Lagi dan lagi, Jepang emang gudangnya yang unik dan aneh-aneh. Tahun lalu mereka heboh sama “Pisang Mistis”nya. Sebelum kita bahas ke si Pisang Mistis ini, ane mau jelasin sesuatu soal dunia perpisangan di Jepang.

Jadi, selain apel dan pir sebagai buah yang paling sering dikonsumsi sama masyarakat Jepang. Pisang juga termasuk yang paling favorit bahkan posisi si Pisang ada di atas penjualan apel dan pir. Alasannya sih simple aja karena pisang ini gampang dimakan (ngupasnya ga perlu pake pisau), murah dan pastinya enak. Meskipun konsumsinya tinggi, tapi 99% dari pisang yang beredar di Jepang itu hasil impor dari berbagai macam negara loh. Cuma 99% nanggung amat, 1%nya kemana? Nah, 1%nya Jepang produksi sendiri, nama pisangnya adalahthe Mongee Banana (dibaca Mon-gay). Pisang ini nih yang disebut-sebut sebagai Pisang Mistis atau Mistical Banana.

Apa sih Mistical Mongee Banana?



Jadi Pisang ini cuma tumbuh di perfektur Okayama ditanam oleh D&T Farm, seminggu cuma dapet 10 buah pisang aja untuk dijual. Satu buahnya dijual seharga 648 yen atau sekitar 78.000 rupiah. Sebenernya pisang itu cuma bisa tumbuh di daerah tropis aja (itulah kenapa Jepang banyakan impor, iklimnya beda), tapi D&T Farm ini punya metode khusus yang mereka kasih nama “Freeze Thaw Awakening”. Ane juga ga paham sih jelasnya itu metode kaya gimana, intinya sih semacam eksperimen DNA buah biar bisa tumbuh di tempat yang iklimnya dingin.



Nah eksperimen ini ternyata berhasil, malahan hasil buahnya di klaim lebih manis daripada buah pisang pada umumnya. Karena lebih manis, otomatis wanginya juga lebih menggiurkan. Jadi, para petani disana kasih nama pisang ini “Mongee” yang artinya “Incredible”, warbiyasah lah pokonya.
Tapi yang bikin jadi luar biasa lagi dan disebut pisang mistis adalah kulit pisang ini bisa dimakan sekalian loh! (Waw banget kan?)

Kok Bisa Kulitnya Dimakan?
Berbeda sama kulit pisang pada umumnya, Mongee Banana ini memiliki kulit yang lebih tipis. Walaupun bisa dimakan, tapi kita harus menunggu Mongee Banana pada kondisi matang sempurna. Hal tersebut ditandai dengan mulai muncul bintik-bintik coklat pada kulitnya. Beda banget sama pisang yang umum dipasaran, kalau pisang dipasaran mulai muncul bintik coklat biasanyakan udah rusak atau gak layak konsumsi. Nah berdasarkan informasi dari para petani Mongee Banana, dari pas dipanen sampe muncul bintik coklat di Mongee Banana ini makan waktu sekitar 2 hari.

Kira-kira begini nih, yang udah siap dimakan sama kulitnya.

Menurut beberapa orang yang udah pernah nyobain makan pisang ini (tanpa kulit) sih rasanya ya mirip banget buah-buahan tropis, daripada mirip rasa pisang malah rasanya lebih mirip nanas (masa sih?).

Nah setelah coba makan sama kulitnya, menurut orang-orang yang nyobain ga ada tuh tekstur kenyal yang biasa ada di kulit pisang, rasa kulitnya gak pahit atau getir karena biasanya kan kulit pisang ada getah-getahnya gitu. Kalau kulit pisang yang satu ini hampir ga berasa apa-apa, bahkan nyaru banget sama rasa si pisangnya yang emang lebih manis dari pisang pada umumnya.

Ini Ekspresi mereka yang pertama nyobain makan Mongee Banana plus kulitnya.


Kalo yang ini doyan apa laper ya?

Sayangnya, pisang ini jumlahnya masih terbatas banget karena seminggu aja cuma panen 10 buah. Buat yang penasaran sama rasanya, kalian cuma bisa beli pisang ini di Tenmanya Okayama, salah satu department store di perfektur Okinawa, Jepang. Sebenernya mereka pengen banget buat bisa jual Mongee Banana ini di seluruh Jepang bahkan di seluruh dunia, tapi kendalanya adalah pisang yang satu ini cepet banget mateng, kalo di kirim jauh takutnya malah rusak selama pengiriman karena beragam faktor. Jadi untuk yang satu itu masih dalam wacana aja.

Ya semoga aja ya bisa cepet nemu solusi buat penjualan pisang ini secara lebih luas, siapa tau kita bisa nyobain si Pisang Mistis juga tanpa perlu repot-repot pergi ke Okinawa.