helvenzaAvatar border
TS
helvenza
Pilih Pasangan Tanpa Kejelasan atau yang Bisa Kasih Kepastian?
Pertama2 maaf pake akun klonengan, saya sebenernya kaskuser aktif tapi untuk curhatan di sini saya ga bisa pake prime ID karena privasi.

Dan maaf juga kalo salah kamar.

Langsung aja, saya perempuan umur 31 berstatus janda tanpa anak. Sudah hampir 2 tahun saya berpacaran dengan pria berusia 8 tahun di atas saya. Pria ini statusnya pisah rumah dengan istrinya sudah 5 tahun (saat kami memulai hubungan), sudah talak tiga namun secara hukum masih belum resmi cerai. Jadi secara agama dia sudah jadi duda, namun tidak secara negara. Anaknya 2 masih SD semua. Status tersebut memberatkan saya namun saya tetep jalani hubungan ini karena dia jelas sudah berpisah dengan istrinya (saya pernah ditunjukin rumah istrinya) dan dia sedang mengurus surat cerai. Yang saya sesalkan adalah proses cerainya butuh surat rekomendasi dari atasannya karena dia PNS, namun surat tersebut tidak kunjung didapat selama bertahun-tahun karena birokrasi entah apa yang saya juga tidak begitu paham. Di kota kami proses perceraian dalam lingkungan PNS memang dipersulit. Jadi jangankan urus cerai di pengadilan, salah satu dokumen persyaratannya aja dia belum punya. Dia bisa saja mengurus cerai tanpa surat rekomendasi atasan namun dia tidak mau ambil resiko turun pangkat atau mutasi.

Dia sebenarnya baik dan cocok dengan saya namun seringkali, sangat sering, hampir selalu, dia mengabaikan saya, tidak menjaga komunikasi (jarang kasih kabar), hanya menghubungi jika ada kepentingan. Jarang chatting, telfon hampir tidak pernah, chat saya pernah dia bales 5 atau 6 kemudian atau lebih lama dan saya berusaha ngertiin kalo dia sibuk. Kalo dia di rumahnya pun dia makin ga pernah menghubungi saya, alasannya karena lagi sama anak-anaknya. Dia belum pernah ke rumah saya untuk sekedar berkunjung, ya saya ngertiin karena dia ga enak dengan statusnya yang belum jelas. Awal2 saya sesekali tanya kenapa kok dia cuek banget sama saya, ga perhatian, beda dengan saat pendekatan dan awal2 hubungan. Ya dia bilang dia sibuk di kantor, atau pulsanya habis, atau ga pegang hp. Saat weekend atau liburan malah dia makin ga pernah hubungin saya kecuali ngucapin selamat pagi. Saya selalu bilang “kalo memang sibuk banget mungkin bisa luangin waktu semenit dua menit untuk kasih kabar, supaya aku ga khawatir” tapi dia ga pernah melakukannya. Saya merasa saya ga pernah komplain dan nuntut dia untuk banyak/sering hubungin saya, ya karena saya ga ekspektasi ke dia macem2 pada akhirnya, dan saya ga mau dia jadi sebel. Apalagi untuk ngomongin soal nikah, masih jauuuuh banget. Dia juga sudah bilang bakal lama kalo untuk ke menikah. Karena selain soal surat rekomendasi yang ga turun2, istrinya juga ditengarai akan memberatkan proses cerai tersebut (entah kenapa, kayaknya karena ga rela digugat cerai), butuh pengacara, dll.

Lama2 saya ngerasa mati rasa dan makin ga peduli akan kecuekannya, dan akhirnya berenti komplain, berenti peduli.

Ibu saya suka bilang “sampe kapan kamu dijadiin jemuran terus?” karena baginya saya lagi digantungin, ga dikasih kejelasan tentang kelanjutan hubungan. Saya ga bisa jawab, antara ga peduli dan emang ga tau jawabannya.

Lalu suatu hari saya dikenalkan dengan teman SMA atasan saya. Atasan sendiri yg ngenalin. Mereka punya project bareng, dan dari situ kami jadi kenal karena atasan melibatkan saya juga. Usianya terpaut 7 tahun lebih tua dari saya dan statusnya bujangan. Awalnya kami berkomunikasi masalah kerjaan aja, tapi lalu kami sering ketemu berdua aja di tempat2 makan dan ngobrol banyak. Dia dalam posisi mencari istri, udah seringkali dia gagal dalam membina hubungan romansa. Dia ga pengen lama2 pacaran dan saya kaget (meski sedikit sudah menyangka) saat dia bilang dia mau serius dengan saya, artinya dia ingin menikahi saya. Maksud dia adalah dia ingin berhubungan dengan saya dengan tujuan ke arah pernikahan, bukan untuk sekedar pacaran dan have fun aja. Dan ternyata atasan saya sengaja ngenalin kami karena dia memang ingin menolong temennya nyari istri, dan atasan juga tau saya nyari suami.

Saya pun bimbang, saya sudah bilang ke dia saya punya pacar namun statusnya ga jelas sehingga membuat saya sangat ragu, namun dia tetap deketin saya. Dia bukannya mau buru2 tapi dia bener2 ngakuin perasaannya yang dari awal ketemu sudah suka dan berniat serius sama saya.

Hubungan saya dengan orang baru ini pun makin akrab, kami seringkali ngobrol di telfon dan ketemuan juga. Saya bisa liat keseriusan dia. Dia ga maksa atau ngasih ultimatum apapun. Dia bilang dia akan terus berusaha meyakinkan saya tentang perasaan dan niat baiknya jika saya bersedia (jika saya menolak, dia ga akan maksa, take it or leave it he said). Dan minggu ini dia mau berkunjung ke rumah.

Satu sisi saya merasa bersalah karena punya pikiran untuk ninggalin pacar (yang memang sudah dipicu oleh ketidaknyamanan dan ketidakpastian) namun satu sisi saya pikir wajar bagi perempuan (apalagi untuk usia dan status seperti saya) untuk bersama orang yang serius dan jelas maunya apa. Oh ya orang baru ini pekerjaannya wirausaha, dia hardworker dan cerdas. Punya selera humor yang cocok dengan saya dan ekstrovert, tipenya leader, cocok dengan kriteria saya.

Pertanyaan saya: apakah wajar jika saya berpaling ke teman atasan saya ini, karena dia mau kasih kejelasan? Kami saat ini juga masih saling menjajaki, saling mengenal pribadi masing2, dan sekali lagi bukan buru2 menikah, hanya saja dia mau jalanin hubungan yang arahnya jelas. Maka dari itu dia ingin melibatkan keluarganya, keluarga saya juga. Maka, siapa yang harus saya pilih? Pria lajang baik2 yang ingin menseriusi saya sampai menikah, atau pria berstatus ga jelas yang sudah lama pacaran dengan saya namun ga pernah kasih kejelasan sedikit pun?

Terima kasih atas masukan2nya.
tata604
tata604 memberi reputasi
1
7.3K
66
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan