andryan067Avatar border
TS
andryan067
[#SFTH Challenge] Aku dan tetangga baruku






Aku dan tetangga baruku


Awalnya kehidupanku berjalan dengan damai tapi semua berubah ketika aku memiliki tetangga baru...


Ketenangan yang biasa aku rasakan di minggu pagi tiba tiba hancur karena sebuah suara yang sangat berisik.

Suara itu terdengar seperti sebuah mesin pesawat jet. Karena penasaran akhirnya aku memutuskan untuk beranjak dari tempat tidur dan mencari asal sumber suara itu.

Saat keluar dari kamar, suara brisik itu semakin terdengar jelas ditelingaku.
Dan suara itu terdengar dari arah depan rumahku. Untuk memastikannya aku pun memutuskan untuk keluar rumah.

Dari kejauhan aku melihat ada seorang anak laki laki yang sedang asik bermain dengan skateboardnya. Dari balik pintu gerbang rumahku, aku terus mengamati anak itu. Tidak lama kemudian dia meluncur melewatiku.

Sekilas wajahnya terlihat asing bagiku, selama ini aku belum pernah melihatnya disini. Aku masih terus mengamatinya tapi sepertinya dia tidak sadar dengan keberadaanku. Saat dia hendak meluncur melewatiku lagi, aku putuskan untuk memanggilnya.

"Woy..!" Teriak ku lumayan keras agar dia bisa mendengar suaraku. Dan seketika anak itu menoleh ke arahku.
Spoiler for anak skate:

Dia menghentikan laju papan skatenya. Sambil menenteng papan skatenya dia berjalan menghampiri ku. Raut wajah anak itu terlihat sangat bahagia, dia berjalan kearahku dengan cengiran yang sangat lebar. Tapi tidak dengan ku, aku menatapnya sinis dan kesal.
Spoiler for ekspresi ku:

"Ada apa ya mas?" Tanya dia saat sudah berada didepan ku.

Aku tidak menjawab pertanyaannya tapi lebih memilih mengamati dia dari ujung kaki sampai kepala. Anak ini memiliki kulit yang sangat hitam. Dia mengenakan kaos merah serta celana pendek yang robek di ujungnya. Dia terlihat dekil untuk ukuran anak kompleks sini.

"Ngapain lo?" Tanyaku ketus.

"Hehe lagi belajar main skate mas" Jawabnya polos.

"Jangan belajar disini, Jauh jauh sana!" Bentak ku.

"Iya mas, maaf"

Aku pun kembali masuk kedalam rumah. Sebenernya ada sedikit rasa melas saat melihat wajah anak tadi. Tapi rasa jengkel ku ke dia jauh lebih besar.

Tapi tunggu..

Aku merasa ada hal yang aneh. Ah iya,
skateboard yang dipake anak tadi kok sangat mirip dengan punyaku ya. Aku pun langsung membalikan badan tapi anak tadi sudah tidak ada. Aku berlari kearah jalan raya, tapi tidak ada seorang pun yang ku lihat.

"Lah kemana tu bocah, cepet amat ngilangnya" kataku dalam hati.

Karena tidak mau diambil pusing aku pun memutuskan untuk kembali masuk kedalam rumah.

"Tumben jam segini udah bangun ry" Ucap papa yang sedang membaca koran di meja makan.

"Abis nguber maling tadi" Jawabku asal.

"Ketangkep ga?"

"Engga, malingnya curang pake kage bunsin"

"Belum sempet kamu kasih chidori?"

"Velum, vudah kevuru lari malingnya" Jawabku seraya mengunyah roti lapis yang ada diatas meja.

"Itu mobil mu di cuci kenapa sih, sakit mata mama liatnya" Sahut mama yang muncul dari dapur.

"Iya iya nanti andryan cuci" Jawabku males.


****



Setelah berjam jam bermalas malasan di dalam kamar, sore harinya dengan perasaan malas aku bangkit dari tempat tidur dan berjalan kehalaman depan rumah untuk mencuci mobil kesayangku. Saat aku sedang asik mencuci mobil, tiba tiba aku dikagetkan oleh seseorang.

"Maaf mas, aku boleh pinjem selangnya engga?"

Aku terbengong melihat sosok mahluk hitam yang tiba tiba sudah berada di halaman rumahku. Sosok itu adalah anak yang tadi pagi sudah mengganggu tidurku.

"Ngapain lo?" Tanyaku ketus

"Ini mas aku disuruh bapak minjem selang buat ngambil air, soalnya jetpump dirumah ku belum ada mas" Jelasnya

"Lah emang rumah lu dimana?"

"Itu mas, samping rumah mu pas" Jawabnya seraya menunjuk rumah kosong yang ada diebelah rumah ku.

"Jadi aku baru pindah kesini dua hari yang lalu mas" Tambahnya lagi.

Aku manggut manggut mengerti. Oh jadi rumah sebelah udah ada yang ngontrak. Memang sebelah rumahku ada rumah kosong yang dikontrakan.

"Nanti ya, tunggu gw selesai nyuci mobilnya"

"Iya mas"

Kemudian aku melanjutkan kembali aktivitasku. Sedangkan anak tadi duduk menunggu diteras rumahku. Setelah aku selesai mencuci mobilku. Anak tadi langsung buru buru menggulung selangnya dan membawanya pulang.

Karena aku masih penasaran dengan tetangga baru itu, akhirnya ku putuskan mengintip mereka melalui pagar pembatas. Ternyata benar, ada aktivitas dirumah kosong itu. Aku bisa mendengar ada suara radio dan orang yang sedang bernyanyi didalam rumah itu.

"Ngapain ry?" Ucap papa mengagetkan ku.

"Astaga, kira kira dong pa bikin kaget aja"

"Haha lagian kamu ini ngapain manjat manjat tembok, mau belajar jutsu baru?"

"Itu pa aku penasaran ama tetangga baru sebelah"

"Oh keluarga pak kariadi maksudmu?"

"Papa udah tau?"

"Ya udah lah ry, orang mereka udah dua hari pindah kesini. Kamu aja yang ga peka"

"Namanya juga cowo pah jadi wajar kalo ga peka mah" Kataku seraya berjalan meninggal papa yang terbengong bengong.

Malam harinya..

Sekitar pukul 2.00 dini hari aku terbangun karena dikagetkan dengan suara radio yang berasal dari sebelah kamarku. Suara radio itu ternyata berasal dari rumah pak kariadi dan itu sangat menganggu.
Spoiler for ekspresi ku:

Akhirnya semalaman aku tidak bisa tidur dan akibatnya aku bangun kesiangan. Saat aku melihat jam di didinding menunjukan pukul 7.30 pagi aku langsung panik berlari menuju ke kamar mandi. Aku tambah panik saat tiba tiba pintu kamar mandi tidak bisa ku buka.

DOORR..DOORR..DOORR..!

"Siapa yang didalem woy!" Teriaku sambil terus menggendor gendor pintu kamar mandi.

"Maaf mas masih ada orang didalem!" Sahutnya dari dalam.

"Iya siapa? buruan gw udah telat ini!" Sahutku semakin jengkel.

"Saya pak kariadi mas tetangga sebelah, maaf ya mas saya numpang sebentar soalnya kamar mandi saya belum bisa dipakai" Jelasnya panjang.

"Haaissh.." Desis ku frustasi.

Akhirnya aku harus mengalah dan menunggu pak kariadi selesai. Tapi sudah 10 menit berlalu pak kariadi tidak kunjung keluar dari kamar mandi.

"Ini orang ngapain sih didalem" Grutuku dalam hati.

Karena sudah frustasi menunggu pak kariadi, aku pun memutuskan untuk langsung berangkat kerja tanpa mandi terlebih dahulu.

"Njay kenapa muka lo woy haha" Ucap rekan kerjaku saat aku baru saja masuk kedalam kantor.

"Emang kenapa?" Tanyaku heran.

"Ngaca dulu sana.. Ahaha" Jawabnya sambil terus tertawa.

Melalui kamera depan smartphone, aku melihat penampakan wajah ku.
Spoiler for mulustrasi:

"Haha emang kenapa sih lo?" Tanya temen ku lagi.

"Tetangga baru gw rusuh" Jawab ku kesal.

"Wah gw juga pernah ngalamin tuh, masalah ini sih jangan lo remehin ry"

"Terus gw harus gimana?"

"Lo harus pake otak kalo ngadepin tetangga yang reseh. Lo harus lawan ry jangan lo biarin aja" Jelasnya seperti seorang cenayang.

"lebay lo ah" Jawabku acuh.

****


Hari demi hari pun berlalu. Aku pun semakin frustasi dengan tetangga baruku. Setiap malam aku tidak bisa tidur karena suara radio pak kariadi. Dan di pagi harinya aku juga harus bergiliran kamar mandi dengannya.

Akhirnya aku kembali memikirkan kata kata temen kerjaku. Sepertinya benar apa yang dibilang temenku. Aku tidak boleh diam saja.

Hari minggu ku putuskan untuk bangun pagi pagi sekali. Dari jam 5 pagi aku sudah berada didepan rumah untuk menunggu bocah skate itu latihan.

Sekitar 15 menitan menunggu akhirnya bocah skate itu keluar dari rumahnya dengan cara meluncur menggunakan papan skatenya. Saat dia hendak melewati rumah ku, aku langsung berlari untuk menyetopnya.

"Kenapa ya mas?" Tanyanya bingung karena tiba tiba aku menghalangi jalannya.

"Lo dapet dari mana itu skateboard?" Tanyaku to the point.

"Eng itu mas, dapet dari gudang belakang rumah mu" Jawabnya terbata bata.

"Itu punya gw, kenapa lo main ambil seenaknya aja?"

"Kata mama mu ini skateboardnya udah ga kamu pake mas, jadi.."

"Siapa yang bilang ga gw pake, sini balikin ini punya gw!" potongku seraya mengambil paksa papan skate dari tangannya.

Bocah itu hanya bisa pasrah saat aku mengambil paksa papan skatenya. Dari raut wajahnya, dia terlihat sangat kecewa. Tapi aku tidak peduli dengan semua itu.

"Ry selang kita kemana? Mama mau nyiram tanenam" Tanya mama saat aku sedang menonton TV.

"Dipinjem tetangga baru ma, yaudah biar aku ambil dulu" Jawabku

"Oh dipinjem pak kariadi, yaudah biarin aja ry. Mama nyiram pake gayung aja"

"Tapi udah seminggu loh ma gak di balik balikin" Sahut ku sedikit jengkel.

"Udah biarin, kasian kalo diambil nanti meraka kalo mau nyuci baju apa masak ga ada air"

"Hmm"

Siang harinya saat aku membeli rokok di warung yang berada didepan rumahku. Aku melihat pak kariadi sedang duduk diteras rumahnya sambil mendengarkan siaran radio yang dia putar. Saat melihat itu tiba tiba aku mendapatkan sebuah ide yang brilian. Setelah membeli rokok aku pun menghampiri pak kariadi.

"Wih lagi nyantai nih pak emoticon-Big Grin" Ucap ku basa basi.

"Eh mas andryan, iya nih lagi nyantai.. Soalnya disini adem emoticon-Big Grin"

"Wah radio nya klasik banget pak, keren!" Kataku seraya mengelus ngelus radio tua yang seharusnya sudah masuk musium.
Spoiler for mulustrasi:

"Ini radio warisan bapak saya mas, ini umurnya udah 30 tahun lebih loh"

"Wah keren banget nih, kaga pengen dijual apa pak? emoticon-Big Grin"

"Enggak lah mas, dulu aja ada yang nawar 5 juta kaga saya kasih emoticon-Cool"

"Njay ngelawak nih bapak bapak" Kataku dalam hati.

"Gitu ya, padahal kalo dijual, langsung mau aku bayarin 300 ribu nih emoticon-Big Grin"

"Tapi yah lama lama juga bosen mas sama radio ini, yaudah deh kalo emang mas andryan pengen banget saya lepas deh emoticon-Big Grin"

"emoticon-Nohope"

Akhirnya aku pulang dengan membawa sebuah radio busuk seharga 300 ribu.
Tapi semua itu tidak masalah, yang penting malam ini aku bisa tidur dengan nyenyak.

Sore harinya saat aku sedang asik bermain gitar di teras. Tiba tiba bocah skate datang menghmpiri ku dengan muka yang mencurigakan.

"Ngapain lo?" Ucap ku ketus.

"Ini mas disuruh bapak minjem motor"

"Mau dipake buat apa?"

"Mau di pake ke pasar mas, bapak mau beli selang sama katanya mau beli radio baru"

Duuuaaarrr...!

Dan malam harinya pun tidak ada yang berubah, aku tetep ikut begadang mendengar acara wayang kulit yang disetel pak kariadi.emoticon-Frown

Dua hari kemudian aku memutuskan untuk mengambil paksa selang yang sudah berhari hari dipinjam oleh pak kariadi. Tanpa ijin dari pak kariadi, aku menyelinap masuk ke dalam dapur rumahnya untuk mengambil selang miliku. Saat aku hendak mengambil selangnya, tiba tiba ada seorang bidadari yang memergoki ku.
Spoiler for ekspresi ku:

"Kamu mau ngapain mas emoticon-Belo"

"Aku mau ngambil selangku emoticon-Belo"

"Yaudah ambil aja mas emoticon-Embarrassment"

"Kok kamu ga neriaki aku maling?"

"Ish ya enggak lah mas, itu kan emang selang mu"

"Kamu siapanya pak kariadi?"

"Aku anaknya mas hehe"

Aku nyaris oleng karena kecantikan gadis ini. Ternyata pak kariadi masih punya anak lain selain bocah skate. Tapi kok dia beda banget sama si bocah skate. Kulitnya putih banget ga kaya bocah skate yang item banget seperti peci.

"Kamu saudaranya bocah skate?" Tanyaku kemudian.

"Bocah skate siapa mas?"

"Ya anaknya pak kariadi"

"Oh maksud mas si agil? Hehe iya mas dia adik aku"

"Oh namanya Agil, terus namamu siapa?"

"Namaku Mia mas emoticon-Malu (S)"

"Kalo namaku andryan emoticon-Malu (S)"

"Aku udah tau kok mas emoticon-Malu (S)"


***



Suatu pagi saat aku hendak berangkat kerja, aku melihat 2 anak SMA yang berjalan kaki di jalan komplek perumahanku. Pemandangan ini sangat langka mengingat rata rata anak sekolah disini menggunakan kendaraan sendiri saat berangkat ke sekolah. Ternyata 2 anak SMA yang berjalan kaki itu adalah anak pak kariadi yaitu Agil dan Mia. Aku pun menghampiri mereka.

"Kalian ngapain jalan kaki? Ayok sini abang anterin" Kata ku melalui kaca Mobil. Tanpa basa basi mereka langsung masuk kedalam mobilku.

"Kalian kenapa jalan kaki?" Tanyaku saat mereka sudah berada didalam mobil.

"Tiap hari kami emang jalan kaki sampe depan komplek mas" Jawab Agil

"Kenapa ga nyuruh nganterin papa kalian?"

"Mau nganterin pake apa mas, kan kita ga punya kendaraan" jawab agil lemas.

"Oh iya ya" kataku seraya menggaruk2 kepala "Yaudah mulai besok tiap hari biar abang yang nganterin ke sekolah"

Aku tidak tau kenapa bisa berbicara seperti itu. Maksudku selama ini aku adalah tipe orang yang sangat cuek dengan yang ada disekitarku. Mungkin karena aku hanya iba melihat mereka.

"Ry nanti kamu bantuin pak kariadi bikin kamar mandi ya"

"Males ah pa, ku ada janjian sama temen"

"Hmm emang kamu mau tiap pagi rebutan kamar mandi sama pak kariadi?"

"Iya deh nanti aku bantuin" Jawabku pasrah.

Setelah selesai sarapan aku pun ke rumahnya pak kariadi. Dibelakang rumahnya aku sudah melihat material bakal kamar mandi pak kariadi.

"Ini enggak ada tukangnya pak?" Tanyaku ke pak kariadi.

