Hai para penulis thread, story, puisi, dan apapun itu yang lagi baca artikel gw, terimakasih sudah mampir



Setelah sebelumnya gw sempet nulis tentang pengembangan karakter dan cara mengatasi writers block, sekarang pembahasan ini gw lanjutkan dengan sesuatu yang lebih menyangkut ke arah perasaan, perasaan yang bakal dibahas sekarang ini mungkin dirasakan oleh beberapa orang penulis saat menulis sesuatu apapun bentuk karya nya. Mungkin yah ada beberapa juga yang gak ngerasain sih.

Ketakutan. Kalau ditanya sebagai penulis gw sering ngerasa takut atau gak, Jawabannya lagi-lagi iya. Takut disini mungkin akan lumrah dirasakan kalau tulisan gw adalah tulisan triller misteri, tapi kenyataannya rasa takut ini gak cuma dirasakan oleh penulis tema bersangkutan tapi hampir dirasakan oleh sebagian besar penulis lain. Katanya sih, beberapa penulis offline rela memprotek folder pribadi tulisannya supaya tulisan itu gak dibaca banyak orang. Dari beberapa analisa yang sudah dilakukan terungkap kalau sebenernya ada beberapa hal yang menyebabkan rasa takut kayak gini. Nih coba simak:

Not Good Enough

Ketakutan terbesar para penulis adalah takut kalau tulisan mereka tidak diterima. Pertanyaan kayak "serius cuma segini tulisan lu? Banyak yang lebih bagus dari ini, udah lah nyerah aja" menyerang hati sanubari penulis tepat dititik krusial dan hampir selalu membunuh keinginan untuk menulis penulis bersangkutan.

Oke, beberapa orang emang terlahir punya bakat dalam menulis dan beberapa lagi gak. Dibalik perbedaan tadi ternyata keduanya punya kesamaan. Kesamaan diantara keduanya adalah keduanya tetep harus latihan untuk mendapatkan kemampuan menulis yang mempuni. Beberapa emang belajar lebih cepat tapi balik lagi, mereka harus tetep "kerja" supaya skill yang dipunya bisa getting better tiap saat. Dapet poinnya?

Jadi lain kali tiap kalian (termasuk gw deh) baca tulisan keren dan mulai ngerasa minder, inget kalau penulis bersangkutan punya tulisan bagus karena mereka latihan, awalnya mereka juga ada diposisi amatir. Jadi se amatir apapun kalian, kalian bakal jadi pro pada waktunya kalau mau kerja.

People Will Think This Is Stupid

Kalau rasa takut sebelumnya berasal dari dalam diri kalian, rasa takut berikut ini sumbernya dari pandangan orang lain tentang apa yang telah kalian tulis. Beberapa penulis berhenti menshare karya mereka karena hal ini.

Gini ya, jadi penulis itu sifatnya public things, penulis akan selalu berhubungan dengan opini publik tentang apapun yang telah dia tulis. Dan kenyataannya, opini publik ini bisa bermacam-macam tergantung banyak faktor. Ada sekitar 6 milyar manusia yang hidup sekarang dan kalian gak bakal bisa bikin mereka semua terpengerah dngan tulisan kalian. Satu semboyan yang bisa menolong kalian dari ketakutan akan hal ini adalah YOU CAN'T PLEASE EVERYONE.

Gw pribadi gak bakal baca tulisan yang gak menarik buat gw. Ada banyak hal yang mempengaruhi selera seseorang terhadap suatu tulisan, bisa dalam bentuk kesukaan terhadap karakter, kesukaan terhadap alur yang menyabik emosi, ah banyak. Dengan begitu banyak buku yang bisa dibaca, gw gak bakal menghabiskan waktu untuk membaca tulisan yang gak gw suka. Jadi kalau ada orang yang bakal gak suka sama karya kalian dan akan ada juga orang yang suka dengan karya kalian.

I Don't Want My Work Critiqued

Jujur, gw juga gak suka dikritik. Dikritik itu gak enak cuy, ngerasa gak dihargain. Tapi dibalik itu semua ternyata kritik punya sisi lain. Halhal pertama yang perlu ditekankan ketika kita mendapat kritik adalah "kekurangan itu ada di karya bukan di pribadi kalian".

Sebuah karya tidak akan berevolusi tanpa adanya feedback. Dan naasnya, feedback ini biasanya sifatnya gak enak dan menyakitkan. Rasa sakit ini awalnya luar biasa tetapi akan terus berkurang seiring berjalannya waktu. Beberapa penulis kece pasti dapet kritikan dan karena kalian pengen jadi penulis kece ya udah jelas kritikan juga bakal dateng ke diri kalian guys.

Pembahasan gak selesai sampai disini. Sebagai bahan latihan kalian gw bakal coba jelasin satu istilah penting dalam dunia tulis menulis yaitu SHOW, DON'T TELL! 

Arti dari istilah ini sebenernya simpel: lebih baik menjelaskan sesuatu lewat gerak gerik daripada kata kata.

Emang awalnya agak ribet dan susah, sekali lagi yang perlu dilakukan untuk mengasah skill ini adalah latihan. Nih contoh deh:













Ada beberapa tips berkaitan dengan show, dont tell! Ini. Dan karena gw penulis baik hati dan tidak sombong, beberapa tips tadi gw tulis dibawah, dalam versi english



Aaaah kepanjangan, buat sekarang ini dulu guys, next time kalau gw punya ilmu baru bakal gw share lagi yak! Yang mau nambahin silahkan!

Have a nice weekend! Dan happy kopdar untuk para kreator!

Sinopsis:
Ditahun 2025 terjadi kekacauan besar yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Pandemi virus yang semakin memburuk, serangan teror, unjuk rasa, banyak orang harus kehilangan keluarga dan mata pencarian, sampai akhirnya pemerintah menetapkan status darurat nasional untuk menghentikan semua aktifitas yang dapat membahayakan warga. Ditengah kekacauan ini, Rendy dan Bianca bertemu dengan Mr.Klaus yang akan merubah hidup mereka dan membawa mereka pada petualangan baru di Desa Praijing, Sumba. Siapakah yang akan memperbaiki keadaan tersebut? Apakah kekacauan tersebut bisa diselesaikan? Siapakah sebenernya Mr.Klaus?

On going
Cerita Kita Untuk Selamanya 3 : Cataphiles

Note:Ceritanya mengandung unsur kekerasan dan adegan dewasa jadi mohon pengertiannya gaiz