londo.046Avatar border
TS
londo.046
Berharap Perubahan? Jangan Golput!


Pemilu adalah sarana kita memilih wakil-wakil kita di parlemen dalam setiap level. Pemilu juga sarana bagi kita untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden. Beliau-beliau inilah yang menentukan kebijakan untuk mengatur hajat hidup kita di negara ini. Sampai sini saya kira sangat jelas pentingnya datang ke TPS di setiap pemilu. Di sanalah, "nasib kita dipertaruhkan."

Jangan punya pikiran, dampaknya tidak signifikan ya. Salah besar! Jika anda seorang pekerja, kebijakan soal pekerja, aturan pengupahan, aturan cuti dan hak-hak anda diatur semua oleh mereka-mereka yang duduk di lembaga eksekutif dan legislatif. Jika anda cuek bebek, tidak peduli dengan hal ini, bagaimana jika yang menang adalah garong, rampok, koruptor dan sejenisnya.



Memang tidak semua calon bisa memenuhi harapan dan sesuai dengan ekspektasi anda. Tapi paling tidak ada yang sejalan dengan pola pikir dan ideologi yang anda percayai kebaikannya. Kalau anda mencari capres-cawapres dan anggota parlemen yang sempurna, plek  sesuai yang anda mau, saya kira anda akan selalu kecewa. Orang itu kan plus-minus. Ada baiknya, juga ada buruknya.

Anggota Bawaslu Mochammad Affifudin mengatakan, "Dengan proses yang sudah sangat terbuka ini, kalau orang-orang baik tidak menggunakan hak pilih, jangan sampai kemudian pemilu jatuh ke orang-orang yang tidak baik." Terbayang kan kalau yang menguasai eksekutif dan legislatif itu orang-orang jahat yang ingin merampok negara, atau hanya ingin memuluskan agenda kelompoknya.



Mencegah orang jahat berkuasa, dan mendukung pemimpin yang terpilih adalah alasan paling tepat kenapa kita harus menggunakan hak pilih kita. Pemimpin yang sudah terpilih itu bukan lagi mewakili pemilihnya saja golongannya saja, tapi juga menjadi representasi seluruh rakyat Indonesia. Jadi setiap warga negara punya hak dan kewajiban untuk memberikan masukan.

Selain itu dengan kita mempunyai pilihan dan mendukung salah satu calon, maka sang calon pun akan berlomba-lomba menghasilkan program dan kebijakan yang memikat pemilih. Dari situ kita punya banyak referensi untuk membangun negeri ini ke depan. Apakah ide bagus dari peserta yang kalah haram dieksekusi yang menang? Saya rasa tidak. Justru program kebijakan yang bagus, harus dieksekusi oleh si pemenang.



Pengacara publik LBH Jakarta Arif Maulana mengatakan, "Opsi untuk tidak memilih adalah pilihan, dan ini adalah bagian dari ekspresi kedaulatan rakyat. Hari ini, rakyat melihat tidak hanya pemimpin politiknya yang tidak beres, tapi juga sistem politik yang harus menjamin prinsip-prinsip demokrasi, menjamin persamaan di muka hukum, persamaan ekonomi, sosial, dan budaya bagi masyarakat, bagi rakyat itu tidak ada."

Di atas adalah alasan mengapa golput itu terjadi. Kalau kita telaah dengan nalar, kalau memang sistem politik itu tidak beres, apa gerakan konkrit yang harus dilakukan? Diam dan tidak memlih? Atau tetap memilih dengan menekan yang terpilih untuk mengubah sistem yang dianggap kurang pas, tidak adil dalam segala aspek?



Sejarah pemilu di Indonesia mencatat, golput tidak menghasilkan apa-apa bagi konstitusi kita. Kalau memang dirasa ada yang salah, nalar dan logisnya ya harus diperbaiki. Caranya memperbaiki bagaimana? Ya harus ikut berpartisipasi. Kalau dirasa calon yang ada tidak memadai, silahkan bikin ormas, atau partai politik sekalian. Di situ, anda punya nilai tawar. Nah, sampaikanlah gagasan anda untuk kemajuan bangsa. Tidak ada larangan membuat ormas atau parpol asal tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45.

Kalau anda hanya diam, tidak memilih, sampai kapanpun koruptor akan menang. Karena mereka lah yang bergerak masif dan ikut terlibat dalam proses pengisian posisi-posisi strategis. Yang anda dapat dari golput apa? Mungkin hanya kepuasan hati menurut anda. dan itu hanya bagian kecil, karena bagian besarnya anda akan memaki karena melihat orang-orang di atas sana diciduk KPK lah, terlibat narkoba dan wanita lah. Serta perilaku negatif lainnya.

"Tuhan tidak akan merubah nasih suatu kaum, jika bukan kaum itu yang mengubahnya." Saya kira kalimat ini patut anda renungkan kembali deh. Jika ingin perubahan, ya berbuatlah. Mulai dari yang paling kecil saja dulu, aktif ikut pemilu, menentukan pilihan sesuai hati. Pada tahap selanjutnya, sangat dianjurkan untuk mengkritisi setiap kebijakan dari penyelenggara negara. Itu baru namanya warga negara cerdas! Jadi, masih mau golput? Jangan sampai saya teriakin pengecut lho ya, hehehe. Salam Damai.


Merdeka!

Sumber Referensi : sini, sini
Sumber Gambar : sini, sini, sini, sini
anasabila
anasabila memberi reputasi
6
1.1K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan