beanilla93Avatar border
TS
beanilla93
[#SFTHChallenge] Mbak Callista yang Cantik; Tuhan, kenapa Engkau tidak adil?


Quote:


Aku, Kinan, Firsty, dan Lisa adalah 4 orang perempuan yang bersahabat sejak SMP. Persahabatan kami sudah berjalan hampir 10 tahun. Dan Kinan adalah yang paling pertama menikah di antara kami. Dan saat ini kami sedang berkumpul di rumah Kinan karena dia baru saja melahirkan anaknya yang pertama.

Perempuan yang dipanggil Kinan ‘mbak’ tadi adalah sepupunya. Namanya Callista. Sebuah nama yang cantik, sesuai dengan pemilik namanya.

Seorang perempuan, dengan paras yang ayu, kulit yang putih bersih, dengan rambut yang hitam lebat dan jatuh alami membingkai wajahnya. Saat tertawa dan tersenyum, dia selalu memperlihatkan giginya yang putih dan berderet rapi.

Tubuhnya tinggi dan langsing dengan dua aset perempuannya yang indah. Tipe tubuh Mbak Callista adalah tipe tubuh yang sangat diidamkan perempuan mana pun. Tak terkecuali aku. Karena pemilik tubuh seperti itu, akan terlihat menawan dengan baju apapun. Bahkan dengan kaos turtle neck polos berwarna maroon dan skinny jeans biru langit seperti yang sedang mbak Callista kenakan sekarang.

Ini sih namanya curang. Bagaimana mungkin kedua orang tuanya bisa menurunkan perempuan secantik mbak Callista? Bahkan cara dia berbicara pun sangat menarik. Suaranya lembut, dengan nada yang aku yakin akan membuat semua orang menyukainya. Apakah Tuhan membuat kesalahan dan tidak sengaja memasukkan esens malaikat saat menciptakan manusia bernama Callista?

Tuhan, kenapa engkau tidak adil?

Bagaimana bisa kau menciptakan perempuan nyaris sempurna seperti mbak Callista?


Quote:


Sesampainya di cafe, aku dan Lisa pun berinisiatif untuk memesan lebih dulu. Malam ini malam minggu, tempat ini sangat dipenuhi oleh pengunjung, dan hanya menyisakan satu meja. Tanpa menunggu lagi aku dan Lisa membawa pesanan kami menuju meja itu.

Meja yang kami tempati adalah sebuah meja persegi panjang, dengan masing-masing 3 bangku di kedua sisi panjangnya. 3 bangku menghadap kaca, yang memperlihatkan suasana jalan dan langit malam di luar. 3 bangku lainnya menghadap ke dalam cafe.

Setelah terlibat obrolan berdua dengan Lisa sekitar 15 menit, Firsty dan mbak Callista akhirnya datang bersama seorang anak perempuan yang berjalan disamping nya.

Quote:


Quote:


Aku dan Lisa pun saling pandang dan mulut kami sama-sama membentuk huruf ‘o’ tanpa suara. Aku yakin apa yang ada di pikiran kami adalah hal yang sama.

Mbak Callista melihat ke arah kami sambil tersenyum. Dia membuka tas yang tadi ditinggalkannya, mengeluarkan sebuah dompet panjang berwarna coklat dan menunjukkannya pada kami sebelum kembali ke meja pemesanan.

Quote:


Astaga Lisa!

Aku langsung menendang kakinya di bawah meja kemudian melototinya. Karena aku rasa apa yang sudah dikatakannya itu sangat keterlaluan. Itu pasti menyinggung mbak Callista, dan juga Lalita. Walaupun dia masih kecil, aku tau dia sudah dapat memahami perkataan Lisa.

Isi pikiran kami boleh sama, tapi aku tidak cukup gila dan frontal untuk mencari tahu urusan pribadi orang lain seperti Lisa. Karena aku sendiri juga tidak suka bila ada orang yang ingin tahu urusan pribadiku. Treat people the way you want them to treat you.

Lalita memang berbeda dengan mbak Callista. Parasnya tidak secantik ibunya. Pun kulitnya yang berwarna sawo matang, beda dengan kulit ibunya yang putih bersih.

Quote:


Selanjutnya kami pun terlibat obrolan seputar tempat nongkrong yang bagus di kota itu, kota Berlian. Sedangkan mbak Callista ternyata tinggal di kota sebelah, kota Jamrud. Kota yang sama dengan tempat aku tinggal sekarang.

Quote:


Setelah mendengar jawaban mbak Callista, keheningan pun hadir di antara kami. Hanya dengan bertatap mata pun kami dapat memahami pikiran satu sama lain. Kami jadi takut untuk mengajukan pertanyaan lain. Takut pertanyaan lain akan menyinggung urusan pribadi nya lagi.

Quote:


Mbak Callista lalu mengaduk minuman coklat yang dipesannya kemudian meminumnya.

Quote:


Another wrong question.

Tapi walaupun sudah beberapa kali kami menanyakan pertanyaan yang secara tidak sengaja malah membuka kehidupan pribadi mbak Callista, mbak Callista tetap tenang. Malah dengan santai dia menceritakan semuanya tanpa beban. Seolah itu adalah suatu hal yang biasa saja.

Padahal untuk kami(sekelompok perempuan dengan cerita hidup yang benar-benar biasa saja), yang barusan kami dengar dari mbak Callista ini tentu sangat mengejutkan. Bagaimana bisa seseorang yang hidup dengan berbagai macam persoalan, masih bisa tersenyum setiap kali dia berbicara?

Tuhan, kenapa engkau tidak adil?

Bagaimana bisa semua masalah itu kau berikan sekaligus kepada seorang perempuan muda seperti mbak Callista?


Quote:


Aku benar-benar tidak menyangka bahwa cerita seperti ini dapat aku dengar langsung dari pelakunya.

Masih ada dilema besar dalam hatiku yang memperdebatkan tentang apakah yang dilakukan mbak Callista itu salah atau benar. Di satu sisi, dia seperti ini karena keadaan. Di sisi lain dia secara tidak langsung dia hanya menjadi bom waktu, yang sewaktu-waktu bisa saja meledak dan menghancurkan keluarga suaminya.

Aku bersyukur keluargaku sendiri termasuk keluarga yang sudah bertahan hampir berpuluh tahun, dan semuanya baik-baik saja. Ayah dan Ibu masih selalu harmonis dan mesra di usia mereka yang sudah tidak muda lagi. Dan siapapun yang melihat mereka berdua pasti akan mengerti, bahwa mereka saling mencintai dan menyayangi satu sama lain. Sehingga aku percaya tidak akan ada sosok seperti mbak Callista yang hadir di antara mereka.

Tapi, entah kenapa feelingku mengatakan Tuhan punya alasan lain, kenapa Dia mempertemukan dan mengumpulkanku dengan mbak Callista malam ini. Entahlah apa.



Tok tok tok...

Ada seseorang yang mengetok kaca mobilku saat aku sedang memakai sabuk pengaman.

Ah, rupanya mbak Callista.

Quote:


Aku hanya mengangguk, dan perempuan cantik yang penuh dengan cerita mengejutkan itu pun berjalan menuju mobilnya yang terparkir di depan.


Quote:







Tuhan, kalau engkau memang tidak bisa adil, maka aku akan menciptakan keadilan itu sendiri.




Aku lepas pedal rem, dan aku injak pedal gas dalam-dalam, dan membiarkan mobil ini melesat cepat menuju perempuan itu.


Perempuan sialan yang menghancurkan keluarga indahku!


-TAMAT-
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
5.8K
66
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan