arbibAvatar border
TS
arbib
Mengapa makan ketupat tak sama kenyangnya dengan makan nasi?
Halo semua pembaca yang budiman. Juga pembaca yang budiwati. Pokoknya semua pembaca thread kali ini adalah orang yang berbudi bijak bestari. Sobat kaskuser semuanya dan juga para pembaca non member yang sempat nyasar kemari TS ucapkan selamat membaca dan terima kasih, lalu kita lanjutkan ke persoalan yang akan di ulas oles kali ini.
Quote:

Masih dalam nuansa hari fitri dan suasana syawalan untuk saling berbagi dan bermaaf maafan. Kita akan membahas persoalan ringan menyoal makanan hidangan yang biasa kita jumpai di hari raya. Ketupat, merupakan simbol khas kuliner negeri kita dan beberapa negri serumpun Melayu para saudara tetangga kita. Makan ketupat sejatinya sudah menjadi suatu tradisi atau kebiasaan kita dalam merayakan semaraknya lebaran ini. Dari tahun ke tahun, entah sejak kapan di mulai pastinya, ketupat selalu hadir menemani kita dalam merayakan lebaran bersama keluarga, sanak sodare dan para tetangga.
Quote:

Pernahkah agan sista mikir, atau para pembaca semuanya mencari jawaban, soal ketupat. Yang di persoalkan dan akan dibahas dalam thread kali ini adalah persoalan rasa kenyang yang didapat dari ketupat. Pernah merasakan ngga sih,? Ketika makan ketupat, rasa kenyang yang didapat itu berbeda dengan makan nasi?. Walaupun tidak semua merasakan hal yang sama, tapi kebanyakan merasa begitu. Ketika makan ketupat hingga kenyang, rasa kenyang yang ada tidak berlangsung lama. Atau bisa di katakan beberapa waktu kemudian kita lebih cepat kembali merasa lapar. Rasa kenyangnya beda bila kita mengkonsumsi nasi bungkus atau nasi kotak atau lesehan di piring saja, atau apalah itu namanya.
Quote:

Menurut pengamatan ts, dan beberapa artikel lain yang terkait mengenai sistem pengolahan padi hingga bisa di konsumsi, ada beberapa hal berikut ini, yang membuat rasa kenyang yang didapat ketupat beda dengan kenyangya makan nasi. Beginilah kira kira persoalan penyebabnya gan. Mari kita simak;
emoticon-Stick Out Tongueencet
Sugesti
Quote:

Faktor kebiasaan masyarakat yang mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok setiap hari, ini menjadi faktor utama. Bila kita setiap hari makan roti atau makan sagu misalnya, tentu saja sugesti yang didapatkan soal rasa kenyang tersebut, tentu saja bisa berbeda. Sugesti yang tertanam dalam pemikiran bawah sadar kita sejak kecil ini akan sulit di ubah. Untuk berubah bisa saja, namun perlu waktu adaptasi atau penyesuaian terhadap berbagai situasi dan kondisi.

emoticon-Stick Out Tongueencet
Proses memasak
Quote:

Dalam proses pengolahan dari beras menjadi hidangan hingga tiba ke meja santapan kita pun, punya pengaruh dan menyebabkan terjadinya perbedaan tersebut. Ketupat dimasak dengan wadah yang membuat beras menjadi padat. Dalam proses merebus nya, terjadi proses pemisahan kadar karbohidrat sumber glukosa dengan cukup banyak. Biasanya air rebusan ketupat kita buang setelah ketupat masak.

Ketupat yang sudah siap konsumsi, memiliki kandungan glukosa lebih rendah di bandingkan dengan nasi, hal tersebut kemungkinan besar karena ketika menanak nasi, tidak ada air yang di buang. Jadi pembuangan glukosa minim terjadi ketika menanak nasi dengan normal seperti biasanya. Perbedaan kandungan glukosa yang lebih rendah pada ketupat ini juga yang membuat ketupat lebih awet di bandingkan dengan nasi.

Proses penjamuran atau fermentasi pada ketupat cenderung lebih lambat. Itu juga karena ketika proses memasaknya yang membuat kadar glukosa dalam ketupat lebih rendah. Dengan kata lain ketupat lebih awet dan nasi lebih cepat basi di bandingkan dengan ketupat.

Setelah perbedaan proses memasak ini maka penerimaan organ dan sistem metabolisme kita juga berbeda. Ketupat lebih cepat di cerna dan cepat habis diserap tubuh. Sedangkan dalam proses pencernaan ketika kita memakan nasi, nasi yang masuk akan melalui proses penguraian terlebih dahulu karena tingkat glukosanya yang tinggi.

Tubuh kita, dalam beraktivitas membutuhkan kalori atau bahan bakar. Kalori yang di dapat ini sebagaimana besar atau pada umumnya merupakan glukosa. Dengan kata lain, dalam setiap aktivitas tubuh, dari jaringan hingga ke sistem mikronsel yang ada, membutuhkan glukosa sebagai bahan bakar utamanya. Nah kandungan glukosa yang lebih rendah pada ketupat di bandingkan dengan nasi inilah, yang membuat kita lebih cepat merasa lapar ketika makan ketupat dibandingkan dengan makan nasi.

Kedua persoalan ini menjadi hal mendasar mengapa perbedaan itu bisa ada. Perbedaan kenyang didapat kan rasanya, itu sekiranya bisa terjadi karena kedua hal tersebut. Masih ada beberapa penyebab lainnya yang mungkin saja bisa terjadi. Sebagai penutup TS sekedar mengingatkan bahwa tulisan ini mesti dianggap sebagai bahan bacaan untuk sekedarnya saja. Bukan merupakan suatu rujukan ilmiah. Karena belum di teliti oleh para ahlinya.
Quote:

:terimakasih
Sampai jumpa dan terima kasih
Diubah oleh arbib 16-06-2018 02:30
0
18.9K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan