rulfhiAvatar border
TS
rulfhi
Mengunjungi Dapur Sablon C59 Bandung


Mengunjungi Dapur Sablon C59 Bandung


Foto Bersama Pak Wiwied (Owner C59) / Dokumentasi pribadi 

C59 bukan nama yang asing di telinga saya dan warga Bandung. C59 sebuah merk baju ternama asal Kota Kembang. Jauh sebelum trend factory outlet dan clothing, merk ini sudah terlebih dulu exist. C59 merupakan kependekan dari Caladi Lima Sembilan, yakni salah satu nama gang yang berada di Kota Bandung. Di tempat ini Marius Widyarto Wiwied memulai usahanya di bidang industri garmen khusus tshirt printing(kaos sablon oblong). Usaha ini dimulai pada tahun 1980, dan kini sudah menjadi perusahaan tshirt kelas kakap.

Setelah sekian lama akhirnya saya punya kesempatan untuk mengunjungi pabrik C59. Pabrik ini berlokasi di Jalan Cigadung Raya Timur No. 107, Bandung. Saya berkunjung dalam rangka program wisata yang digagas Disbudpar Kota Bandung bertajuk Cigadung Creative Belt. C59 sendiri sebenarnya memiliki paket wisata bernama Factory Tour. Yakni wisata dengan konsep berjalan-jalan di sekitar pabrik melihat proses dari bahan belum jadi hingga menjadi bahan jadi. Biar lebih kebayang masih simak saja cerita saya.

Lokasi pabrik ini tidak terlalu jauh dari pusat kota, Jika kamu dari pintu keluar tol Pasteur, kamu tinggal lurus saja, melewati jalan layang Pasupati menuju arah Jalan Pahlawan/Cicaheum. Jika sudah berada di daerah Pahlawan kamu belok ke arah Jalan Cikutra Barat lalu masuk ke jalan Cigadung raya. Saya tiba di pabrik C59 memakai mini bus. Akses jalan yang sempit sangat disarankan untuk tidak menggunakan bus besar. Sesampainya di lokasi pabrik, saya disambut oleh pembawa acara dan tokoh wayang golek asal Sunda, yakni Si Cepot. Saya mendengar pemaparan Cepot mengenai apa itu C59. Gadis manis yang kebetulan menjadi pembawa acara saat itu ikut menjelaskan akan ngapaian aja nanti di dalam tour ini.


Sambutan dari Cepot C59/ Dokumentasi pribadi 

Kegiatan ini pun terasa berkesan karena saya beserta rombongan ditemani langsung oleh Pak Wiwied (Owner C59). Beliau memakasi style yang santai, pakai celana pendek. Pokoknya khas entrepeuner sukses deh. Setelah sambutan, saya beserta rombongan memasuki area sablon. Di area sini kita bisa melihat bagaimana proses sablon. Mulai dari pembuatan frame, pembersihan cetakan sebelum hingga proses menyablon.

Satu hal yang menarik di area ini adalah penggunan bekas kaleng kong guan yang diisi semen sebagai alat pemberat untuk mengepress cetakan sablon. Pak Wiwied yang ikut dalam rombongan berkata “sengaja saya pakai alat sederhana biar mudah ditiru sama yang lain.” Saya terhentak. “Dengan begitu bakal banyak yang bisa menerapkan teknologi ini,” lanjut Pak Wiwied. Dalam hati saya bicara memang beda kalau jiwa usahanya sudah melangkah maju mah.  


Pembersihan frame sablon / Dokumentasi pribadi 

Masih di ruang yang berbeda namun masuk dalam area sablon, saya turut merasakan proses menyablon. Dalam ruangan ini ada 5 meja panjang membentang. Meja ini menjadi tempat satu bahan atau kaos di sablon. Nih hasil sablon saya yang ditandatangi langsung sama Pak Wiwied.


Praktek Menyablon / Dokumentasi pribadi 


Hasil Sablon Ditandatangi Pak Wiwied / Dokumentasi pribadi

Dari ruang sablon saya melangkah ke area pemotongan bahan sesuai pola. Memakai alat potong mesin, para pekerja gesit dan lihat memotong bahan mengikuti pola yang telah dibuat. Pola ini berbeda-beda mengikuti pesanan si pembeli. Pola dari pemesan pun disimpan karena suatu saat jika si pemesan mau pesan baju yang sama sudah ada polanya.  

Beranjak dari ruang pola saya ke memasuki ruang penjahitan, obras. Terdengar suara mesin jahit saling bersahutan. Di sini bahan yang sudah di potong berdasarkan pola akan dijahit sesuai kebutuhan. Misal menjadi baju, kemeja. Total ada ratusan karyawan yang setiap hari menjahit. Lanjut dari ruang jahi saya memasuki ruang pengemasan dan quality control. Sebelum baju sampai ke tangan si pembeli/pemesan, baju akan dicek kualitasnya. Apakah sudah sesuai apa belum. Jika sesuai maka si baju bisa keluar dan dipasarkan. Jika tidak maka akan diganti dengan yang baru.


Ruang jahit / Dokumentasi pribadi 


Proses melipat pakaian / Dokumentasi pribadi 

Setelah selesai dari ruang ini saya menuju ke outlet. Tempat di mana kita bisa membeli produk C59. Oh iya di salah satu sudut terdapat area selfie. Tempat yang khusus untuk mewadahi para kalian yang doyan selfie.

Tentunya setelah mengikuti factory tour ini untuk saya tergugah untuk menjadi seorang entrepeuneur. Karena dalam tour ini diajarkan secara sekilas bagaimana bisnis konveksi baju. Dan biasanya C59 mengadakan workshop untuk mewadahi dan mengedukasi animo masyarakat untuk berwirausaha.

Kalimat bijak dari Pak Wiwied yang terus saya coba tanamkan dalam diri.

Quote:


Kunjungi juga blog & sosial media ane di
Blog : Rupaca
Instagram : rulfhi
Twitter : rulfhi_rama
Facebook and like Facebook Page : rulfhiand Rulfhi Alimudin


 Sumber Tulisan: Pengalam pribadi

Sumber Foto Terlampir di Bawah Foto

Referensi Referensi 1

 

Diubah oleh rulfhi 24-01-2019 15:09
8
9.6K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan