang dan bercanda untuk menghilangkan penat hingga ada suatu pembicaraan.

sumber gambar

"Ehhh... Joko kamu sudah liat berita kalau beberapa bulan kemarin ada yang gantung diri di Hargo Dalem ?" Ujar Endri.

"Belum sek, toh aku ndak tahu..!! "

"Lahh.. kan rame itu beritanya, masak sampean bisa ga tahu.. "

"Bener... Loh...emangnya kenapa? "

Nampaknya Endri dan Joko sedang membicarakan hal yang menarik, maka aku memegang kuping rapat-rapat agar dapat mencuri dengar

"Aku juga ga ngerti tapi kalo ndak salah yang gantung diri itu namanya pak de Jimun ada tato di tangannya.. "

Dalam diam aku pun segera memotong pembicaraan mereka.

"Ndri gw mo nanya nih apa di tangannya di kanan ada tato gambar bunga, sedang di kiri naga sama wanita ya ?"

"Bener... Itu Don... Loh kok lo bisa tahu ?"

"Orang itu bukan asli sini ya, kalau ga salah aslinya dari Magetan kan"

"Bener... Tuh...gw takut kalau kita naik sekarang kurang bagus hawanya.."

"Ya ga apalah wong dah meninggal ya tetep ga akan bisa ganggu..."

Lalu aku melihat ke arah candi di atas punden berundak nampak sosok pak de tadi, lidahnya melet sambil memanggil manggil diriku dengan melambaikan tangannya.

"Iii.. iitu... itu... Jimun... Jimun...aahhh dia disini....too...tolong"

Dan pandanganku gelap seketika hingga kedua temanku pun berusaha untuk membangunkanku. Namun aku tetap berada di alam bawah sadar semuanya serba hitam dan gelap.

"Tulisan Serius Tapi Santai"
--------------------------------------
Tulisan : .nona.
referensi : opini pribadi dan klik
Pic : google