"Engga perlu mas, kalo cuma bikin kamar mandi agil aja bisa"

"Yoi pa, serahin semuanya ke Agil emoticon-Cool"

30 menit kemudian agil berhasil memasang batako setinggi 3 meter. Tapi ternyata memasang bata itu tidak cuma pake otot saja tapi juga harus pake otak. Agil memang berhasil memasang batako setinggi 3 meter tapi kesalahanya adalah dia cuma memasang di satu sisi saja dan saat kami sedang beristirahat batako yang disusun Agil pun akhirnya rubuh.
Spoiler for Ekspresi kami:

Setelah satu minggu akhirnya kamar mandi pak kariadi pun selesai dibangun. Terbangunnya kamar mandi dirumah pak kariadi benar benar membuat keadaanku menjadi lebih baik. Ya, sekarang tiap pagi aku tidak perlu lagi bergantian kamar mandi dengan pak kariadi.

Waktu terus berjalan. Sedikit demi sedikit aku mulai terbiasa dengan tetangga baruku itu. Aku juga mulai dekat dengan Mia dan Agil, itu karena setiap hari libur mereka berdua selalu mengganggu ku. Bahkan sekarang kamarku sudah menjadi sarang buat mereka berdua.

"Mas kamu kok tiap malam minggu dirumah terus sih?" Tanya Agil yang sedang bermain PS dikamarku.

"Emang kamu jomblo ya mas?" Tambah Mia.

"Enak aja mas ga jomblo cuma lagi sendiri aja. Oh ya kalian ga pengen jalan jalan?"

"Pengen mas!" Jawab mereka serentak.

"Pengenya kemana?"

"Hmm kemana ya, aku sih dari dulu pengen nonton kebioskop mas" Jawab Mia

"Emang kamu belum pernah ke bioskop?"

"Hehe belum mas, ke mall aja belum pernah mas"

Mendengar itu aku langsung speechless. Sebenernya selama ini mereka itu hidup dimana ya. Setelah hari itu, setiap malam minggu aku selalu mengajak mereka berdua jalan jalan. Setelah hari itu juga sikapku ke mereka berdua menjadi lebih baik. Apalagi saat aku mengetahui jika ibu mereka sudah lama meninggal. Aku merasa punya tanggung jawab terhadap mereka berdua.


****



6 bulan kemudian..

Aku memasukan PS serta semua koleksi sepatu kesayangku kedalam sebuah kardus. Tidak hanya itu, aku juga memasukan semua barang barang kesayangku yang sudah tidak aku perlukan lagi.

Tok..tok.tok..

"Ry bangun, katanya kamu mau nganter pak kariadi ke terminal"

"Iya pa"

Ya, hari ini akan menjadi hari terakhirku bertemu dengan kelauarg pak kariadi.
Pak kariadi memutuskan untuk pindah karena gaji pekerjaannya disini ternyata tidak bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

"Maaf kan saya ya mas jika selama ini sering bikin susah mas andryan sekeluarga"

"Iya pak saya juga minta maaf jika saya banyak salah sama bapak"

"Gil nih buat lo" Aku menyerahkan kardus yang tadi pagi sudah aku siapkan. Agil pun terlihat sangat bahagia setelah menerima hadiah dariku.

"Kok cuma agil yang dikasih hadiah mas?emoticon-Belo"

"Engga dong, yang ini buat mia" Aku menyerahkan kado kecil berisi jam tangan yang dua hari lalu sudah ku beli. Mereka berdua sangat senang setelah menerima hadiah dariku.

Beberapa menit kemudian mobil bus yang akan membawa mereka pergi akhirnya datang. Aku pun melambaikan tangan saat mereka bertiga masuk kedalam bus itu. Akhirnya mereka pergi juga dari kehidupanku.


****



Setelah kepergian keluarga pak kariadi. Aku pun kembali menjalani hari hariku seperti biasanya. Kehidupanku yang dulu damai akhirnya bisa kembali lagi. Ya, akhirnya sekarang sudah tidak ada lagi tetangga yang mengganggu ku.

Spoiler for kehidupanku yang damai:


Spoiler for kehidupanku yang damai:


Spoiler for kehidupanku yang damai:


Spoiler for kosong:



The end
Diubah oleh andryan067 05-02-2018 09:05
anasabila
hawk
gatonegro53
gatonegro53 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
43.8K
266
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan