PKL alias pedagang kaki lima, dimana berdagang tidak menetap bisa dijumpai dimana saja dan tak permanent seperti halnya pasar malam.



Nah PKL pun di negeri ini sudah akrab dengan telinga kita, bahkan cenderung di musuhi om satpol PP, karena suka tidak tertib dan menyalahi aturan untuk berjualan secara baik dan benar. Saat ini kita bahas PKL yang menjual barang dagangannya di stadion ketika adanya pertandingan disana.

Seperti kita sering lihat PKL juga akan hadir di stadion-stadion besar Indonesia, bila sedang ada pertandingan, baik itu sebuah klub atau tim nasional.



Tapi kalau kita lihat barang dagangan PKL dalam negeri nampak tidak rapih dan terkesan jadi mengotori tempat, seperti halnya banyak PKL yang menjajakan dagangannya di pintu-pintu masuk stadion.

Kaos-kaos jersey yang dijual dengan harga dibawah kaos original pun, tergantung disembarang tempat. Tak hanya itu, bahkan pagar-pagar stadion menjadi sarana untuk menggantung kan kaos-kaos yang akan dijual. Kesan rapih dan menarik hati para pembeli memang tidak ada, tapi inilah Indonesia kerapihan nomor sekian, yang penting murah dan berkualitas tentunya laku-laku saja.



Walau sebenarnya pedagang dadakan itu tak hanya ada di Indonesia saja, di eropa pun ada namun lebih tertata rapih dan mempunyai tempat yang sudah disediakan, suasana tertib pun terasa lebih tepatnya kita dapat melihat para PKL yang ada di Allianz Juventus Stadium.



Stadion yang sungguh besar kepunyaan klub yang sering berjaya di Eropa ini memang dapat menjadi contoh para PKL disini, tempat dagangan pun terlihat bersih tidak kumuh dan kotor, seperti yang ada di negeriku. Merekapun berdagang di pinggir jalan sekitar markas Juventus tanpa mengambil hak para pejalan kaki dan tidak membuat macet jalanan.

Bahkan uniknya PKL di Juventus Stadium menjajakan dagangannya menggunakan truk besar. Ada yang menjual makanan hingga beragam bentuk pernak-pernik La Vecchia Signora.



Banyak sekali erchandise yang dijual dan terlihat unik. Tiap-tiap pedagang menjual produk yang hampir berbeda-beda. Ada syal, topi, keychain, magnet kulkas, dompet hingga jersey dan sebagainya layaknya barang dagangan kebanggaan sebuah klub.

Nah kalau di Indonesia kebanyakan PKL di sekitar stadion menjual barang palsu alias KW, para pedagang di Turin ini juga menjajakan barang asli Juventus . Mayoritas barang yang dijual merupakan produk berlisensi resmi klub. Mereka me dapatkan barang dari toko resmi, atau Juventus store ketika ada promo dan discount besar biasanya, namun produk original yang dijual harganya tak terpaut jauh dari harga aslinya.



Merekapun biasa jualan 4 sampai lima jam sebelum pertandingan dimulai. Dan yang membuatku tersenyum lapak-lapak mereka tak dipunggut biaya sama pihak Juventus stadium. Mereka juga berdagang hingga laga atau match selesai.



Jadi bagaimana maukah meniru kebaikan yang dilakukan PKL di Eropa, atau lebih senang dengan keadaan sekarang yang cenderung kumuh dan semrawut kawan..

Seruupuut dolo





Source

http://m.liputan6.com/bola/read/3323...ventus-stadium