profesorlucuAvatar border
TS
profesorlucu
Trial By Combat: Yang Salah Adalah Yang Kalah

Sistem pengadilan dan hukum bertujuan agar mereka yang salah mendapatkan hukuman yang setimpal. Hal ini adalah tujuan utama dari semua hukum di seluruh dunia, terlepas budaya dan letak geografis. Sebelum masuk ke persidangan, para penyidik mengumpulkan bukti dan keterangan saksi. Selain itu, korban dan melakukan tuduhan harus mempersiapkan diri dengan kesaksian dan bukti penunjang.
 
Berbeda dengan era modern, ada sebuah sistem pengadilan yang menunjukkan bahwa mereka bersalah jika kalah dalam pertarungan atau duel satu lawan satu. Sistem ini dikenal dnegan nama trial by combat. Penggunaannya terjadi di masa abad pertengahan di Eropa.


 
Mengapa trial by combatdigunakan dalam memutuskan suatu perkara? Bayangkan kamu dituduh korupsi oleh seseorang. Tertuduh dan penuduh harus bisa membuktikan perkara sejelas mungkin. Pada zaman itu, sulit untuk membuktikan secara fisik bahkan saksi-saksi pun diragukan keterangannya. Selain itu, era abad pertengahan di Eropa merupakan masa bergejolak dimana keadilan seakan merupakan barang berharga dan langka. Tentu saja, harus ada cara–cara tertentu untuk memutuskan siapa yang bersalah dan siapa yang benar.
 
Trial by combat menjadi pilihan karena mereka percaya Tuhan akan membela orang-orang yang benar. Pandangan ini masih dipegang oleh orang-orang zaman sekarang dimana Tuhan tidak akan pernah membiarkan orang jahat menjadi pemenang. Meskipun tampak klise, inilah alasan mengapa mereka menyerahkan pada sebuah sistem yang bernama trial by combat.
 

 
Prosedurnya sangat sederhana yaitu masing-masing pihak bertarung. Ingat, pertarungan berlangsung satu lawan satu bukan keroyokan. Ada area khusus untuk melangsungkan pertarungan tersebut. Tata caranya beragam karena setiap tempat memiliki kaidah dan budaya tersendiri. Ada trial by combatdilakukan oleh tertuduh dan penuduh secara langsung. Keduanya bertarung dengan senjata hingga salah satu mati. Selain itu, ada pula yang menunjuk jago dari masing-masing pihak untuk mewakili dalam pertarungan. Hasil akhir adalah kelompok yang kalah adalah yang salah.
 
Terakhir kali trial by combat dilakukan adalah pada sekitar tahun 1600an. Meskipun masih ada beberapa tempat yang masih mengadopsinya, metode peradilan ini dianggap tidak adil. Amerika juga pernah menggunakannya ketika masih zaman koloni. Kode-kode peraturan dari Eropa, terutama Inggris, diadopsi salah satunya trial by combat.
 
Bagi penggemar Game of Thrones, trial by combat diperlihatkan apda beberapa episode. Sebagai contoh, Tyrion Lannister dituduh membunuh raja Joffrey. Untuk memutuskan nasibnya, ia memilih trial by combat dengan jago Oberyn Martell melawan The Mountain. Selanjutnya, trial by combat antara The Hound atau Sandor Clegane dengan Beric Dondarrion.
 

 
Sekian ulasan mengenai trial by combat. Semoga menjadi bahan pelajaran bahwa yang kuat belum tentu yang benar. Menjadi mayoritas dan berkuasa bukan berarti memiliki hak mutlak untuk benar diatas segalanya, bahkan sampai menyatakan bahwa suara mayoritas adalah suara Tuhan.

sumber: wikipedia, google image
 
Diubah oleh profesorlucu 20-01-2019 21:57
2
12.3K
75
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan