bear89800Avatar border
TS
bear89800
Internet mempengaruhi pikiran dan Membuat kita Buruk ?

Internet memiliki pengaruh yang mengakar dalam kehidupan kita sehari-hari. Dampaknya sangat terasa mencengkram akar-akar dan fundamental kehidupan kita di awal abad ke-21.

Tak di pungkiri, internet memang menjadi fasilitas yang menghubungkan semua orang di seluruh dunia dan sejuta manfaat lainnya.


Kehadiran internet seolah menjadi barang baru yang menjadi primadona dalam kehidupan. Tanpa kita sadari, kehadiran internet sudah memberikan dampak buruk dan mempengaruhi pikiran kita. Gimana cara internet mempengaruhi pikiran manusia?

Begitu mudahnya kita mendapatkan informasi, tinggal buka hape lalu lakukan beberapa langkah dan semua informasi yang kita cari muncul di layar hape dan siap untuk di ulas. Kemudahan kita mengakses informasi di google dan wiki membuat daya ingat dan perhatian kita menurun. Dampaknya, kita mudah lupa tentang informasi yang baru kita terima, lalu kita buka hape lagi untuk membacanya, begitulah seterusnya.


Kemudahan berkomunikasi juga terasa berkat adanya internet. Tapi komunikasi yang di lakukan via internet juga membuat manusia kurang berempati terhadap sesama karena semua komunikasi dilakukan melalui layar sehingga aspek emosional tidak ada.

Sebagian orang berpikir bahwa hidup manusia akan lebih positif jika internet di hilangkan, pola pikir ini tidak sepenuhnya benar. Internet bisa sangat bermanfaat dan memberikan sudut pandang baru bagi penggunanya.



Internet membuat perhatian dan konsentrasi terganggu.


Rentang konsentrasi manusia terlihat menurun  Sejak munculnya internet dan ponsel. Rentang perhatian adalah sekitar 12 detik, angka ini menurun ke 8 detik sejak awal 2000-an. Banyak yang berasumsi hal ini terjadi sejak munculnya internet.

Munculnya smartphone membuat manusia terfokus hanya pada benda petak ini. Hampir 80% remaja berusia 18-24 mengaku selalu kembali ke hape apabila sedang santai.

Awalnya smartphone di ciptakan untuk menjadi alat yang membantu melancarkan pekerjaan kita. Entah apa yang terjadi, smartphone justru menjadi alat pelarian saat ini.

rata2 Orang memeriksa smartphone mereka 2.600 kali per hari, angka ini di perkirakan akan meningkat sesuai dengan ketergantungan manusia terhadap smartphone.

Kondisi ini di sebut dengan kecanduan smartphone, dikit2 selalu perginya ke HP dan SP. Tampaknya inilah harga yang harus di bayar untuk informasi tanpa batas di ujung jari.



Memori kita terganggu.


Dulu kita membaca buku lalu menyimpannya dalam memori.

Browsing, scroolling dan clicking adalah hal yang umum ketika kita cari informasi di internet.

Kita pindah dari layar ke layar lainnya, dari situs ke situs lainnya dan tanpa sadar bahwa kita hanya membaca tanpa mengingat.

"Lagian ngapain mengingat? Kan nanti bisa di browsing lagi?" Begitulah pola pikir kita saat ini, apalagi setelah munculnya internet kencang 4G.

Membaca tanpa mengingat, itulah yang terjadi pada kita saat ini. Lama kelamaan kemampuan kita untuk mengingat juga terpengaruh dan akibatnya kita tidak tau barusan baca apaan ya?



Internet membuat kita merasa semakin terhubung, Padahal sebenarnya kita semakin terasing.


Inilah yang terjadi saat ini. Kalian juga pasti pernah mengalami situasi ini. Ketika lagi hangout dengan teman2, rencananya makan bareng lalu nostalgia masa SMK dulu. Eh ternyata habis makan malah sibuk dengan hape masing-masing.

Inilah dampaknya, semakin banyak waktu yang di habiskan di internet maka semakin sedikit waktu yang di habiskan dengan keluarga. Komunikasi tanpa emosi di internet membuat kita depresi tanpa di sadari



Internet membuat kita kurang berempati.


Di internet kita menemukan banyak tipe manusia. Ada yang tipe motivator, tipe pamer, tukang mengeluh dan haters.

Pernah gak ente coba baca komen di Youtube atau di media sosial. Jika pernah maka kalian akan menemukan tipe orang yang begini.

Kerjaan haters tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menghujamkan kritik negatif ke pribadi orang lain.

Semakin sering seseorang di serang maka semakin mereka mengabaikan. Semakin mereka mengabaikan maka hilanglah empati mereka. 


Internet membuat kita lupa mana yang Penting.


Konten yang mengalir terus menerus membuat kita lupa mana yang penting dan mana yang tidak penting.

Informasi yang terus bermunculan membuat kita tidak mampu membedakan mana informasi yang benar dan mana informasi yang salah.

Semakin kita menyesuaikan diri dengan informasi yang ada di internet membuat kita lebih fokus pada informasi yang baru daripada informasi yang penting.


Budaya membaca buku yang mulai hilang.


Ada miliaran informasi di internet. Pengguna internet mungkin merasa bahwa mereka menyerap lebih banyak informasi. Tapi hal ini masih menimbulkan pertanyaan apakah buku akan menghilang?

Banyak orang mulai khawatir bahwa era digital akan menggerus munculnya tokoh intelektual.Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan, era digitalisasi ini membuat kita berpikir bagaimana jadinya jika mesin yang berpikir  dan bukan lagi manusia?

Jika hal itu benar-benar terjadi maka tidak akan ada lagi yang membaca buku.


Terlepas dari semua itu, keberadaan internet memberikan banyak manfaat namun membawa ancaman yang setara dengan manfaatnya. Tergantung seberapa bijak kita menggunakannya.






3
4.3K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan