Perbedaan generasi selalu menjadi topik menarik entah itu di jagat internet sampai ke warung kopi. Mungkin salah satu teman kita atau malah diri kita sendiri sendiri sering membandingkan karakteristik antara orang-orang yg lahir dari tahun sekian ke tahun sekian dengan orang yg lebih muda maupun lebih tua. Contohnya adalah ketika kita membandingkan orang yg lahir 80an dan 90an atau 2000an dan beberapa tahun belakangan istilah anak jaman now dan anak jaman old sering kali muncul dalam percakapan dalam dunia nyata maupun dunia maya. Percakapan-percapan atau istilah tersebut mungkin terjadi karena perbedaan generasi atau gap generasi satu sama lain, sehingga terkadang muncul perbedaan. Perbedaan ini muncul karena perbedaan realitas yg terjadi antar generasi.

Mengutip dari KOMPAS.com, generasi Z merupakan generasi yang terlahir ketika internet dan social media sudah menjadi keseharian. Generasi ini juga dikenal dengan sebutan iGEN dan Generasi Net yang diambil dari kata internet yang memang menjadi pusat kehidupan sehari-hari generasi Z. Mereka lahir dalam lingkungan yang terlebih dahulu mengenal internet, mereka terbiasa menggunakan berbagai platform untuk berkomunikasi satu sama lain. Dari bangun tidur sampai tidur lagi semuanya tak lepas dari internet dan perangkat digital dalam menunjang kesehariannya.

Dalam banyak artikel dan penelitian banyak orang mengklasifikasikan perbedaan generasi dengan rentang lahir seseorang. Tapi belum ada kesepakatan mengenai tahun lahirnya generasi Z sampai sekarang. Merujuk pada tulisan Aulia Adam di laman Tirto.id, rentang umur yang biasanya dipakai adalah anak-anak yang lahir dari tahun 1995 hingga 2014, rentang ini dipakai setelah presentasi dari agen pemasaran Sparks and Honey viral pada tahun 2014. Lain lagi kalo merujuk ke tulisan Tim Elmore di laman Psychologytoday.com, generasi Z adalah pelajar yang lahir sejak tahun 2001, mereka adalah populasi yang lebih kecil yang tumbuh dengan realitas yang berbeda dengan milenial.

Generasi milenial sendiri adalah mereka yang lahir sebelum generasi Z. Milenial juga dikenal dengan istilah Gen Y atau generasi Y. George Beall dalam tulisannya di Huffintonpost.com, menyatakan bahwa milenial adalah orang yang mencapai usia dewasa muda sekitar tahun 2000an. George juga menjelaskan terdapat beberapa perbedaan karakter yang mencolok antara milenial dan generasi Z yang dibaginya menjadi beberapa poin:

Generasi Z selalu melakukan update berkelanjutan. Mereka memproses informasi lebih cepat daripada generasi yang lain karena keterlibatan internet dan aplikasi-aplikasi digital berbasis internet. Dengan demikian rentang perhatian mereka terhadap satu hal menjadi jauh lebih rendah dibanding dengan generasi milenial.

Dalam kesehariannya generasi Z selalu melakukan berbagai hal secara bersamaan. Mereka bisa mengerjakan tugas di laptop, chatting dengan teman di hp dan melakukan riset di tablet secara bersamaan. Bisa bekerja dengan cepat dan efisien dengan berbagai distraksi yang ada disekitarnya membuktikan bahwa mereka dalam hal multitasking lebih baik dibanding dengan milenial, walaupun tidak bisa fokus terhadap satu hal dalam waktu yang lama.

Generasi Z kurang peduli terhadap harga daripada generasi milenial. Ini terjadi karena generasi Z lahir setelah masa resesi, berbeda dengan milenial yang lahir di saat-saat resesi. Dalam penelitian terbaru 67 persen milenial akan mengunjungi website untuk mendapatkan diskon, sementara generasi Z hanya sekitar 46 persen yang mau melakukan hal tersebut.

Banyak perusahaan yang memprediksi bahwa lebih banyak remaja, antara usia 16 dan 18 akan langsung masuk ke dunia kerja, memilih keluar dari rute pendidikan tinggi tradisional dan sebaliknya menyelesaikan sekolah secara online. Mereka tahu nilai dari kebebasan dan pengetahuan termasuk di dalamnya. Jika mereka tahu, mereka mampu mempelajari sesuatu sendiri. Mereka mengambil peluang itu.

Sekitar 72 persen dari generasi Z mengatakan bahwa mereka ingin membangun bisnisnya sendiri. Karena mereka lahir di era digital yang maju dan tingginya jaringan sosial yang dimiliki mendorong mereka menjadi pengusaha, individu yang ingin berwirausaha.

Generasi Z memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap banyak hal. Mereka cenderung tidak loyal terhadap brand, apalagi kalau brand itu tidak sesuai dengan ekspektasinya. Mereka ingin dihargai lebih, apabila tidak siap-siap untuk ditinggal oleh mereka.

Generasi Z lebih global dalam pemikiran, interaksi dan keterkaitan mereka satu sama lain. Ini terjadi karena sedari kecil mereka sudah berinteraksi dengan internet yang bisa memangkas jarak dan batas negara. Lima puluh delapan persen orang dewasa di seluruh dunia pada usia 35 tahun keatas setuju bahwa "anak-anak saat ini memiliki lebih banyak kesamaan dengan teman-teman global mereka dibanding dengan orang dewasa di negara mereka sendiri". Keanekaragaman akan menjadi hal yang biasa untuk Generasi ini.

Perbedaan ini sebenarnya bukan untuk memecah belah, malah dengan melihat perbedaan kita bisa atau akan mampu mengerti dan bisa menyesuaikan tingkah laku kita dalam berhadapan dengan perbedaan generasi.