kaniarfAvatar border
TS
kaniarf
Hitam Putih Dunia Olahraga Indonesia


ALOHA GANSIS

WELCOME TO MY THREAD

emoticon-Selamatemoticon-Ultah

Hai gansis, udah bulan September nih. Ada yang tau gak ya di bulan ini ada hari spesial apa? Hmm, yakin gak tau? Oke sini ane bisikin~

Bulan September, tepatnya tanggal 9 September, Indonesia merayakan Hari Olahraga Nasional a.k.a Haornasloh. Eits, kalau gansis pikir Haornas umurnya baru 1-2 tahun, mohon maaf nih, kalian salah besar. Hari Olahraga Nasional di tahun 2019 ini sudah dirayakan untuk yang ke-36 kalinya loh.


Sumber: BolaSport

Cerita sedikit mengenai sejarah Haornas, sebenarnya hari ini tercipta bukan untuk merayakan organisasi olahraga tertentu. Penetapan tanggal Haornas berkaitan loh dengan sejarah diadakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) yang pertama kali. Tentu saja hari itu sangat bersejarah, sehingga menurut pemerintah, perlu diingat dengan cara yang spesial, salah satunya dengan merayakan Hari Olahraga Nasional atau Haornas ini.

Oke, segitu aja sekilas info mengenai sejarahnya, sekarang ayo kita bahas apa yang sedang terjadi di dunia olahraga Indonesia saat ini.

Gansis mungkin setuju kalau saat ini sepertinya olahraga Indonesia sedang berada di masa suramnya. Gimana nggak, belakangan, banyak sekali masalah-masalah yang berkaitan dengan dunia olahraga kita. Yang paling menonjol dan masih hangat jadi perbincangan tentu saja masalah di cabang olahraga sepakbola dan bulutangkis.


Sumber: IDN Times

Yups, di sepakbola Indonesia baru saja mengalami kejadian pahit akibat tingkah oknum suporter yang tidak dewasa menyikapi kekalahan. Sedih gak sih? Saat Indonesia punya secercah harapan untuk icip-icip yang namanya piala dunia (meskipun baru kualifikasi ya), eh suporternya malah bikin ulah dan berakhir dengan pelaporan timnas Indonesia ke FIFA.

Jujur sih ane kasihan sama timnas Indonesia, latihan mereka gak mudah dan gak main-main, tapi gara-gara kejadian ini, sudah pasti merekalah yang bakal kena imbasnya secara langsung. Indonesia pun akan dipandang belum siap untuk menyelenggarakan event sepakbola dunia seperti ini. Ya pasti, kan, kepercayaan dan rasa aman untuk menyelenggarakan pertandingan besar antar negara akan dipertanyakan. Padahal Indonesia sudah jadi kandidat kuat untuk menjadi tuan rumah piala dunia U20 tahun 2021, loh. Sayang banget, kan?


Sumber: SINDOnews

Dari sepakbola, sekarang mari alihkan perhatian ke cabang olahraga bulutangkis. Ada hal menarik yang baru terjadi nih. Gansis pasti juga menyimak soal pencabutan beasiswa dari sponsor terbesarnya dengan alasan yang menurut ane tidak masuk akal. Yups, katanya berkaitan dengan Eksploitasi Anak dan produk si pemberi sponsor yang ‘katanya’ produk negatif. Hmm~

Ane sebenarnya kurang paham korelasi eksploitasi anak dan citra produk sponsor yang dinilai negatif. Tapi kalau alasan eksploitasi anak adalah karena sponsor mencari bibit atlet sejak dini, sepertinya tidak ada masalah, justru itu hal yang benar. Seperti menanam sayur atau buah yang baik, untuk mendapatkan hasil panen maksimal, tentu harus dimulai dengan mencari bibit-bibit unggul. Kalau keluarga dan anak yang terpilih bersedia, rasanya tidak ada unsur eksploitasi anak di sini.


Sumber: Liputan6

Kalau eksploitasi anak dikaitkan dengan citra produk sponsor yang dinilai negatif. Ane sebenarnya mempertanyakan, Apakah maksud eksploitasi anak adalah anak-anak ini dijadikan model pemasaran produk secara tidak langsung?  Kalau alasannya begitu, wah ane sih bingung ya. Masalahnya, kenapa gak bisa dilihat dari sisi positifnya aja?


Dari kacamata ane, ane sih melihatnya produk ini hanya mengucurkan dana, mendukung para bibit atlet, bukannya niat mereka baik? Toh gak ada syarat ‘kalau mau saya beri beasiswa, kamu harus menggunakan produk saya’. Kalaupun seragam mereka dipasangi nama produk tersebut, ya itu kan sebenarnya hak sponsor. 
Tapi syukurlah masalah ini sekarang sudah ketemu jalan tengahnya.


Sumber: Kompas

Olahraga Indonesia nyatanya bukan hanya sepakbola dan bulutangkis. Kalau kita melihat kembali ASEAN Games 2018, banyak cabang olahraga yang sebenarnya Indonesia cukup baik dan menjanjikan prestasi di sana. Sebut saja pencak silat, sepak takraw, panjat tebing dan jet ski. Kalau cabang olahraga ini diberi perhatian dan perlakuan yang sama dengan sepakbola dan bulutangkis, bukan tidak mungkin cabang-cabang olahraga ini bisa menunjukkan taringnya di event-event  olahraga internasional lainnya.

Kalau bisa disimpulkan sih, yang paling penting untuk jadi perhatian adalah soal bagaimana Indonesia bisa menyiapkan atlet-atlet muda pelapis yang skillnya mempuni. Tujuannya, tentu saja supaya saat atlet senior kita sudah mulai melempem prestasi atau memutuskan pensiun, penerusnya sudah ada dan sudah siap. Betul? 


emoticon-Big Kissemoticon-Rate 5 Staremoticon-Cendol Ganemoticon-terimakasih

 

Quote:



sebelahblog
infinitesoul
zafinsyurga
zafinsyurga dan 6 lainnya memberi reputasi
7
404
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan