Tsunami memang dihindari banyak orang di negeri ini, namun bencana itu datang secara tiba-tiba tanpa ada orang yang tahu. Terlebih lagi ketika Aceh dihantam tsunami banyak masyarakat menjadi ngeri, akhirnya pemerintah pun sering mengkaji tentang masalah ini titik rawan mana sajakah yang berpotensi tsunami.

Tapi sekali lagi hal yang sangat disayangkan hal ini walau berupa kajian ilmiah setidaknya tidak di share secara serampangan, karena yang diungkapkan Balai Pengkajian Dinamika Pantai Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang memprediksi kemungkinan tsunami setinggi 57 meter, pastinya akan membuat kehebohan di masyarakat Pandeglang dan sekitarnya, wajar saja semua manusia itu takut mati, bila tsunami dengan ketinggian melampaui tingginya tsunami aceh terjadi wilayah banten akan rusak parah.



Bahkan sejalan dengan pemikiran saya bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, mengatakan sangat disayangkan prediksi seperti itu karena hal tersebut dapat meresahkan masyarakat awam yang tidak tahu apa itu prediksi, karena bencana, apalagi gempa dan tsunami, tidak dapat diprediksi, baik waktu maupun tempatnya semuanya bergerak alami dan hanya Tuhan yang pasti tau ketetapannya.

Memang benar manusia hanya bisa memprediksi dan mempersiapkan diri setidaknya kita harus melihat dari dua sisi, kajian ilmiah yang dilakukan para ahli dapat membuat kita harus berhati-hati, walau setiap prediksi tak bisa ditentukan kapan terjadinya gempa yang berpotensi tsunami.



Disinilah para ahli hanya bisa memprediksi agar kita semua sudah bersiap kalau terjadi bencana tersebut kemana kita akan lari, dan juga tanda-tanda akan terjadinya tsunsmi bisa disosialisasikan lebih lanjut. Bahkan tsunami tertinggi diprediksi bisa terjadi di Pandeglang dan mencapai 57 meter karena merupakan kabupaten paling dekat dengan laut selatan dan juga titik gempa di laut dalam. Tak hanya pandeglang beberapa wilayah lain juga diprediksi terdampak tsunami, yaitu Sukabumi dengan ketinggian 41,5 meter, Ciamis 39,8 meter, Lebak 39,4 meter, Cianjur 3,2 meter, Garut 30,1 meter, Tasikmalaya 28,2 meter, Serang-Banten 5,5 meter, Tangerang 4,2 meter, Jakarta Utara 2,4 meter, dan Bekasi Utara 2,8 meter.



Jadi sebenarnya kajian ilmiah bukan hoax, tapi memang harusnya tidak di share ke ranah publik. Tapi setidaknya pemda dapat mencemati dengan dibuatnya jalur-jalur evakuasi bila benar bencana ini terjadi. Serta dibangunnya gedung untuk berlindung dari dahsyatnya tsunami, dan masyarakat janganlah panik setidaknya befikirlah untuk menyediakan alat-alat yang diperlukan bila benar terjadi seperti pelampung dan sebagainya.

Walau tetap saja berita ini pastinya akan membuat masyarakat cemas karena kajian ilmiah di share ke medsos secara serampangan, tanpa berfikir panjang efek yang terjadi di lapangan. Bagaimana menurut kalian, sebelum coment monggo seruupuutt dolo gan..



By c4punk@2018

Referensi

https://rilitas.com/04/04/2018/bppt-sebut-potensi-tsunami-57-meter-di-pandeglang-ini-kata-bpbd-banten/