Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

silents.Avatar border
TS
silents.
cumi, Makanan Khas Aceh yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia


KOMPAS.com - Selain memiliki kekayaan alam yang beragam, Indonesia juga mempunyai aneka kuliner yang unik. Salah satunya adalah kuliner khas Aceh yang bernama m3mek. Makanan menyerupai bubur ini merupakan kuliner asli Pulau Simeulue di Aceh yang dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.

Penetapan tersebut dilaksanakan dalam sidang yang berlangsung di Hotel Millennium Jakarta pada 13-16 Agustus 2019. M3mek memiliki bentuk yang mirip dengan bubur. Makanan ini terbuat dari beras ketan gongsen, pisang, santan yang sudah dipanaskan, gula dan garam.

Untuk membuatnya, diperlukan waktu sekitar satu jam. Makanan ini bisa disantap saat panas ataupun dingin. Berdasarkan Informasi dari laman resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, nama m3mek berasal dari maCumi yang berarti mengunyah-ngunyah atau menggingit.

Namun, masyarakat setempat lebih populer menyebutnya Mem3k. Masyarakat biasa membuatnya untuk hidangan berbuka jadi sangat umum dijumpai ketika ramadhan. Namun, sejak makanan ini dinobatkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia, masyarakat dari berbagai daerah pun penasaran dan beramai-ramai mencarinya.

Biasanya, M3mek dijual dalam cup plastik yang dibanderol dengan harga sekitar Rp 5.000 saja. Selain Cumi, 3 karya budaya Aceh lainnya juga dinobatkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia, yaitu gutel, silat pelintau dan sining.

Gutel merupakan makanan khas orang Gayo yang terbuat dari tepung beras, kelapa, gula dan air yang dicampur menjadi satu, lalu dibentuk lonjong dan dibungkus daun pandan. Makanan ini biasanya dibawa oleh orang Gayo saat melintasi hutan atau bekal dalam berperang.

Sementara itu, sining adalah tarian khas Aceh Tengah. Tarian ini dimainkan dua orang dan menceritakan tentang pembangunan rumah adat Gayo, dan mengambil filosofi dari burung yang membangun sarangnya.

Silat Pelintau dari Aceh Tamiang merupakan seni pencak silat yang menonjolkan keindahan serta seni bela diri bagi orang Tamiang tempo dulu. Seni bela diri ini lahir dari kearifan alam Tamiang, di mana para pendahulu belajar dari alam dan lingkungan sekitar. Di dalam Silat Pelintau juga terdapat Silat Song-Song dan Rebas Tebang yang bermakna memapah kehidupan.

https://www.kompas.com/tren/read/201...nda-indonesia.

Hanya di Aceh, 5000 saja udah dapat mem3k bre.

Hidangan pas waktu ramadhan.

Diubah oleh silents. 01-09-2019 07:58
nona212
tien212700
tien212700 dan nona212 memberi reputasi
2
3.2K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan