Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zafinsyurgaAvatar border
TS
zafinsyurga
[COCBuku] Review Buku Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata




Hallo GanSis, apa kabar...? Semoga GanSis senantiasa dalam keadaan baik-baik saja ya.
Kali ini Babang Zafin mo ngereview buku yang amat sangat inspiratif banget deh, judul bukunya Sirkus Pohon karya ke 10 dari Sastrawan Indonesia ternama Andrea Hirata,
Ini dia ulasannya, check it out!


Spoiler for Novel Sirkus Pohon:


Judul :Sirkus Pohon
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang (PT.Bentang Pustaka)
Tempat Terbit : Yogyakarta
Editor : Imam Rusdiyanto
Cetakan : Pertama, Agustus 2017
Ukuran : 20,5 x 13,5 cm
Jumlah Halaman : xiv + 410 hlm
ISBN : 978-602-291-409-9

Antara Sirkus, Romantisme dan Intrik Politik dari Orang Melayu Kampung


Mari kita mulai review buku ini dari yang pertama kali kita lihat sebelum membaca buku, yaah, dari covernya.
Coverbuku ini menampilkan sebuah gambar pohon dengan buah delimanya disertai dengan gambar para pemain sirkus yang berpakain warna-warni ceria, meriah, juga ada tulisan judul di atas gambar cover dan nama penulis di bawah gambar cover. Dengan cover ini seolah ingin memberikan keceriaan, kegembiraan serta kejutan yang penuh warna dalam membaca novel ini.

Spoiler for Untuk Indonesia:

Secara umum novel Sirkus Pohon ini ditujukan untuk Indonesia, di dalamnya bercerita tentang budaya sirkus keliling yang hampir punah, tentang impian dan harapan, tentang cinta dan kesetiaan dan juga tentang politik yang penuh taktik dan juga intrik, dan tema politik ini yang menyebabkan novel ini sangat berbeda dengan novel-novel Andrea Hirata lainnya.

Buku ini terdiri dari 6 babak, setiap babak mempunyai bab-bab dan setiap bab ada judulnya masing-masing. Hampir di semua bab ceritanya tidak terlalu panjang bahkan singkat-singkat saja, hanya terdiri dari 2 sampai 4 halaman saja. Justru dengan begitu kita jadi ingin terus membacanya dan tau-tau kita sudah di penghujung akhir ceritanya.

Di awal-awal cerita penulis menceritakan tokoh-tokoh utamanya. Seorang anak lelaki bernama Sobri yang kemudian biasa dipanggil dengan Hobri atau Hob karena seorang supir ambulan puskesmas bernama Sanusi Syamsyuludin yang tak bisa menyebut huruf S, semua huruf S yang meluncur dari mulutnya berubah menjadi H. Ada Taripol, kawan Hobri, seorang maling kambuhan dan ketua mafia geng granat. Ada Tegar dan Tara, dua orang anak yang bertemu di pengadilan agama ketika orang tuanya hendak bercerai, sebuah pertemuan yang meninggalkan jejak kerinduan dan berujung pada pencarian masing-masing, meletupkan cinta pada pandangan pertama. Dan juga ada pohon delima yang amat sangat dibenci oleh Hob, yang menyebabkan Hob masuk sel dan wajib lapor setiap Senin di Polsek Belantik. Dan masih banyak tokoh-tokoh lain dengan nama khas orang melayu yang berakhiran -Din.

Cerita selanjutnya berkisah tentang tokoh utama, Hob, yang karena pengaruh buruk dari kawannya, Taripol, dia harus drop out dari sekolahnya saat kelas 2 SMP. Sulit baginya untuk melamar pekerjaan karena hanya menyandang ijazah SD. Hingga pada suatu hari adik iparnya memberi informasi lowongan kerja. Informasi dari sang adik ipar inilah yang mengantarkan Hob menjadi seorang badut sirkus. Ada kisah tentang perjalanan cinta Tara dan Tegar yang penuh ujian kesabaran akan penantian dan pencarian hingga 10 tahun lamanya. Ada juga kisah tentang pemilihan kepala desa yang penuh ambisius, penuh konspirasi, penuh taktik dan penuh intrik yang didukung dengan hal-hal mistis dan perdukunan hingga melibatkan sang pohon delima keramat.

Penyajian novel Sirkus Pohon ini penuh dengan gaya bahasa khas melayu -seperti kata Boi dan Ojeh - yang akan kerap kita temui pada dialog tokohnya. Penulis juga menggunakan diksi yang menggelitik dan jenaka. Bagaimana seorang Andrea Hirata bisa mentertawakan kepedihan, memarodikan tragedi dan mengkritik tanpa harus sarkastik. Amat sangat cerdas sekali sang penulis memainkan emosi pembaca, dari narasi kesedihan menjadi tawa yang tak mampu ditahan dalam adegan sang tokoh Hobri pindah rumah, tragedi menjadi komedi, sebuah humor yang begitu cerdas. Bagaimana dua kutilang berpacaran atau proses tumbuhnya pohon delima yang dituliskan berlembar-lembar tanpa harus menggurui dan membuat pembacanya bosan.

Salah satu kekurangan yang dapat dirasakan dari novel ini hanya alurnya saja yang maju mundur dan pergantian cerita yang melompat-lompat. Tetapi secara keseluran novel ini patut diapresiasikan karena mengusung tema baru yang belum pernah ada di novel Andrea Hirata lainnya.


Oke, GanSis, segitu aja review dari ane, silahkan selami sendiri dunia Sirkus Pohon dari Sang Maestro kata ini dan rasakan kejutan di akhir ceritanya.Ojeh?


Quote:



Aboeyy
swiitdebby
swiitdebby dan Aboeyy memberi reputasi
4
3.7K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan