soktau.idAvatar border
TS
soktau.id
Lautan Sebabkan Insiden Misterius Ini,sampai Saat Ini Tak Terpecahkan
Lautan adalah tempat yang luar biasa, didalamnya terdapat berbagai macam kehidupan maritim yang indah. Namun dalam beberapa kesempatan, lautan bisa berubah menjadi tempat paling misterius, dibagian laut tertentu misalnya ada beberapa tempat yang tampaknya menjadi rahasia yang tidak bisa dijangkau oleh siapapun.

Berikut ini adalah beberapa misteri lautan yang tidak pernah terungkap hingga saat ini, apakah kamu bisa menebak jawaban dari misteri ini sesungguhnya?

5 USS Scorpion


Referensi pihak ketiga
Pada bulan Februari 1968, kapal selam USS Scorpion berangkat dari Norfolk, Virginia, menuju ke Mediterania. Sudah hampir satu dekade kapal selam ini beroperasi dengan normal dan tidak pernah ditemukan kerusakan saat persiapan keberangkatan USS Scorpion.

Namun tiga bulan kemudian, Scorpion mengalami masalah yang tidak diketahui, dan puing sisa USS Scorpion berakhir tersebar di dasar lautan. Pada tanggal 27 Mei 1968, anggota keluarga kru Scorpion menunggu dengan perasaan duka di dermaga untuk menyabut jenazah orang-orang yang mereka cintai untuk kembali. Pada bulan Oktober Angkatan Laut berhasil menemukan sebagian besar puing-puing USS Scorpion dan menyadari kebenaran mengerikan, bahwa semua 99 orang di dalam kapal selam telah meninggal.


Bangkai kapal USS Scorpion
Investigasi terhadap penyebab tragedi itu tidak membuahkan hasil, bahkan setelah Robert Ballard mengunjungi situs itu pada 1985. Dia segera pindah ke hal-hal yang lebih besar ketika ia menemukan bangkai kapal Titanic pada tahun yang sama. Pada tahun 2012, dilakukan ekspedisi baru ke situs rongsokan Scorpion sehingga para ahli dapat sekali lagi mencoba menginvestigasi hancurnya USS Scoropin secara misterius itu.

Naas, ekspedisi ini tetap tidak memberikan hasil apapun. Beberapa teori konspirasi berpendapat bahwa kala selam itu mungkin telah hancur akibat serangan kapal selam Uni Soviet secara tiba-tiba. Sementara beberapa orang lainnya beranggapan bahwa hancurnya USS Scorpion disebabkan malfungsi pada mesin yang menybabkan kapal selam meledak didalam laut.

Satu-satunya hal yang pasti tentang apa yang terjadi pada USS Scorpion bertahun-tahun yang lalu adalah bahwa beberapa keluarga dan teman-teman masih bertanya-tanya sampai hari ini apa yang sebenarnya terjadi pada 99 orang di luar sana di lautan pada hari Mei yang menentukan itu.

4 Pulau Bermeja


Referensi pihak ketiga
Pada 1970-an, Pulau Bermeja berfungsi sebagai penanda bagi Meksiko untuk menetapkan zona ekonomi eksklusifnya sepanjang 200 mil dari bibir pantai. Sekitar 20 tahun kemudian, pulau itu menghilang tanpa bekas. Bersamaan dengan hilangnya pulau itu, dokumen-dokumen penting berisi perjanjian tentang cadangan minyak utama di wilayah pulau itu juga lenyap. Hilangnya dokumen-dokumen ini segera memunculkan teori konspirasi bahwa CIA ada hubungannya dengan pulau yang hilang, CIA berusaha agar sumber minyak itu jatuh ke tangan AS. Teori utamanya menyatakan bahwa CIA benar-benar meledakkan pulau untuk memperluas zona ekonomi AS.

Pulau ini disebutkan dalam sebuah buku tahun 1998 tentang pulau-pulau Meksiko, selain itu dilakukan pula ekspedasi oleh kapal nelayan pada tahun 1997 dan memastikan bahwa pulau Bermeja itu tidak ada.


Referensi pihak ketiga
Pulau Bermeja ditemukan di peta sejarah antara tahun 1535 dan 1775, setelah itu juga secara misterius tampaknya lenyap dari setiap catatan geografis, hingga tahun 1857, ketika pulau itu tiba-tiba disertakan dalam sebuah peta AS sekali lagi. Garis waktu bervariasi sesuai dengan sumber yang berbeda, dengan beberapa mengatakan bahwa pemerintah Meksiko benar-benar pergi mencari pulau itu pada tahun 1997 tetapi tidak dapat menemukannya.

Penelitian lebih lanjut pada tahun 2009 juga tidak menemukan pulau Bermeja yang hilang, misteri ini menimbulkan kebingungan lebih lanjut mengenai apakah pulau tersebut pernah benar-benar ada. Misteri Pulau Bermeja tampaknya akan tetap tidak terpecahkan untuk sementara waktu.

3 Kapal Karam di Teluk Meksiko


Referensi pihak ketiga
Pada tahun 2001, ExxonMobil mendapat tawaran bayaran yang tinggi ketika mereka diminta memasang pipa minyak di Teluk Meksiko. Sambil sibuk dengan pembangunan pipa, mereka tidak sengaja menemukan kapal karam berusia 200 tahun yang terbaring terlupakan sekitar 800 meter di bawah permukaan Teluk. Segera, arkeolog kelautan mengambil kesempatan untuk menjelajahi bangkai kapal dengan menggunakan teknologi terbaru yang tersedia pada saat itu.

Brett A. Phaneuf, seorang ilmuwan dari Texas yang melakukan ekspedisi bersama-sama, diharapkan untuk menyelesaikan penyelidikan pada tahun 2002, tetapi apa yang kemudian dikenal sebagai "kutukan kapal karam" telah menganggu usaha ekspedisi mereka. Phaneuf dan tim ahlinya telah berusaha dua kali untuk mencari tahu identitas kapal itu namun hasilnya nihil.

Pada usaha ketiganya untuk membawa sesuatu dari kapal menggunakan kapal selam robot, mereka gagal kembali. Setelah 30 menit berada didalam air, sistem hidraulik robot penyelam itu mengalami masalah, begitu juga elektronik yang memantau robot penyelam itu. Setelah masalah ini disortir selama dua jam berikutnya, kapal selam itu dengan aman mencapai rongsokan kapal, dan Phaneuf segera menggerakan robot untuk mengambil sepotong kayu yang tertancap di bagian bawah kapal karam.


Referensi pihak ketiga
Namun sebelum dia dan krunya dapat menyelidiki kapal karam itu lebih lanjut, sonar robot mengalami gangguan, begitu juga kemampuan kamera untuk memperbesar objek. Tidak ingin menyerah, para operator dari robot penyelam mencoba untuk menggunakan lengan robot untuk menarik selembar tembaga dari lambung kapal, karena ini mungkin telah mengindikasikan apakah kapal itu memang dibangun pada awal 1800-an, ketika Angkatan Laut Inggris mulai memaku pelat tembaga ke kapal perang mereka untuk melindungi mereka dari serangga. Phaneuf berpikir bahwa mungkin saja identitas kapal itu bisa ditemukan pada plat tembaga tersebut atau mungkin nama tukang tembaga yang menyediakan tembaga bagi kapal itu diukir. Lengan robot penyelam berhasil mencabut lempengan tembaga dengan kuat menggunakan cengkramannya, tetapi kemudian lempengan itu patah, hanya menyisakan sepotong kecil yang menempel di cakar robot.

Upaya berikutnya untuk mendapatkan sepotong bagian kapal atau artefak didalam kapal karam, robot penyelam baru dikirim, namun ditengah perjalanan robot ini malah tersesat di dalam air setelah membelok-belok di luar kendali. Kemudian, lengan robot yang berikutnya terlalu pendek untuk mencapai bagian apa pun dari kapal. Di lain waktu, sebuah robot penyelam berhasil mendapatkan tiang buritan kapal dan tiba-tiba sistem hidrolikanya gagal, dan tiang buritan kapal hilang.

Banyak lagi kecelakaan saat ekspedisi yang terus terjadi, membuat sebagian orang percaya bahwa bangkai kapal itu memang dikutuk, dan hantu-hantu mereka yang mungkin tewas di atas kapal tidak ingin diganggu. Kapal karam dan "harta karun" itu tetap menjadi misteri sampai sekarang.

2 SS Edmund Fitzgerald


Referensi pihak ketiga
Danau Superior memiliki ukuran yang sangat besar sehingga sering dikira sebagai laut di dalam sebuah pulau, bahkan danau ini juga sering mengalami badai layaknya lautan. Pada bulan November 1975, badai besar menghantam danau persis ketika kapal induk bijih SS Edmund Fitzgerald berangkat ke Detroit. Keesokan paginya, Fitzgerald dan operator lain, Arthur M. Anderson, telah mengubah rute mereka ke arah utara ketika kapten mereka mencoba untuk melindungi kapal dan awak kapal dari angin kencang yang semakin kuat.

Kapten Ernest McSorley, yang bertanggung jawab atas Fitzgerald, tahu bahwa ini bukan badai biasa, dan dia melapor kepada Penjaga Pantai bahwa kapalnya dalam bahaya, dihantam gelombang rakasa kapal terguling kesamping. McSorley memutuskan untuk mencapai Whitefish Bay agar Fitzgerald keluar dari bahaya. Sayangnya, sekitar satu jam setelah kapten melaporkan tujuan kapal selanjutnya dari radio, kapal menghilang dari radar. Anehnya, tidak ada panggilan untuk bantuan sebelum komunikasi dengan kapal terputus.


Referensi pihak ketiga
Anderson berhasil sampai ke Whitefish Bay dengan selamat, tetapi kaptennya, Bernie Cooper, dengan gagah berani memutuskan untuk kembali ke badai yang mengerikan untuk mencari kru Fitzgerald. Mereka hanya menemukan dua sekoci yang sudah rusak dan satu jaket pelampung yang mengambang di air.

Seminggu kemudian, sebuah kapal sonar yang mencari Fitzgerald menemukan bangkai kapal yang terletak lebih dari 150 meter (500 kaki) di bawah air, pelet taconitnya tersebar di dasar danau. Kapal itu dalam keadaan terkoyak. Namun, tidak satu pun tubuh awak kapal yang pernah ditemukan dari kapal karam. Meskipun orang-orang cukup yakin bahwa badai adalah faktor utama yang menghancurkan kapal, tetapi yang menjadi misteri adalah bagaimana mungkin kapa itu bisa hancur tanpa menyisakan kru kapal diantara reruntuhannya.

Misteri itu tetap tidak terpecahkan setelah 40 tahun. Sekarang setiap kapal yang melalui Danau Superior tidak akan berlabuh jika ada badai disana.

1 John Halford


Referensi pihak ketiga
Pada tahun 2011, John Halford, 63 tahun, berhasil menjalankan bisnisnya sendiri dengan sukses dan hendak merayakan ulang tahun pernikahannya yang ke 25 bersama istrinya, Ruth, dan tiga anak perempuannya. Halford telah mencapai puncak karirnya, tetapi dia masih memiliki mimpi yang belum tercapai, yakni pergi berlayar. Mimpinya menjadi kenyataan pada tahun yang sama ketika ia berangkat pada pelayaran Thomson selama tujuh hari pada tanggal 31 Maret.

Halford tampaknya menikmati perjalanan di atas kapal pesiarnya, dilihat dari SMS yang ia kirimkan kepada istrinya. Menjelang tengah malam di malam terakhir pelayaran, John Halford menikmati koktail di bar kapal saat kapal mendekati tujuan akhirnya. Dia telah mengirimi istrinya pesan sebelumnya dengan rincian penerbangannya sehingga dia bisa menjemputnya dari bandara.


John Halford
Ruth, yang sangat merindukan suaminya yang sudah berlayar selama seminggu, tidak sabar untuk pergi ke bandara dan menemuinya. Namun sebelum dia sempat pergi, dia menerima telepon dari perusahaan pelayaran untuk memberi tahu dia bahwa John tidak akan ada di bandara, karena dia hilang dari kapal di beberapa titik antara tengah malam dan pukul 7 pagi keesokan harinya, ketika semua penumpang lainnya turun.

John Halford tidak pernah terlihat lagi. Istri dan anak-anaknya takut bahwa John jatuh dari kapal, meskipun perusahaan Thomson dengan tegas menyangkal bahwa ini tidak mungkin terjadi. Tragisnya, tidak hanya Halford yang menghilang pada malam itu, sebanyak 150 orang dinyatakan menghilang secara misterius pada pelayaran kapal pesiar itu dan sampai sekarang tidak pernah ditemukan kembali.

Sumber :

Bbc.com (18/06/18)

Spacedaily.com (13/02/16)

Cnn.com (09/11/17)

Nytimes.com (28/01/18)

Miltonekeynes.co.uk (05/05/13)
0
1.9K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan