Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nasbungdiehardAvatar border
TS
nasbungdiehard
KPK Puji Keputusan PBNU yang Tidak Mau Salatkan Jenazah Koruptor
https://m.kumparan.com/bandungkiwari/kpk-puji-keputusan-pbnu-yang-tidak-mau-salatkan-jenazah-koruptor.amp


BANDUNG, bandungkiwari – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo memuji sikap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang tidak mau mensalatkan jenazah koruptor.

Sikap tersebut, kata Agus, akan turut memberi tekanan terhadap praktik korupsi yang menggerogoti neger ini.

Menanggapi hal itu, Intelektual Muda Nahdlatul Ulama Zuhairi Misrawi, menjelaskan bahwa tidak mensalatkan jenazah koruptor merupakan keputusan keagamaan NU. Keputusan ini harus diikuti pengurus dan anggota NU.

“Itu keputusan keagamaan NU, sudah lama, bahwa koruptor tidak disolati karena korupsi termasuk dosa besar, menyengsarakan orang banyak,” kata sarjana lulusan Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, itu saat dikonfirmasi Bandungkiwari.com via ponselnya, Jumat (27/4/2017).

Sebelumnya, Ketua KPK Agus Rahardjo mengapresiasi langkah organisasi kemasyarakatan PBNU yang mengumumkan pengurus PBNU tidak mensalatkan jenazah koruptor.

“PBNU sudah mendiklair tak akan salatkan jenazah koruptor,” kata Agus Rahardjo dalam Kuliah Umum Pendidikan Atikorupsi di ITB, Jalan Ganeca, Bandung, Rabu (25/4/2018) lalu.

Agus menuturtkan, PBNU mengacu pada hadis riwayat tentang Perang Khaibar. Usai perang, Nabi Muhammad SAW tidak mensalatkan jenazah seorang sahabat yang gugur.

Sahabat yang lain pun bertanya soal sikap Rasulullah itu. Rasul bilang bahwa sahabat yang meninggal tersebut telah mengambil barang yang bukan haknya dari hasil ghonimah (rampasan perang). Padahal, ghonimah tersebut berupa manik-manik biasa.

Sikap Rasul tersebut menunjukkan sikap tegas terhadap korupsi. “Rasul begitu keras pada penggelapan,” tutur Agus.

Berdasarkan riwayat tersebut, lanjut Agus, PBNU melarang pengurus NU mensalatkan jenazah koruptor. Agus kemudian mengambil contoh keagamaan lainnya tentang daging babi yang haram bagi umat Islam.

“Daging babi haram kita kan tidak mau. Kalau makanan haram. Kalau income, pendapatannya, haram bagaimana? Korupsi, income-nya nyuri,” kata Agus.

Menurutnya, pendapatan yang didapat dari korupsi perlu disikapi tegas oleh ahli agama. Dalam agama Islam jelas bahwa memanipulasi timbangan itu dilarang.

Manipulasi timbangan bisa ditafsirkan luas dengan praktik korupsi kekinian, misalnya korupsi di bidang infrastruktur di mana terdapat praktik mencampur semen merek murah dengan semen merek mahal untuk mengejar selisih harga sebagai keuntungannya. (Iman Herdiana)


emoticon-Matabelo emoticon-Matabelo
Terobosan luar biasa nih
Lebih baik lah dibandingkan tidak mensholati jenazah karena beda pilihan politik
emoticon-Leh Uga emoticon-Leh Uga
0
3K
92
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan