Coklat, bisa menjadi hadiah bagi orang-orang yang spesial. Sebatang coklat bisa jadi saksi bisu bagi pasangan yang baru jadian.

Pahlawan perang dunia pertama Inggris, Richard Bullimore yang ditugaskan ke Prancis, bersama teman-temannya yang lain mendapatkan hadiah natal berupa sepuluh batang coklat.



Hadiah ini diberikan kepada anggota resimen Leichestershire di musim salju pertama saat Perang Dunia pertama.

Coklat yang disimpan di dalam kaleng ini jumlah totalnya ada sepuluh buah, namun sekarang tersisa sembilan buah.

Dikemas rapi di dalam kaleng, coklat produksi Cadburry itu benar-benar terlihat utuh meski warnanya sudah agak pucat, tapi tulisan Cadburry di coklat masih bisa terbaca dengan baik. Coklat ini adalah coklat kualitas terbaik yang dibuat menggunakan bahan-bahan yang berasal dari Trinidad, Grenada, St Lucia.

Usut punya usut, kaleng yang digunakan sebagai wadah sepuluh coklat bagi Richard dan teman-temannya adalah buatan perusahaan manufaktur ternama: Barringer Wallis & Mannerd of Mansfield. Lewat perwakilannya: Paul Cooper, perusahaan lelang membenarkan hal ini.

Kaleng peninggalan Richard ini sekarang berada di perusahaan lelang Eddisons CJM

Ada beberapa barang milik Richard yang ditemukan bersamaan dengan sembilan coklat di dalam kaleng tersebut. Ada surat-surat dan rokok, tiga bungkus rokok dan satu batang coklat diketahui hilang dari dalam kaleng.



Sembilan batang coklat yang ditemukan ini ternyata bukan menunjukan jika Richard adalah orang yang suka coklat sehingga menyimpannya untuk persediaan, sebaliknya Richard sama sekali tak menyentuh coklat-coklat ini karena dia tidak suka coklat.

Satu batang coklat yang hilang mungkin diberikan pada temannya atau memang terpaksa dimakan olehnya. Ga suka kan bukan berarti ga boleh makan hehe~

Richard Bullimore tercatat meninggal pada tahun 1967 dan dimakamkan di Barrow Heaven Inn, Lincoln Shie Utara. Sebagai penghargaan terhadap jasa-jasanya selama perang dunia, Richard, sebagaimana pahlawan perang lainnya mendapatkan beberapa medali saat perang dunia dulu.