- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Politik Balas Budi: Ketika Belanda Berterimakasih Pada Indonesia


TS
kulitkacang10
Politik Balas Budi: Ketika Belanda Berterimakasih Pada Indonesia
Quote:
Politik Etis atau Politik Balas Budi adalah sebuah pemikiran yang di kemukakan oleh Pieter Brooshooft dan C. Th. van Deventer sebagai reaksi atas sistem Politik Pintu Terbuka (1870-1900) dan Sistem Politik Tanam Paksa (1830-1870) yang dianggap tidak berprikemanusiaan dan sangat memberatkan bagi pribumi Hindia Belanda. Politik Etis sendiri menyatakan bahwa Pemerintah Kolonial Belanda bertanggung jawab atas kesejahteraan moral pribumi. Dengan kata lain, Pemerintah Kolonial Belanda berhutang budi pada rakyat Indonesia karena sudah memperbaiki kondisi keuangan Negeri Belanda melalui sistem tanam paksa dan Politik Pintu Terbuka yang menghasilkan banyak keuntungan karena kondisi kas Negara Belanda sempat memburuk akibat terlibat banyak peperangan. Sebelumnya, Poltik Tanam Paksa dan Politik Pintu Terbuka banyak bertanggung jawab atas terpuruknya rakyat Indonesia karena harus banting tulang demi memperbaiki perekonomian Negeri Belanda. Terlebih, Politik Tanam Paksa bertanggung jawab atas eksodusnya masyarakat Pulau Jawa ke daerah di luar Jawa untuk dipaksa bekerja di lahan perkebunan milik Pemerintah Kolonial Belanda.

van Deventer
Isi dari pemikiran Politik Balas Budi disebut sebagai Trias van Deventer yang berisis:
Spoiler for Trilogi van Deventer:
1. Irigasi
Membangun dan memperbaiki sistem irigasi lahan pertanian. Dengan sistem irigasi yang baik, masyarakat Indonesia dapat menggarap lahan pertanian dengan lebih baik sehingga kesejahteraan bagi kaum pribum dapat tercapai.
2. Edukasi atau Pendidikan
Membangun dan memprebaiki sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar untuk para pribumi. Pribumi berhak mendapatkan pendidikan yang layak dengan fasilitas yang layak pula. Dengan adanya edukasi bagi masyarakat Indonesia, diharapkan pribumi dapat memperbaiki kondisi perekonomian dirinya agar tercapainya kesejahteraan.
3. Emigrasi
Mengajak dan memfasilitasi pribumi untuk berpindah dari daerah yang padat ke daerah yang lebih sepi terutama untuk masyarakat Pulau Jawa. Dengan adanya perpindahan penduduk ini, diharapkan wilayah Hindia Belanda pada saat itu menjadi lebih merata.
Membangun dan memperbaiki sistem irigasi lahan pertanian. Dengan sistem irigasi yang baik, masyarakat Indonesia dapat menggarap lahan pertanian dengan lebih baik sehingga kesejahteraan bagi kaum pribum dapat tercapai.
2. Edukasi atau Pendidikan
Membangun dan memprebaiki sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar untuk para pribumi. Pribumi berhak mendapatkan pendidikan yang layak dengan fasilitas yang layak pula. Dengan adanya edukasi bagi masyarakat Indonesia, diharapkan pribumi dapat memperbaiki kondisi perekonomian dirinya agar tercapainya kesejahteraan.
3. Emigrasi
Mengajak dan memfasilitasi pribumi untuk berpindah dari daerah yang padat ke daerah yang lebih sepi terutama untuk masyarakat Pulau Jawa. Dengan adanya perpindahan penduduk ini, diharapkan wilayah Hindia Belanda pada saat itu menjadi lebih merata.
Quote:
Ketiga Hal diatas pada awalnya dianggap sebagai akhir bagi penderitaan pribumi. Namun dalam pelaksanaannya, kebijakan baru ini disalahgunakan oleh Pemerintah Kolonial Belanda untuk mencari keuntungan. Irigasi yang seharusnya digunakan untuk mengairi lahan pertanian milik pribumi malah digunakan untuk mengairi lahan milik Belanda. Begitu juga dengan dua poin lainnya, migrasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada prakteknya bukan untuk pemerataan penduduk melainkan untuk dijadikan buruh di pabrik-pabrik milik Belanda. Pada bidang pendidikan, sekoah-sekolah yang pada awalnya di bangun untuk pribumi nyatanya hanya diperuntukan untuk kaum Ningrat dan anak pejabat daerah. Rakyat biasa hanya diperbolehkan untuk sekolah di Sekolah Rakyat yang materi pengajarannya hanya baca, tulis, dan berhitung. Selain itu, Pemerintah Kolonial Belanda memanfaatkan siswa yang dianggap cakap dengan mempromosikannya menjadi pegawai pemerinta dengan upah minim.

Dengan adanya penyimpangan- penyimpangan itu, munculah orang-orang yang berasal dari elit pribumi yang sadar akan kesengsaraan Bangsa Indonesia pada waktu itu. Para golongan intelektual Indonesia mulai melakukan kecaman-kecaman terhadap pelaksanaan Politik Etis dan menganggapnya sudah gagal. Hal ini pula lah yang mengawali kemunculan Pergerakan Nasional.

Dengan adanya penyimpangan- penyimpangan itu, munculah orang-orang yang berasal dari elit pribumi yang sadar akan kesengsaraan Bangsa Indonesia pada waktu itu. Para golongan intelektual Indonesia mulai melakukan kecaman-kecaman terhadap pelaksanaan Politik Etis dan menganggapnya sudah gagal. Hal ini pula lah yang mengawali kemunculan Pergerakan Nasional.
Terimakasih! Adios Amigos.
(Sumber gambar: Google)
Diubah oleh kulitkacang10 25-01-2019 11:47
4
5.5K
Kutip
39
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan