tanganberuangAvatar border
TS
tanganberuang
Backpacker ke Gunung Tambora
Halo Gan setelah lama menjadi Silent Rider, akhirnya ane tulis juga Catatan perjalanan ane ke Tambora beberapa bulan kemarin, kalo masih belepotan maklumin ya gan heheee…

Saya akan ceritakan pengalaman saya mendaki salah satu gunung terindah di Indonesia, Gunung Tambora, dengan jarak 1.800 KM dari Jakarta ada beberapa pilihan yang bisa digunakan untuk sampai ke desa Pancasila, desa terakhir di kaki gunung tambora.
Yang pertama bisa menggunakan pesawat menuju bandara Sultan Muhammad Salahudin di Bima NTB dengan lama perjalanan sekitar 4 jam, ingat anda sudah memasuki area WITA yang artinya sudah ada perbedaan waktu 1 jam, selanjutnya menggunakan travel langsung ke Desa Pancasila dengan waktu tempuh 5 jam.
Yang kedua dengan jalur darat, ada 2 opsi menggunakan bus langsung dari Jakarta atau estafet.
Kami pilih yang opsi kedua menggunakan jalur darat dan estafet, dan hasilnya kami mendapatkan pengalaman pengalaman yang sangat berharga, bertemu dengan orang orang yang luar biasa. Berikut catatan perjalanan saya dari Jakarta.

22 September
  • 15.00 berangkat dari stasiun Pondok Ranji menggunakan KRL (Rp 3.000) menuju Stasiun Pasar Senen dengan tiket
  • 17.00 berangkat menuju blitar dengan kereta Brantas (85.000)


23 September
  • 07.50 sampai di Blitar, untuk melanjutkan perjalanan ke Malang, sedikit saran bagi teman teman yang kehabisan tiket matarmaja menuju malang, bisa menggunakan kereta Brantas tujuan Blitar kemudian nyambung Kereta Penataran menuju Malang
  • 10.20 setelah membeli tiket Kereta Penataran (Rp 15.000) saya melanjutkan perjalanan menuju Malang
  • 12.37 Sampai di Stasiun Malang, saya langsung menuju kerumah teman saya di dekat terminal arjosari untuk istirahat, sambil menunggu partner saya Mahesa yang baru menyelesaikan kursus Bahasa Inggrisnya di Kediri

25 September
  • 16.00 setelah 2 hari saya menikmati malang, jadilah kami ber dua melanjutkan perjalanan, menggunakan kereta Tawang Alun (Rp 62.000) dengan tujuan Banyuwagi Baru.
  • 23.00 hampir tengah malam kami tiba di Banyuwangi, berjalan keluar stasiun kemudian berbelok kearah kanan, sekitar 250 meter sudah terlihat Pelabuhan Ketapang, kami istirahat di warung sebelum melanjutkan perjalanan, karena Kapal Fery yang menyebrang tersedia 24 Jam dan berangkat setiap 30 menit sekali

26 September
  • 01.00 melanjutkan perjalanan menggunakan Fery (Rp 8.000) menyebrang ke pulau bali sebentar, jika perjalanan lancar hanya memakan waktu 30 menit, tapi ingat ketika memasuki Pulau Bali ada selisih waktu 1 Jam
  • 02.30 Tiba di Bali kami langsung keluar pelabuhan Gilimanuk berjalan ke arah jalan raya menuju terminal,
  • 02.45 kami mendapat harga yang cukup bagus menuju pelabuhan Padang Bai (Rp 65.000)
  • 08.00 Tiba di Pelabuhan Padang bai kami istirahat dan mengisi tenaga untuk perjalanan selanjutnya, kapal menuju Pelabuhan Lembar Lombok berangkat setiap 1 Jam sekali dengan waktu tempuh 5 jam, kami beruntung sekali karena sedang setelah selesai makan bus Rasa Sayang jurusan Jakarta – Bima masuk pelabuhan, tanpa banyak piker Panjang kami kejar bus tersebut, setelah penawaran kami dapat harga (Rp 250.000) + 2 kali makan untuk satu orang, lumayanlah daripada kami harus estafet meunju Terminal Bertais Mataram, kemudian menunggu pagi untuk bus langsung meuju Calabai.
  • 09.30 Bus mulai masuk kapal sore hari kami dapat jatah makan di terminal Bertais, dan benar saja kondisi terminal sudah sepi sekali, kemudian sekitar jam 9 malam bus mulai menyebrang dari pelabuhan Kayangan menuju pelabuhan Pototano, dinihari bus kembali berhenti dirumah makan. Untuk menuju Tambora, mintalah kepada kondektur untuk diturunkan di pertigaan dompu, tidak usah ke terminal Dara Bima bila tidak ingin bertemu Calo, ingat kehidupan semakin ke Timur semakin Keras

27 September
  • 04.30 kami diturunkan di pertigaan Dompu, informasi yang kami dapat Bus menuju Calabai baru akan lewat sekitar jam 9 pagi, baiklah kami istirahat di warung Pak Azis kebetulan dia Transmigran dari jogjakarta yang sudah menetap lama di sini
  • 08.30 Menuju Calabai menggunakan bus kecil (Rp 45.000), mintalah untuk naik di atap bus, karena selama perjalanan, kalian akan disuguhi kombinasi padang sabana dan laut khas tanah Sumbawa, oh ya jika kalian benar benar naik di atap bus pakailah baju Panjang
  • 11.30 setelah melewati perjalanan yang menegangkan kami tiba di tunjukkan untuk turun di sebuah pasar, disini kami berbelanja berbagai logistic untuk di gunung nanti, pasar disini cukup lengkap dan penjualnya baik baik sekali, untuk menuju ke desa Pancasila kami naik ojek (Rp 30.000) yang memang sudah siap sejak kami turun dari bus, jarak dari pasar kadindi menuju desa Pancasila sekitar 7 KM.

Dengan biaya Rp 563.000 kami sudah bisa sampai menuju Basecamp tambora dari jakarta, biaya makan selama perjalanan tidak saya cantumkan karena saya rasa itu sifatnya opsional, tergantung dari teman teman semua. Sebenarnya masih ada satu opsi yang lebih murah yaitu dengan naik KM Legundi dengan tiket (Rp 85.000) jurusan Surabaya – Lembar. Dengan catatan teman teman sudah merencanakan untuk bermalam di Lombok. Karena kapal akan tiba siang hari, sedangkan bus langsung menuju calabai berangkat sekitar jam 10.
Saya bertemu dengan 1 orang lagi di basecamp, mas Arief namanya, saat kami ber 2 sampai basecamp dia sudah lebih dulu tiba disana, mas Arief dari jogja menggunakan motor untuk explore sumbawa, dia sebelum ke Tambora sudah lebih dulu ke Labuan Bajo, Pulau Komodo, kemudian mendaki gunung Tambora.

Kami bertiga akhirnya sepakat untuk naik bareng, hari ini juga, dan tidak menggunakan porter karena sebelumnya istri bang ipul khawatir dengan keadaan kami yang hanya bertiga apalagi diantara kami bertiga belum ada yang pernah mendaki Gunung Tambora, dia menyarankan kami untuk menggunakan porter. Tapi karena budget minim kami memutuskan untuk tidak menggunakan jasa porter, dengan sebelumnya sudah membaca jalur, melakukan estimasi perjalanan, bertanya medan. Akhirnya jam 13.00 WITA kami siap untuk mendaki Gunung Tambora.


Basecamp – Pintu Rimba
  • Jalan menuju Pintu Rimba masih lebar, karena jalan ini biasa dilewati truck ke ladang warga, sepanjang jalan akan banyak ditemui kebun kopi, dan jangan heran jika tiba tiba sapi atau kerbau bahkan kuda melintas begitu saja.

Spoiler for Menuju Pintu Rimba:


Pintu Rimba – Pos 1
  • Pintu rimba menuju pos 1, jalur pendakian mulai sedikit tertutup, tetap semangat karena jalur pendakian Tambora, sebenarnya tidak terlalu terjal dibandingkan gunung lainnya.

Spoiler for Menuju pos 1 :

Spoiler for Menuju Pos 1 :

Spoiler for Pos 1 :

Pos 1 – Pos 2
  • o Kami tiba di pos 2 jam 7 malam, kami bertiga memutuskan untuk mendirikan tenda disini, kondisi fisik kami sudah terkuras karena kami bertiga juga belum benar benar istirahat dari perjalanan Panjang kemarin, di Pos 2 ini juga terdapat sungai yang airnya jernih.

Spoiler for Menuju Pos 2 :

Spoiler for Menuju Pos 2 :

Spoiler for Pos 2 :

Pos 2 – Pos 3
  • Pagi hari kami melanjutkan perjalanan, menuju pos 3, jalur pendakian masih landai dengan beberapa turunan, tapi beberapa kali kami harus membersihkan jalan yang tertutup oleh pohon.

Spoiler for Menuju Pos 3:

Spoiler for Menuju Pos 3:

Spoiler for Pos 3:


Pos 3 – Pos 4
  • Di pos 3 ini juga bisa digunakan untuk tempat camp karena tempatnya luas, muat sekitar 20 tenda. Perjalanan menuju pos 4 mulai menanjak kondisi fisik baru mulai akan diuji disini.

Spoiler for Menuju Pos 4:

Spoiler for Pos 4:


Pos 4 – Pos 5
  • Pos 4 adalah hutan pinus luas yang indah, selanjutnya menuju pos 5 jalanan masih sama menanjak dan butuh perjuangan, kami bertiga tiba dipos 5 sekitar jam 2 kami memutuskan untuk kembali camp di sini, sebelum besok paginya summit ke puncak Tambora. Di pos 5 ini ada semacam sungai kecil, tapi airnya kotor saya rasa sangat tidak layak untuk diminum, oh ya, hati hati dengan babi di Pos 5, sebaiknya jika ingin summit packing barang barang dan tenda lalu gantungkan di atas pohon

Spoiler for Menuju Pos 5:

Spoiler for Sungai Pos 5 :


Pos 5 – Puncak Tambora
  • Sekitar 2 jam menuju puncak Tambora, track makin terjal didominasi bebatuan dan pasir. Dan akhirnya kami menginjakkan kaki di puncak Tambora ….

Spoiler for Summit Tambora:

Spoiler for Makam di Jalur Pendakian:


Puncak Tambora


1
8.4K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan