1. Umur Minimal untuk Berkarier di eSports



Sebenarnya belum ada aturan pasti yang menjelaskan mengenai mulai usia berapa hingga usia berapa seseorang bisa berkarier di eSports.

Namun, berdasarkan beberapa artikel yang TS baca, beberapa penggiat gim, baik yang berkarir maupun pihak yang bersentuhan langsung dengan bidang eSports berpendapat bahwa usia emas seorang pemain eSports dimulai ketika ia menginjak usia SMA.

Menurut TS, itu artinya, seorang anak yang ingin berkecimpung di dunia eSports, minimal berusia 16 tahun atau telah duduk di bangku SMA.

Setidaknya begitu lah pemikiran TS karena program eSports telah tersedia di bangku SMA (beberapa sekolah), artinya usia minimalnya memang di usia SMA.

Namun, ada juga pendapat dari seorang ahli psikologi yang TS kutip dari sini bahwa 17 tahun adalah umur yang ideal bagi seseorang untuk menentukan pilihan berkarier di eSports karena secara fisik masih bugar dan sudah bisa bertanggung jawab terhadap pilihannya.

Selain itu, dikisaran usia tersebut, terutama setelah lulus sekolah, pemain bisa fokus di dunia eSports sehingga performanya masih sangat top, baik dalam kecepatan, cara berpikir dan keberanian karena mereka tidak banyak pertimbangan.

Ibaratnya, Gaes, mereka masih muda, belum ada beban perasaan maupun beban kehidupan pribadi, layaknya yang dialami oleh orang dewasa.

Menurut TS, pendapat ahli mengenai umur minimal patut dipertimbangkan oleh pihak terkait karena mengingat, di usia tersebut, seorang anak baru bisa memiliki pemikiran yang matang.


2. Umur Maksimal untuk Berkarier di eSports



Seperti yang telah TS tulis di poin 1, beberapa penggiat gim Indonesia berpendapat bahwa usia emas seorang pemain eSports maksimal mencapai umur 27 tahun.

Sama seperti cabang olahraga lainnya yang juga memiliki batasan umur untuk menjadi atlet, seperti itu pula atlet eSports.

Hal tersebut tidak lah mengherankan karena performa manusia akan mengalami penurunan seiring bertambahnya usia, seperti penurunan daya tangkap, kecepatan, respon dan sebagainya.

Tidak heran, banyak pemain eSports yang memutuskan untuk gantung keyboard ketika usianya menginjak 27 tahun ke atas.


3. Karir Atlet eSports yang Singkat



Tak seperti olahraga populer lainnya, misalnya sepak bola, yang pemainnya masih bisa bermain bola di timnya meskipun telah berusia di atas 40an.

Hal tersebut tidak pernah terjadi di dalam dunia eSports, Gan. Seperti yang telah TS tulis di poin sebelumnya bahwa 27 tahun adalah usia maksimal bagi seorang Atlet Indonesia untuk berkiprah di eSports.

Itu untuk saat ini, kita tidak tahu ke depannya nanti jika ada atlet eSports kita yang mampu melampaui usia tersebut sebagai atlet eSports, apalagi jika ia sampai mampu berprestasi di umur 27 tahun ke atas.



4. Penghasilan Atlet eSports Bisa Lebih Besar dari PNS dan Pegawai Kantoran



eSports yang semakin mendunia berhasil menyedot ribuan penonton bahkan menurut artikel yang TS baca di sini, ekonomi global Esports terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun sebesar 38%.

Hal itu tak lepas dari banyaknya dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak, baik pecinta eSports maupun penggerak industri olahraga elektronik untuk mendukung perkembangan eSports di Indonesia.

Banyaknya penonton yang menurut TS rata-rata usia milenial akan menarik minat para sponsor, baik dari brand gaminghingga brand non gaming.

Stasiun TV pun pada akhirnya akan tertarik masuk ke eSports meskipun saat ini baru Kompas TV milik Kompas Gramedia yang menayangkannya.

Selain itu, banyak digelar turnamen dengan hadiah besar, baik itu hadiah uang ratusan hingga miliaran rupiah maupun hadiah berupa barang, seperti mobil.

Dengan demikian, kesempatan pemain eSports untuk berpenghasilan besar pun semakin terbuka lebar.

Dari yang TS baca di beberapa artikel, ada tim-tim eSports yang mendapatkan penghasilan, berupa gaji yang layak dengan nominal sekitar Rp 5-6 juta.

Jumlah tersebut masih akan bertambah jika si pemain berhasil menang dalam suatu turnamen.

Belum lagi, bonus dari pemerintah yang nilainya puluhan hingga ratusan juta rupiah kepada pemenang yang berhasil mengharumkan nama bangsa.

Selain itu, jika suatu tim memiliki sponsor apalagi sponsor timnya lebih dari satu maka biaya pokok tim tersebut biasanya sudah ditanggung.

Jadi, uang hadiah maupun gaji akan diterima bersih bagi si pemain.

Wah, auto kaya ya, Gan .


5. Tidak Semua Orang Bisa Menjadi Atlet eSports



Setiap orang bisa bermain game, tapi tidak semuanya bisa menjadi atlet eSports karena harus ada kemampuan dasar dan yang paling penting, memiliki otak yang cerdas.

Sering dibahas diluar sana, cara mudah menjadi atlet eSports. Nyatanya, menjadi seorang atlet eSports tidak lah semudah itu, Gan.

Ibaratnya, di atas langit masih ada langit. Jika GanSis tidak terus mengasah kemampuan dan keterampilan permainan GanSis maka GanSis akan semakin terbelakang.

Kemampuan dasar yang dimaksud ialah pemahaman akan matematika dan fisika karena kedua pelajaran itu menyangkut pengetahuan logic, sedangkan kecerdasan otak menyangkut strategi untuk memenangkan pertandingan.

Otak seorang atlet eSports memegang banyak keputusan ketika sedang bermain gim. Bila otaknya tidak cerdas maka sulit untuk menang dan mengalahkan tim lawan.