Seperti yang kita ketahui dan kita yakini dan kita sepakati bahwa seorang guru adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, meski sebenarnya jika dikatakan secara faktanya guru sekarang itu digaji berarti Pahlawan Dengan Tanda Jasa yang seharusnya sekarang ini disematkan, akan tetapi dijaman yang modern seperti sekarang Guru Omar Bakri memang sudah tidak jaman lagi dengan sepeda butut menuju kesekolahan untuk mengajar dan mendapatkan gaji buruk.

Dirasa guru-guru sekarang ini sudah mendapatkan Gaji yang sepadan dengan pekerjaan mereka dan memang sudah sepantasnya harus seperti itu menurut saya, karena yang namanya Profesi itu memang harus mendapatkan penghargaan entah itu berupa penghormatan atau juga Gaji. Tanpa adanya Gaji tentunya Guru tidak akan bisa terus mengajar murid-muridnya toh juga mereka itu butuh yang namanya makan dan minum terlebih untuk mereka yang sudah punya keluarga, mereka juga harus menjadi tulang punggung keluarga mereka tentunya, tanpa Gaji tentunya guru tidak akan bisa terus mengajar para murid-muridnya.

Meski penderitaan guru-guru bantu yang masih belum diangkat PNS sebenarnya masih sangat-sangat Memprihatinkan, Di Daerah Kota Magelang seorang guru bantu / Wiyata atau yang masih belum diangkat PNS digaji hanya Rp. 600.000,- setiap bulannya, kira-kira uang segitu bisa mencukupi kebutuhan keluarganya atau tidak, itulah yang kerap ada di dalam pikiran saya?, dan selalu terlintas dibenak saya bagaimana mereka bisa terus bertahan dan terus mengajar sedangkan mereka tidak mendapat gaji yang layak atau yang cukup?

Berbicara tentang Guru, saya jadi teringat kepada sosok guru SMP saya yang sangat killer dan juga tegas dalam mendidik murid-muridnya, Beliau bernama Pak Danang, Kiprahnya dalam dunia pendidikan benar-benar luar biasa perjuangannya pun bisa dikatakan sangat-sangat luar biasa, tidak hanya kepada anak-anak didiknya tetapi juga untuk lingkungan sekitarnya.

Dulu waktu saya SMP selalu takut dengan beliau karena beliau benar-benar killer terhadap murid-muridnya, tapi sekarang ini aku sadar benar bahwa killernya Pak Danang itu bukan semata-mata untuk menakut-nakuti para muridnya melainkan untuk menjadikan para muridnya punya pribadi yang bertanggung jawab, disiplin dan juga menjadi seseorang yang jiwa sosial tinggi. dan tentunya Cinta Tanah Air Indonesia. Meski beliau adalah guru Bahasa Inggris akan tetapi nilai-nilai yang kerap Beliau terapkan adalah Mencintai Tanah Air Indonesia dan memanusiakan-manusia.

MEMARAHI MURIDNYA DEMI UNTUK YANG TERBAIK



Setiap murid yang tidak mengerjakan tugas rumah kala itu tidak mendapatkan hukuman yang berat atau hukuman yang mengerikan seperti disucuh jilat WC seperti yang baru-baru ini terjadi... Beliau hanya menyuruh murid yang tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) itu untuk keluar dari kelas dan berdiri di luar kelas, meski begitu beliau juga menyuruh murid itu untuk terus memperhatikan pelajaran yang berlangsung dari luar. tanpa diperbolehkan duduk.

Meski terkesan sadis kala itu akan tetapi rupanya ada makna yang hebat dibalik hukuman tersebut, dimana kini saya dan banyak teman saya yang lain menjadi seorang yang konsekuen dan juga bertanggung jawab, Hukuman itu mengajarkan murid untuk tetap fokus pada pelajaran meski sedang dihukum, di dunia kerja hal ini menjadikan pribadi saya menjadi seorang yang tetap konsekuen kepada cita-cita saya meski saya pernah gagal dalam mencapainya dan terus bertanggung jawab dengan pilihan yang sudah dipilih.

Dan rupanya hukuman itu adalah hukuman yang diberikan oleh Guru yang cinta kepada Muridnya, karena Beliau tidak mau muridnya ketinggalan pelajaran beliau pun juga meminta murid untuk memperhatikan pelajaran meski sedang dalam masa hukuman.

MENGAJARI UNTUK "MEMINTA MAAF"



Pernah suatu ketika beliau "Meminta Maaf" kepada murid-murid karena beliau telat untuk masuk ke ruang kelas 10 menit, saat itu murid-murid kaget bukan main, karena guru yang sangat ditakuti dan super killer itu meminta maaf kepada para muridnya, Awalnya saya kira Beliau akan pensiun atau pindah mengajar di sekolah lain, rupanya beliau telat 10 menit untuk masuk ke ruang kelas untuk mengajar.

Permintaan Maaf yang diucapkan beliau pun terlihat benar sungguh-sungguh seperti layaknya seorang anak yang merasa bersalah kepada orangtuanya dan mengucapkan Maaf.

Saat itu Pak Danang mengucapkan seperti ini "Maaf, ya Murid-Murid bapak tadi habis dari nganter temen, terus sampai kelas jadi terlambar, maaf sekali ya murid kalian jadi rugi 10 menit karena Bapak"

Saat itu dalam benak saya justru bersyukur waktu 10 menit pelajaran hilang, tapi rupanya setelah sekarang ini saya dewasa saya sadar kata-kata Rugi 10 Menit itu ada makna yang besar, karena orang tua saya sudah membayar sekolah untuk mendapatkan pelajaran jika setiap guru selalu telat 10 menit dalam mengajar otomatis dalam setiap harinya akan ada ilmu yang tidak tersampaikan meski hanya 10 menit.

Saat itulah nyaris setiap murid selalu mengaku kesalahannya dan meminta maaf ketika melakukan kesalahan dan itu terbawa sampai saat ini. "Padahal seperti kita ketahui Meminta Maaf adalah kata-kata yang sulit diucapkan di jaman sekarang ini"

SOSOK YANG RELIGIUS DAN HUMORIS



Ternyata setelah ditelusuri lebih lagi dan ketika sudah lulus sekolah, Pak Danang benar-benar berbeda dengan sosoknya ketika mengajar dulu, rupanya ia adalah sosok yang Religius dan Humoris, tidak pernah beliau meninggalkan ibadah dan ternyata beliau adalah sosok yang humoris, tentu menutupi hal ini sangat sulit dengan berpura-pura menjadi Killer hanya untuk memberikan pendidikan kepada murid-muridnya dulu.

Setelah mengetahui sosok Guru Killer ini yang sebenarnya sempat juga saya terpikir bahwa ini merupakan hal yang lucu, akan tetapi itulah perjuangan seorang guru, yang bisa membedakan antara rumah dan sekolah, tidak memasukan urusan rumah dengan urusan sekolah, hal inilah yang kemudian menjadi pelajaran buat kami para muridnya bahwa tidak selalu harus urusan Pekerjaan dibawa-bawa ke rumah, begitu juga sebaliknya urusan Rumah dibawa-bawa ke Pekerjaan karena itu bisa berakibat fatal dan kehancuran tentunya.

SATU ANGKATAN SAYA PUN SUKSES BERKAT WEJANGAN BELIAU



Meski sudah tidak lagi menjadi muridnya karena sudah lulus, akan tetapi Beliau selalu ada di hati para murid-muridnya, beberapa wejangan yang pernah diberikan beliau selalu terpatri di dalam hati setiap muridnya, dan mungkin karena hal itulah nyaris semua angkatan saya kala itu berhasil menjadi orang-orang yang sukses.

Contohnya saja kata-kata wejangan yang pernah Beliau lontarkan kepada saya saat itu adalah "Jangan Pernah Menjadi Orang Yang Sok Tahu, Niat Baikmu Justru Bisa Berbuah Tidak Baik Untuk Temanmu" Kata-kata itu terlontar ketika saya ketahuan memberikan jawaban kepada teman satu kelas dan seketika itu kata-kata itulah yang keluar dari mulut beliau. Saat itu hanya ada takut-takut dan takut tapi ternyata setelah di renungkan kata-kata itu benar sekali, dengan memberikan jawaban kepada teman tentu teman saya akan semakin menjadi tidak tau dan semakin menjadi orang malas yang tidak mau belajar.

Tidak hanya saya rupanya banyak teman-teman yang lain yang mengaku kerap mendapatkan Wejangan dari Beliau.

Setiap wejangan beliau seperti dijadikan sebuah kata-kata Motivasi tersendiri bagi murid-murid beliau, yang mungkin beliau sendiri tidak sadar akan hal tersebut.

Memang setiap manusia punya sisi negatif dan positifnya masing-masing, akan tetapi ketika berada di depan Muridnya dan menjadi sosok Guru beliau selalu memperlihatkan hal-hal yang positif, tidak pernah ada kata-kata kasar yang keluar dari mulutnya seperti umpatan, sekiler-kilernya beliau itu paling banyak hanya berbicara dengan nada tinggi namun tidak dengan cara mengumpat.

Seperti Caisar teman saya yang akhirnya menjadi Tentara dan ada juga yang menjadi Pembisnis Sukses seperti Elsa ada juga yang berhasil kerja di Luar Negeri (Jepang) sebagai Tenaga Ahli disana. dan masih ada banyak lagi yang lain, seperti mungkin salah satunya adalah saya yang berhasil menjadi seorang Blogger yang setidaknya sudah berhasil setiap bulannya mendapatkan gaji dari Google Adsense.

MASIH BERHUBUNGAN DENGAN MURID-MURIDNYA



Meski sudah tidak menjadi guru dan murid akan tetapi beliau masih kerap berkunjung ke murid-muridnya dan sebaliknya banyak murid-murid beliau yang kerap berkunjung ke rumah beliau hanya sekedar bersilaturahmi. Bahkan sekarang ini serasa menjadi teman akrab yang sudah tidak lagi terhalang kata-kata "Guru & Murid" kadang juga saya kerap bercurhat kepada beliau mengenai perihal masalah kehidupan yang saya alami dan beliau memberikan solusi atau memberikan nasihat terbaiknya.

Menurut beliau sudah seperti seorang Pahlawan yang bisa memberikan dampak positif kepada banyak orang terutama para murid-muridnya.

Mungkin jika ada 100 guru seperti Beliau ini disetiap Kota maka generasi bangsa ini akan semakin baik kedepannya, seperti kita ketahui bahwa saat ini banyak sekali anak-anak alay yang suka nonton tayangan televisi yang alay-alay, mungkin dengan wejangan dan juga pendidikan yang diberikan bisa sedikit mengurangi hal tersebut.

Saya yakin Benih yang ditanam dengan seorang Pakar yang ahli tentu akan berbuah dan tumbuh subur bisa dipanen dengan bagus, begitu juga sebaliknya jika benih ditanam oleh seorang yang bukan pakarnya atau ahlinya tentu tumbuh hanya sekedar tumbuh dan tidak bisa dipanen dengan baik.

PENGGAGAS WISATA TIDAR CAMPUR



Seperti yang saya katakan beliau tidak hanya berhasil mendidik murid-muridnya untuk menjadi orang-orang yang sukses dan juga menjadi orang-orang yang punya tanggung jawab, konsistensi, dan fokus pada tujuan. tetapi beliau juga berhasil menerapkan kehidupan yang bersosial dan juga memanusiakan-manusia yang tinggi.

Beliau berhasil mendirikan Kampung Wisata Tidar Campur yang mana itu merupakan kampung beliau yang berhasil disulap menjadi sebuah tempat wisata yang tentunya sangat bermanfaat untuk perkembangan desa dan juga membantu perekonomian masyarakat sekitar kedepannya.



Ini adalah bukti sosok hangat beliau dan tangan dingin beliau selalu bisa membuahkan hasil yang spektakuler dan menakjubkan, Karyanya benar-benar luar biasa dalam mendidik murid-murid dan bersosialisasi kepada warga kampung tempat beliau tinggal.

MENGENAL KAMPUNG WISATA TIDAR CAMPUR



Mungkin Kampung Wisata Tidar Campur ini adalah salah satu bukti bahwa Pak Danang merupakan seorang yang cinta lingkungan, cinta keragamaan dan juga cinta keindahan, pasalnya di dalam wisata ini nantinya para wisatawan selain disuguhi pemandangan kampung warna-warni juga akan disuguhi dengan Kebun Organik dan Bank Sampah yang mendaur ulang sampah menjadi sebuah karya seni.



Kampung Warna Warni yang dibuat ini juga sebagai bukti bahwa setiap permedaan dan juga keragaman yang ada di dalam bangsa ini jika disatukan justru menjadi sebuah hal yang Indah. Seperti kita ketahui bahwa sekarang ini Indonesia sedang mengalami krisis Toleransi yang mana satu kelompok menganggap kelompok lain itu salah atu tidak benar, justru sebaliknya perbedaan itu harus disatukan dengan cara toleransi dan Pak Danang memperlihatkan keindahan Toleransi keanekaragamaan itu dengan Kampung Wisata Tidar Campur yang digagas oleh dirinya.

Apa saja yang ada di Kampung Wisata Tidar Campur?

BANK SAMPAH

Bank Sampah yang seperti yang saya sebutkan bahwa tempat ini dikelola oleh masyarakat warga Tidar Campur untuk mendaur ulang barang-barang bekas untuk menjadi sebuah hal yang bermanfaat seperti tas, keset, bunga dll.



 
KEBUN ORGANIK



Kebun Organik ini adalah tempat dimana para wisatawan bisa menikmati buah-buah yang dihasilkan secara organik tidak ada penyuntikan didalam bercocok tanam semua ditanam secara organik.

KAMPUNG WARNA-WARNI



Yang paling spesial mungkin adalah pemandangan Kampung Warna-Warni, yang sekarang ini tidak hanya populer di kalangan warga Magelang saja melainkan juga sudah banyak turis-turis entah itu dari Spanyol, Inggris, Portugal dan beberapa negara Eropa lainnya yang datang ke Kampung Wisata Tidar Campurini.

Para turis pun mengaku sangat senang ketika berkunjung ke wisata Tidar Campur ini yang mana warganya sangat ramah dan juga kampungnya begitu bersih dan banyak tempat-tempat unik dan menarik untuk berfoto selfie.

Jadi selain berwisata juga kalian bisa mendapatkan edukasi yang menarik seputar pemanfaatan limbah plastik yang kemudian didaur ulang menjadi hal-hal yang bisa bermanfaat, tanaman organik dan juga folisofi keragaman itu indah atau perbedaan itu Indah dengan melihat Kampung Warna-Warni yang ada di Tidar Campur.



Semua ini bisa kita nikmati berkat jerih payah sang penggagasnya tentunya Pak Danang dan saya benar-benar mengapresiasi besar kepada Guru saya yang satu ini meski banyak guru-guru saya yang lain yang juga tidak kalah hebat dengan Pak Danang, namun tangan dingin Beliau benar-benar hebat selain bisa menjadikan murid-muridnya seorang yang hebat ia juga bisa mendirikan sebuah Wisata Edukasi yang secara tidak sadar sebenarnya beliau sedang mengajarkan kepada Warga Magelang dan mungkin seluruh orang di dunia ini bahwa Keanekaragaman atau perbedaan itu adalah hal yang Indah jika tidak dipaksakan.... Seperti Kampung Wisata Tidar Campur ini....



Itu dia secuil mengenai kisah guru saya, mungkin masih ada banyak lagi kisah-kisah guru hebat lainnya, yang ada di Dunia ini, dan semoga saja masih ada banyak guru di Indonesia ini yang seperti beliau-beliau ini yang cara mendidiknya tidak mengguri meski ia tau dan tidak menghukum meski dirinya sedang mendidik.



Sampai saat ini beliau masih belum pensiun dan masih tetap mengajar akan tetapi saat ini beliau sudah berpindah dinas yang tadinya di SMP sebagai guru bantu atau wiyata kini beliau sudah menjadi guru PNS yang berdinas di Sekolah Dasar (SD) yang maaf tidak bisa saya sebutkan beliau dinas dimana, dan maaf juga tidak saya lampirkan foto beliau karena privacy, bahkan nama beliau saya juga saya sedikit samarkan agar tidak terbaca oleh beliau yang tidak mau dirinya dishare di publik....

Buat yang ingin tau keindahan Indonesia di Kampung Wisata Tidar Campur bisa langsung datang aja ke Magelang Selatan dan nikmati indahnya keanekaragaman yang dijadikan satu itu rupanya menjadi indah... Salam #IniIndonesiaku dan Ini Guruku...