Selamat sore agan dan sista penghuni kaskus terutama penghuni forum buku.
Izinkan ane menulis review novel yang baru selesai ane baca.
Okeh, langsung aja ya...

Tidak banyak yang saya ketahuin tentang Sekar Ayu Asmara, selain novel Pintu Terlarang yang telah menjadi film dengan Joko Anwar sebagai sutradaranya. Setelah saya selidiki ternyata beliau sudah menulis tiga novel: Pintu Terlarang, Kembar Keempat, dan Doa Ibu. Tahun ini ketiga novel itu cetak ulang dengan cover baru yang menarik perhatian saya. Oleh karena itu, saya akan mengulas satu novelnya yang berjudul Doa Ibu untuk mengikuti COC Review Book #AslinyaLo



Jangan tertipu dengan judulnya, novel ini bukalah cerita religi yang penuh dengan pesan moral. Walaupun dari covernya saya sudah memahami bahwa Doa Ibu bukanlah novel religi, jadi saya tidak berharap menemukan pesan moral. Namun, setelah membaca novel ini saya menyadari bahwa setiap orang pasti punya sisi lain yang sengaja disembunyikan.



Itu adalah kalimat pertama dari novel ini, pembaca langsung diajak bermain dengan warna karena sang tokoh utama merupakan seorang pelukis muda bernamaIjen. Konflik yang harus diselesaikan Ijen cukup sederhana, dia hanya ingin menemukan mempelai wanita temannya yang menghilang secara tiba-tiba di pelaminan. Untuk menemukannya Ijen tidak sendirian, dia dibantu sahabat-sahabatnya. Pencarian mereka tidaklah mudah, persahabatan mereka diuji, konflik-konflik yang lain pun bermunculan seolah tanpa henti. Setiap sahabat Ijen memiliki konfliknya masing-masing membuat cerita terkesan kurang fokus, tetapi masih bisa dinikmati oleh saya karena saya masih penasaran kemana perginya mempelai wanita itu.

Selain mengikuti Ijen, pembaca juga diajak mengenal Madrim dan Sinta yang baru saja kehilangan tulang punggung keluarga. Salah satu rahasia almarhum pun terungkap ketika istri simpanannya datang melayat bersama anaknya yang bernama Asih. Rahasia-rahasia lain keluarga mereka pun mulai bergulir perlahan-lahan sepanjang cerita.



Secara keseluruhan novel ini memiliki cerita yang mengalir, mudah dipahami, cukup realistisdan penuh dengan konflik yang menarik meskipun saya merasa kesal karena sinopsis yang ada dibelakang cover membeberkan separuh dari jalan cerita sehingga saya kurang mendapatkan sensasi PLOT TWIST.


Revisi review ini dapat dilihat di Blog Pribadi Ane