iskrimAvatar border
TS
iskrim
Pengalaman Mencoblos Di Kampung 'Iskrim' Tahun Ini


Berbeda dengan lima tahun yang lalu yakni ketika hari H pencoblosan tiba entah kenapa kami sekeluarga pagi tadi begitu bersemangat untuk berangkat menuju TPS kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Bahkan sebelum petugas PPK selesai merapihkan susunan kertas dan mengatur letak kotak surat suara kami sudah duduk manis di posisi yang cukup nyaman.

Niat kami berangkat lebih pagi bahkan tepat waktu menunjukkan pukul tujuh pagi kami sudah berangkat dari rumah menuju ke lokasi tempat pemungutan suara. Tujuan utama kami bukan karena 'jagoan' kami kali ini tampil, tapi alasan kedua adalah karena supaya tidak antri lama, ya padahal kami sangat tahu jika kali ini lokasi tps di pecah jadi dua tempat. Mungkin belajar dari pengalaman lima tahun lalu kali ini tps di pecah dua, warga kini cukup terbantu dan tidak lagi berdesak-desakan seperti lima tahun lalu. Jadi benar, menurut New York Times, pemilu Indonesia adalah pemilihan presiden terbesar di dunia yang di lakukan pemilihan secara langsung, kalau tidak diatur sedemikian rupa akan memakan waktu lama.





Bayangan kami sekeluarga sebelum berangkat menuju tps adalah akan cepat selesai dan kami bisa segera pergi ke tempat wisata tujuan kami di daerah pinggiran Jakarta. Ya, kami berniat untuk memanjakan diri sejenak di luar hari Minggu karena pastinya jalan-jalan protokol Jakarta sepi dan tenang di momen seperti ini.


Pembukaan oleh panita (Dok. Pribadi)


Sekitar jam 7.05 kami tiba di TPS 24 yang memang tidak begitu jauh dari rumah. Langsung menuju meja pendaftaran, mengisi absensi dan menyerahkan lembar undangan secara urutan kami bertiga. Setelah itu karena situasi masih terbilang cukup sepi kami jadi bebas memilih tempat duduk, kami pun bertiga memilih duduk manis berjejer dengan tetangga kami yang biasa kami kenal sehari-hari.


Meja Pedaftaran  (Dok. Pribadi)


Jam 7.30 salah satu panitia mulai menginformasikan jumlah amplop, kertas, tata cara pencoblosan yang pada intinya kami merasa ini terlalu bertele-tele karena panitia sudah mengulang-ulang karena kesalahan informasi yang panitia lakukan sendiri. Awalnya kami cukup maklum sebab panitia masih pemula 'bawaan' ketua RT yang juga belum lama ini kami pilih melalui pemilihan yang cukup singkat dan mendadak. Ketua RT yang lama terpaksa di 'lengserkan' oleh warga karena di dapati kurang kerja samanya dan tidak terbuka soal keuangan kas RT.Skip.

Jam 8.10 satu warga mulai di panggil sesuai absen dan mengambil kertas suara. Nah, disinilah awal mula kekacauan terjadi, satu warga yang terbilang sudah cukup tua salah memasukkan surat suara yang seharusnya kertas suara warna abu-abu beliau masukan ke kotak suara merah. Nasi sudah menjadi bubur, panitia pun tidak berani membuka kotak suara yang terkunci tersebut. Disini saya mulai sedikit kecewa sepertinya petugas PPK kotak suara tidak mengawasi dengan baik karena kurang begitu cepat bereaksi membaca situasi.


Situasi Pencoblosan (Dok. Pribadi)


Dan ketika nomor urut ke lima, mulailah kekacauan terjadi lagi. Apa pasal, nama yang di panggil tidak lagi sesuai nomor urut absen. Warga saling bertanya kiri-kanannya, ini sebab panitia yang memanggil nama tidak kroscek lagi ke bagian pendaftaran (atau mungkin sebaliknya). Salah satu warga ada yang nyletuk pelan, "Kok ibu itu duluan, kan saya datang lebih dulu". Saya mendengar celetukan si warga tadi cukup jelas karena tepat duduk di belakang saya. Satu warga lain kemudian nyeletuk juga, "Duh saya udah datang pagi bisa-bisa telat kerja nih", katanya. Awalnya saya cukup memaklumi mungkin hanya terselip satu dua nama saja jadi harus dimaklumi karena panita mungkin sudah lelah bekerja dan lembur beberapa hari, jadi tidak fokus, tapi memang hal demikian seharusnya tidak boleh terjadi. Mereka kan sudah disumpah, bertanggung jawab, dan harus profesional dalam bekerja.


Kertas Suara Di Meja Bilik TS (Dok. Pribadi)


Dan kegelisahan saya mulai memuncak ketika di tiga puluh menit kemudian beberapa warga yang lain dari tempat duduknya mengajukan keberatan dan bertanya kenapa nama yang di panggil tidak sesuai urutan absen. Saya amati sepertinya para panita tidak menguasai situasi yang terjadi yang pada akhirnya mereka semakin kebingungan, bahkan saya yang mendapat absen nomor 12 tiba-tiba harus di longkapi oleh urutan ke 20!

Disinilah saya mulai sedikit kecewa, niat beramgkat pagi agar cepat selesai malah di lewati beberapa nama. Karena tidak ada yang berani mengajukan keberatan ke panitia akhirnya saya langsung maju mendekati meja panitia dan mempertanyakan kenapa nama yang di panggil tidak sesuai dengan nomor urut absensi. Setelah saya periksa tumpukan kertas absen yang dipegang panitia ternyata tidak diberi nomor absen yang seharusnya bagian pendaftaran menuliskan nomor urut absen tersebut. Setelah saya mengajukan keberatan ini barulah beberapa warga berani mengeluarkan suaranya. "Wah, kalau begini kacau deh!"
"Itu tadi ada yang salah masukin kertas suara di warna yang berbeda", "Panitia dan saksi sepertinya gak siap, coba itu mbak saksi yang menemani salah satu pencoblos pun kesulitan cara melipat lembaran kertas dengan benar".


Suasana kemudian jadi sedikit ramai dengan suara ini dan itu. Kemudian panitia dan bagian pendaftaran melakukan kroscek ulang menyesuaikan dan menuliskan nomor urut di kertas undangan sesuai absen. Cukup memakan waktu lama karena tumpukan kertas undangan sudah semakin tebal dan warga sudah mulai bertambah berdatangan. Panitia melalui mikrofon pun menyampaikan permintaan maaf kepada warga untuk menunggu sejenak.

Beruntung di situasi yang mulai ramai kami bertiga sekeluarga sudah selesai dengan ritual mencoblos yang tidak 'greget' ini dan langsung pulang. Entah apakah situasi kemudian sudah bisa normal atau masih ada kekacauan saya tidak mengikutinya lagi.



YES! (Dok. Pribadi)


Nah itulah pengalaman mencoblos di tempat tinggal kami yang sepertinya kurang greget karena ketidaksiapan panitia yang seharusnya mereka sudah sangat menguasai tata cara dan proses pencoblosan yang sebetulnya sudah mereka mengerti dan pahami jauh-jauh hari lewat training sebelum hari H pencoblosan tiba.







Copyright © 2016 - 2019 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS

Sumur: opini | Sotoshop : iskrim 


Diubah oleh iskrim 22-04-2019 09:48
anasabila
pakdejoss
pakdejoss dan anasabila memberi reputasi
5
2K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan