Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

.nona.Avatar border
TS
.nona.
[#Cerpen Religi] "Maafkan Aku Sahabatku"




Namaku Ari Di bulan Ramadhan ini aku memiliki dendam yang membara, dendam sedari dulu kepada kawanku sendiri yang bernama Tama, ya dialah yang menyebabkan diriku merasa tak berharga, hilang sudah keinginan dan cita-cita diriku untuk menjadi seorang pesepakbola tangguh.

Aku melihat kembali pesan singkat yang ia kirimkan kepadaku, pesan yang mau tak mau telah melunakkan hatiku.

Quote:


Aku mengingat kejadian masa lalu ketika kami masih saling bercanda dan bersama meraih mimpi, hidup terasa indah bersama Tama.

Dia adalah kawanku yang periang dan cita-cita kami sama waktu itu ingin bermain untuk tim garuda, karena keahlian kami mengolah si kulit bundar memiliki keahlian diatas rata-rata. Kami masuk ke klub yang sama dan saat latihan kami dibagi dua grup, lalu terjadilah insident itu, Tama yang berada di grup sebelah menackle ku dengan keras hingga kakikupun patah, terasa sakit dikakiku tapi bukan itu yang kupikirkan namun karirku di sepakbola pun musnah.

Tama berulang kali minta maaf dari aku di rawat hingga sembuh ia tetap tersenyum dan selalu meminta maaf, tapi diriku tak pernah memaafkannya. Aku sudah merasa dendam dengan apa yang ia lakukan padaku walau aku tahu ia tak sengaja, tapi seluruh impianku berseragam garuda musnah sudah.

Ketika aku hanya bisa menjadi karyawan biasa dengan cacat di kaki serta jalanku yang sudah tak sempurna, sementara karir dirinya di sepakbola semakin mengkilap, ia tak pernah berhenti melupakanku perjalanan karirnya selalu ia kirimkan padaku walau hanya berupa pesan singkat, ketika ia masuk club di liga tertinggi ia mengirimkan pesan di handphoneku.

Quote:


Lalu di saat Indonesia menapaki turnament bergengsi piala Asia di negeri seberang, Tama kembali mengirimkan tiket dan ongkos untuk aku datang melihat secara langsung pertandingannya. Namun kembali aku bergeming bahkan tiket dan uang yang dia berikan ku kembalikan kepadanya.

Hatiku sudah mati, entah setan apa yang bisa membuatku seperti ini. Tibalah hari ini final Piala Asia dengan Indonesia melawan Jepang yang banyak dinantikan banyak orang.

Ketika aku masih menatap layar kaca handphoneku teman-temanku memanggil dari luar.

Quote:


Mau tak mau aku dengan terpaksa menonton pertandingan bersama warga kampungku, pernainan berjalan seimbang bahkan Jepang dengan sepakbola yang sudah maju tampil lebih menekan hingga membuat timnas Indonesia kewalahan, pertandingan final berjalan seru saling jual beli serangan terjadi hingga memaksa kedua tim untuk bermain perpanjangan waktu karena tak ada gol yang tercipta.

Di babak perpanjangan waktu yang kedua, banyak yang tegang melihat permainan karena timnas hampir saja kebobolan menit pun sudah tersisa satu menit lagi, pastinya adu penalti sudah ada di depan mata. Lalu tiba-tiba aku melihat pergerakan Tama yang meliuk-liuk menaklukkan lawan hingga merangsek ke kotak pinalti lalu bola pun di tendang dan "Goooolllll", semua orang loncat kegirangan.

Tama membuka kaos timnasnya lalu memperlihatkan sesuatu yang tak kuduga, baju yang dipakainya ada gambarku dengan tag "# Gol Ini Untuk Sahabatku Ari" semua orang lalu melihatku kemudian aku diangkat seakan akan akulah yang mencetak gol.

Disinilah air mataku tak dapat kubendung, tangis penyesalan tidak memaafkan dirinya aku menangis bahagia sahabatku Tama sudah membuka hatiku, dendam itu tak ada guna semakin hari akan membuat diri kita semakin tak produktif. Teriakan orang dikampungku membuatku terharu.

Quote:


Akhirnya Tama pun pulang ke kampung halaman kami, di saat suara adzan isya bekumandang aku bergegas untuk pergi ke masjid selain shalat berjama'ah juga untuk menunaikan shalat tharaweh.

Di halaman masjid aku bertemu dengan Tama ia tersenyum kepadaku, aku terpaku terdiam melihatnya namun aku berusaha membalas senyumnya. Kemudian ia melangkahkan kakinya dan segera memelukku.

Quote:


Di iringi temaramnya rembulan di bulan penuh berkah ini, serta bintang-bintang menjadi saksi bisu saling maaf dan memaafkan antara dua insan sahabat membuat alam pun ikut tersenyum.

” Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. .” (QS. Al A’raaf [7] ; 199).

“Allah tidak akan menambah kemaafan seseorang, melainkan dengan kemuliaan, dan tidaklah seseorang merendahkan dirinya karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatnya.” (Hadits riyawat Bukhari dan Muslim).


TAMAT.

Diubah oleh .nona. 19-05-2018 04:42
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
3.5K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan