Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

serujambi.comAvatar border
TS
serujambi.com
Setelah Disodomi, Gadis Pangkal Bloteng Ternyata Ditenggelamkan Hidup-hidup


SERUJAMBI.COM, Tebo – Pembunuhan sadis yang disertai pemerkosaan dan aksi sodomi yang dilakukan oleh Satar (22) terhadap gadis malang Dina Wulandari (19), Rabu (14/2/2018) direka ulang penyidik Polres Tebo. Reka ulang atau rekonstruksi ulang ini digelar sekitar pukul 15.00 WIB di halaman belakang Mapolres Tebo.


Dalam rekonstruksi ulang tersebut, terlihat betapa kejinya Satar warga Dusun Pangkal Bloteng, Teluk Rendah Ulu, Tebo Ilir, Tebo, merudapaksa dan mensodomi korban dan selanjutnya menenggelamkan korban dalam kondisi yang masih hidup.

Sebanyak 27 adegan diperankan Satar dengan raut muka yang tak terlihat rasa penyesalan. Rekonstruksi ulang ini dipimpin langsung oleh Kapolres Tebo, AKBP Budi Rachmat dan didampingi Waka Polres, Kasat Reskrim dan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Proses reka ulang ini juga dilihat langsung oleh keluarga korban dan warga.

“Kita terpaksa menggelar rekonstruksi ulang kasus pembunuhan dengan tersangka Satar ini di halaman Mapolres Tebo, ini dilakukan demi keamanan pelaku,” terang Kapolres Tebo, AKBP Budi Rachmat.

Kata kapolres, Aksi keji Satar ini baru terungkap pada adegan  ke 2, saat korban Dina Wulandari melintas di depan rumah Satar saat hendak mengantar adiknya ke sekolah. Lanjutnya, Satar yang sudah lama mengincar korban, mulai menjalani siasat jahatnya. Saat korban Dina pulang mengantar adiknya, Satar sudah menunggu di simpanh dekat jembatan.

Ditambahkan, Diadegan 4 Satar menghentikan korban dan meminta tumpangan. Karna kebaikan hati Dina, akhirnya korban mengantar pelaku, namun kebaikan itu yang ternyata mengakhiri hidupnya secara sadis.

“Pada adegan ke 10, terlihat jelas bagaimana pelaku Satar memulai aksi bejatnya membanting, menyetubuhi dan manyeret korban serta mengikat dan menenggelamkan korban ke sungai Batanghari,” terangnya.

KapolresTebo menceritakan bagaimana adegan peradegan yang diperankan oleh Satar dan pemeran pengganti lainnya.


Pada adegan terakhir, terlihat bagaimana Satar juga ikut melakukan pencarian terhadap korban Dina Wulandari. Satar ikut melakukan evakuasi terhadap motor milik korban yang juga tenggelam ke dalam
sungai.


“Selamat Tinggal Mak, Selamat Tinggal…”, Pesan Terakhir Dina Sebelum Tiada



Kematian Dina Wulandari (DW) yang sadis di tangan Satar (22), masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Apalagi, ternyata, gadis ayu berusia 19 tahun ini sempat meninggalkan pesan terakhir kepada ibunya sebelum tiada.

Masih terngiang di telinga ayah DW, Kesnadi, saat DW berpamitan terakhir kali dengannya dan istri, sebelum berangkat mengantar adiknya ke sekolah. “Selamat tinggal Mak, selamat tinggal. Tunggu Dina di depan pintu sampe Dina Pulang,” kata Kesnadi menirukan kalimat almarhumah, Senin (29/1/2018).

Itulah kata-kata terakhir yang diucapkan DW, anak kedua Kesnadi dan Cik Onah, saat Seru Jambi menyambangi rumah kediaman korban DW di Dusun Pangkal Bloteng, Teluk Rendah Ulu, Tebo.


Di rumah batu berukuran 6 x 6 meter yang belum dicat inilah DW tinggal. Sejak kecil, DW sangat disayang oleh ibunya. Usai lulus MAN, DW sempat menganggur satu tahun di dusun. Lalu, sekitar 1 tahun belakangan, DW tinggal di Jambi dan bekeraja.

Setelah enam bulan bekerja di Jambi, DW ingin kembali ke dusun karena rindu dengan Ibunya.
“Dia baru pulang dari Jambi sekitar dua minggu lalu, Dia rindu dengan emaknya,” terang Kesnadi saat ditemui Seru Jambi di rumahnya.


Karena itulah Emaknya sangat sedih kehilangan DW secara tiba-tiba. “Hingga hari ini (Senin 29/1/2018), istri saya masih sedih dan terpukul dan tak mau ditemui orang,” ungkap Kesnadi yang terus bercerita tentang DW semasa hidup dengan wartawan.

Sementara itu, informasi yang didapat di Dusun Pangkal Bloteng, Istri serta keluarga istri pelaku dikabarkan mengungsi dari dusun. Mereka takut dengan kejadian tersebut akan berimbas pada mereka.


“Istri pelaku Satar sudah tidak lagi tinggal di dusun,” terang salah satu warga yang menyebutkan jarak rumah korban dengan pelaku berkisar sekitar 1 kilometer.

Untuk diketahui, DW, gadis pendiam dan ayu ini menghembuskan nafas terakhir di dalam Sungai Batanghari dusun tempat ia tinggal. Ia dihabisi dengan keji oleh Satar, penganiaya, pemerkosa sekaligus pembunuh berdarah dingin.
Jasad DW ditemukan di dalam sungai dengan kondisi masih terikat di motor, pekan lalu.(esy)

Sumber: Serujambi.com
0
5.5K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan