- Beranda
- Komunitas
- Automotive
- Kendaraan Roda 4
Toyota CH-R - Against Stereotype


TS
andra180202
Toyota CH-R - Against Stereotype
FIRST IMPRESSION:





BROSUR
Spoiler for "CUPLIKAN BROSUR":







HARGA

KENAPA MAHAL?
Quote:
Toyota C-HR harganya sesuai yang diinformasikan tenaga penjual sebelum peluncuran. C-HR 1,8 L dual tone dengan atap hitam dibanderol Rp 490 juta, sedang untuk single tone atau satu warna Rp 488,5 juta. Kalau dibanding kompetitor, harganya terpaut jauh. Lantas apa sebab Toyota C-HR jauh lebih mahal?
Pertama, C-HR produk impor utuh dari Thailand alias CBU. Makanya harganya tidak bisa ditekan seperti produk yang dirakit lokal. Selain itu, karena CBU, fiturnya sama dengan C-HR yang dipasarkan di negara tetangga. Yang artinya, fiturnya sangat komplet untuk mobil di kelasnya. Di antaranya fitur safety yang sangat lengkap. Ada 7 kantung udara, rem ABS+EBD+BA, kontrol stabilitas dan traksi, hill start assist, blind spot monitoring system dan rear cross traffic alert.
Fitur safety selengkap itu tentu tak bisa ditawar harganya. Tapi menurut Henry Tanoto selaku Vice President Director TAM, permintaan konsumen atas fitur keselamatan saat ini tinggi. "Toyota sangat concern terhadap safety, kami merasa safety sangat penting buat seluruh konsumen. Dan berdasarkan survey kami, keinginan pelanggan untuk memiliki produk dengan safety baik semakin meningkat," papar Henry saat dijumpai di sela peluncuran C-HR.
Selain dari fitur safety, penggunaan platform global baru TNGA (Toyota New Global Architecture) juga diklaim mendukung keselamatan lebih baik, selain dari peningkatan pengendalian dan rasa berkendara yang lebih menyenangkan. C-HR merupakan produk resmi pertama dengan TNGA yang masuk Indonesia. Dengan TNGA, suspensi belakangya menggunakan independent double wishbone. Suspensi yang bisa dijumpai di sedan itu punya kemampuan lebih baik dalam hal kenyamanan dan performa, serta biaya yang juga lebih tinggi dari segi produksi.
Dengan banderol hampir Rp 500 juta, Toyota Astra Motor memang mengklaim targetkan segmen yang berbeda untuk C-HR, mobil kelas atas. Makanya target per bulannya cuma 100 - 140 unit. Sedang harga juga dirasa sudah cukup sesuai antara target dan fitur yang dibawa C-HR. "Kalau harga kami rasa dengan paket yang kami berikan saat ini, yakin tepatlah untuk masyarakat Indonesia. Ini masih punya value for money untuk segmennya," ujar Henry.
Sebagai perbandingan, Honda HR-V 1,8 E CVT Mugen termahal sebagai kompetitor paling dekat C-HR dibanderol Rp 404,5 juta. Sedang Mazda CX-3 Grand Touring yang juga punya status CBU dilabeli Rp 441 jutaan. Keduanya masih lebih murah. Bisakah C-HR mencapai target yang sudah ditentukan? Kita nantikan saja perkembangannya. (Tom/Van)
https://www.oto.com/berita-mobil/toy...annya-21174294
Pertama, C-HR produk impor utuh dari Thailand alias CBU. Makanya harganya tidak bisa ditekan seperti produk yang dirakit lokal. Selain itu, karena CBU, fiturnya sama dengan C-HR yang dipasarkan di negara tetangga. Yang artinya, fiturnya sangat komplet untuk mobil di kelasnya. Di antaranya fitur safety yang sangat lengkap. Ada 7 kantung udara, rem ABS+EBD+BA, kontrol stabilitas dan traksi, hill start assist, blind spot monitoring system dan rear cross traffic alert.
Fitur safety selengkap itu tentu tak bisa ditawar harganya. Tapi menurut Henry Tanoto selaku Vice President Director TAM, permintaan konsumen atas fitur keselamatan saat ini tinggi. "Toyota sangat concern terhadap safety, kami merasa safety sangat penting buat seluruh konsumen. Dan berdasarkan survey kami, keinginan pelanggan untuk memiliki produk dengan safety baik semakin meningkat," papar Henry saat dijumpai di sela peluncuran C-HR.
Selain dari fitur safety, penggunaan platform global baru TNGA (Toyota New Global Architecture) juga diklaim mendukung keselamatan lebih baik, selain dari peningkatan pengendalian dan rasa berkendara yang lebih menyenangkan. C-HR merupakan produk resmi pertama dengan TNGA yang masuk Indonesia. Dengan TNGA, suspensi belakangya menggunakan independent double wishbone. Suspensi yang bisa dijumpai di sedan itu punya kemampuan lebih baik dalam hal kenyamanan dan performa, serta biaya yang juga lebih tinggi dari segi produksi.
Dengan banderol hampir Rp 500 juta, Toyota Astra Motor memang mengklaim targetkan segmen yang berbeda untuk C-HR, mobil kelas atas. Makanya target per bulannya cuma 100 - 140 unit. Sedang harga juga dirasa sudah cukup sesuai antara target dan fitur yang dibawa C-HR. "Kalau harga kami rasa dengan paket yang kami berikan saat ini, yakin tepatlah untuk masyarakat Indonesia. Ini masih punya value for money untuk segmennya," ujar Henry.
Sebagai perbandingan, Honda HR-V 1,8 E CVT Mugen termahal sebagai kompetitor paling dekat C-HR dibanderol Rp 404,5 juta. Sedang Mazda CX-3 Grand Touring yang juga punya status CBU dilabeli Rp 441 jutaan. Keduanya masih lebih murah. Bisakah C-HR mencapai target yang sudah ditentukan? Kita nantikan saja perkembangannya. (Tom/Van)
https://www.oto.com/berita-mobil/toy...annya-21174294
MIRIP LEXUS (katanya)

Diubah oleh andra180202 11-04-2018 05:02
0
4.4K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan