- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Seperti Inikah 'Kain Kafan Yesus'? Sampai Sekarang Masih Misterius


TS
ayu..anjani
Seperti Inikah 'Kain Kafan Yesus'? Sampai Sekarang Masih Misterius

Quote:
TRIBUNJAMBI.COM - Shroud of Turin atau kain kafan legendaris merupakan satu di antara peninggalan paling religius di dunia.
Alasannya, karena kain ini diduga merupakan kain kafan yang digunakan Yesus.
Meski demikian, kebenaran tentang kain kafan ini masih menuai pro dan kontra.
Shorud of Turin masih menjadi misteri yang sulit dipecahkan.
Selama 117 tahun, negatif foto kain ini mengungkapkan citra tubuh dengan luka siksaan yang disinyalir milik Yesus.
Ahli fisika dan kimia terus mengukur usia dan komposisi gambar pada kain tersebut.
Sementara ahli forensik, mikrobiologi, bahkan ahli botani juga menganalisis noda darah serta beragam kotoran pada kain.
Hasilnya masih terus buntu, beberapa diantaranya justru menyimpulkan kain kafan itu adalah palsu.
Namun tak sedikit pula yang menyakini bahwa kain kafan itu adalah milik Yesus.
“Begitu sulit untuk memberikan kesimpulan lengkap perihal teka-teki yang ditimbulkan dari selembar kain kafan,” ujar ahli fisika Italia Paolo Di Lazzaro kepada National Geograhic.
Tanggal 19 April 2015, Shroud of Turin akan dipamerkan kepada publik di Katedral Turin selama tujuh hari.
Pameran ini merupakan pameran terlama sepanjang sejarah modern.
Penelitian ilmiah
Penyelidikan secara ilmiah pada kain kafan ini telah dilakukan sejak 1898 silam, saat gambar wajah tampak setelah fotografer amatir Italia Secondo Pia memotret.
Ketika dilhat kasat mata, tidak ada yang spesial dengan hasil jepretan tersebut.
Namun, saat dilihat film negatifnya, ia menemukan adanya rupa seorang pria berjenggot dengan luka pada sekujur tubuh.
Sejak saat itu, beragam penelitian digelar. Hingga ada analisis mengungkap, “Citra pada kain kafan ini adalah nyata yang menggambarkan manusia yang dicambuk dan disalib. Ini bukanlah hasil olahan seniman.”
Lebih lanjut, pada kain itu juga terdapat noda darah dengan kandungan hemoglobin dan adanya serum albumin.
Namun, kesimpulan dari beragam penelitian tentang kain kafan Yesus tetap menyebutkan bahwa kebenarannya masih menjadi misteri.
sumur
Alasannya, karena kain ini diduga merupakan kain kafan yang digunakan Yesus.
Meski demikian, kebenaran tentang kain kafan ini masih menuai pro dan kontra.
Shorud of Turin masih menjadi misteri yang sulit dipecahkan.
Selama 117 tahun, negatif foto kain ini mengungkapkan citra tubuh dengan luka siksaan yang disinyalir milik Yesus.
Ahli fisika dan kimia terus mengukur usia dan komposisi gambar pada kain tersebut.
Sementara ahli forensik, mikrobiologi, bahkan ahli botani juga menganalisis noda darah serta beragam kotoran pada kain.
Hasilnya masih terus buntu, beberapa diantaranya justru menyimpulkan kain kafan itu adalah palsu.
Namun tak sedikit pula yang menyakini bahwa kain kafan itu adalah milik Yesus.
“Begitu sulit untuk memberikan kesimpulan lengkap perihal teka-teki yang ditimbulkan dari selembar kain kafan,” ujar ahli fisika Italia Paolo Di Lazzaro kepada National Geograhic.
Tanggal 19 April 2015, Shroud of Turin akan dipamerkan kepada publik di Katedral Turin selama tujuh hari.
Pameran ini merupakan pameran terlama sepanjang sejarah modern.
Penelitian ilmiah
Penyelidikan secara ilmiah pada kain kafan ini telah dilakukan sejak 1898 silam, saat gambar wajah tampak setelah fotografer amatir Italia Secondo Pia memotret.
Ketika dilhat kasat mata, tidak ada yang spesial dengan hasil jepretan tersebut.
Namun, saat dilihat film negatifnya, ia menemukan adanya rupa seorang pria berjenggot dengan luka pada sekujur tubuh.
Sejak saat itu, beragam penelitian digelar. Hingga ada analisis mengungkap, “Citra pada kain kafan ini adalah nyata yang menggambarkan manusia yang dicambuk dan disalib. Ini bukanlah hasil olahan seniman.”
Lebih lanjut, pada kain itu juga terdapat noda darah dengan kandungan hemoglobin dan adanya serum albumin.
Namun, kesimpulan dari beragam penelitian tentang kain kafan Yesus tetap menyebutkan bahwa kebenarannya masih menjadi misteri.
sumur



Spoiler for jangan dibuka:
Quote:
Kain Kafan Turin Abad Pertengahan Terbukti Palsu
TEMPO Interaktif , Roma - Seorang ilmuwan Italia mengatakan dia telah mereproduksi Kain Kafan dari Turin. Menurutnya telah terbukti dengan pasti bahwa kain linen yang diyakini sebagai kain pembungkus penguburan Yesus Kristus pada abad pertengahan adalah palsu.
Kain kafan, berukuran 4,36 meter dan lebar sekitar satu meter lebih itu tersamar gambar wajah laki-laki berjanggut seperti gambar dalam negatif film. Layaknya orang disalib yang dipercaya beberpa orang adalah Kristus.
"Kami telah menunjukkan reproduksi kain yang memiliki karakteristik sama seperti Kain Kafan itu," kata Luigi Garlaschelli, profesor kimia organik di Universitas Pavia, yang menggambarkan hasilnya di sebuah konferensi akhir pekan ini, di Italia utara.
Kain Kafan dari Turin itu menunjukkan bagian belakang dan depan seorang pria berjanggut dengan rambut panjang, tangannya terlipat di dadanya. Sementara seluruh kain ditandai seperti anak sungai darah dari luka-luka di pergelangan tangan, kaki dan bagian samping.
Tes Karbon untuk mengetahui umur kain oleh laboratorium di Oxford, Zurich dan Tucson, Arizona pada tahun 1988 menimbulkan sensasi dengan menyebutkan kain itu dibuat antara 1260 dan 1390. Sedangkan orang yang skeptis mengatakan itu adalah bohong, mungkin dibuat untuk menarik bisnis menguntungkan ziarah abad pertengahan.
Garlaschelli mereproduksi kain kafan dalam ukuran penuh menggunakan bahan-bahan dan teknik yang tersedia di abad pertengahan. Mereka meletakkan lembar kain rata di atas seorang relawan dan kemudian menggosoknya dengan pigmen jejak-jejak yang mengandung asam dan sebuah topeng digunakan untuk wajah.
Dia percaya, pigmen pada Kain Kafan asli memudar secara alami selama berabad-abad. Mereka kemudian menambahkan noda darah, membakar lubang, noda hangus dan air untuk mencapai efek akhir.
Gereja Katolik tidak mengklaim Kain Kafan adalah otentik atau bahwa ini adalah masalah iman, tetapi mengatakan itu harus menjadi pengingat kuat gairah Kristus.
Garlaschelli mengharapkan orang untuk menguji temuannya. "Kalau mereka tidak mau percaya tes karbon dilakukan oleh beberapa laboratorium terbaik di dunia pasti mereka tidak akan percaya padaku," katanya.
Akurasi dari tes tahun 1988 ditantang oleh beberapa orang yang percaya bahwa restorasi Kain Kafan pada beberapa abad lalu hasilnya telah terkontaminasi.
Sejarah Kain Kafan ini panjang dan kontroversial. Setelah muncul di Timur Tengah dan Prancis, kemudian dibawa oleh mantan keluarga kerajaan Italia, saat menduduki Turin pada 1578. Pada tahun 1983 mantan-Raja Umberto II mewariskan kepada mendiang Paus Yohanes Paulus.
Kain Kafan itu lolos dari kehancuran pada tahun 1997 ketika kebakaran melanda Kapel Guarini di Katedral Turin. Kain itu berhasil diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran yang mempertaruhkan hidupnya.
Sementara proyek Garlaschelli didanai oleh Asosiasi Ateis dan Agnostik Italia. Meski dia terang-terangan mengaku tidak berpengaruh pada hasil. "Uang tidak punya bau," katanya. "Ini dilakukan secara ilmiah. Jika Gereja ingin mendanai saya di masa depan, saya masih ada di sini."
jiah ketahuan



Diubah oleh ayu..anjani 04-06-2018 09:33




anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
3K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan