Dari secangkir kopi menjadi artikel, seperti biasa pembahasan di medsos banyak sekali tentang Pelakor dan Pebinor, satu fakta yang tak bisa kita tutup mata bahwa hal itu memang selalu ada di kehidupan dunia.



Lalu apakah saat ini kesetiaan masih ada ??

Di zaman era gombalisasi yang semakin canggih dimana sudah banyaknya aplikasi pesan dan sosial media yang ada di smartphone kita era gombalisasi pun semakin berkembang.

Kalau dahulu gombalisasi mereka menuliskan puisi-puisi di sebuah kertas, bahkan ada kalanya kata-kata itu disyairkan menjadi sebuah lagu dan dinyanyikan pada si dia yang kita tuju, kini di era canggih abad ini hal itu sudah tak berlaku bahkan cara-cara instant pun seperti halnya to the point sudah banyak dilakukan.



Tak hanya itu rayuan-rayuan maut kepada pasangan yang sudah berkeluarga pun kerap dilakukan, biasanya hal ini dilakukan oleh sang mantan tapi tak jarang juga orang yang baru kita kenal di media sosial.

Disinilah kesetiaan kita diuji dari pasangan resmi kita, apakah kita akan menanggapi atau kita acuhkan saja.

Menurut survey warung kopi langganan bila ada pihak ketiga yang merayu dengan edisi gombalisasi terkini jarang sekali pihak yang dirayu menolaknya alasannya cuma satu kata "iseng ahh tanggapin saja, lumayan buat hiburan di kala jenuh", astaga itu satu kalimat bukan satu kata, sorry ya kawan tapi itu lah alasan mensugesti diri kita agar membuka pintu kita terhadap orang ketiga.

Buah dari iseng tadi akan menjadi petaka, karena dari sekedar chat akan semakin membuka pintu kedua bertemu dengan tatap muka, disinilah anda terjebak menjadi pelakor/pebinor tak hanya itu dari bertemu sekedar ngobrol dan bercanda ria tahap selanjutnya bertemu dalam sebuah kamar dan zina pun menjadi nyata, hingga hancurnya rumah tangga atau hubungan dekat dengan pasangan kita, itulah siklus pasti dan berulang yang terjadi hingga kini.

Dari survey kejadian diatas ampir 90% pengguna medsos berkata dengan kalimat yang sama entah baru fase tahap chat atau sudah berzina alurnya pasti saja sama, maklum saja namanya kita pacaran terlebih lagi sudah menikah akan ada titik jenuh yang pastinya menghampiri hubungan yang sudah lama dibina, itu adalah fakta nyata dari sebuah hubungan antara dua hati manusia.

Melihat survey diatas nampaknya kesetiaan menjadi sangat langka dan mahal harganya, walau analisis diatas bukan survey ilmiah tapi setidaknya akuratnya hampir sama, dimana kini "Setia" hanya kata manis para kaum munafik dimana kata itu hanya menjadi slogan belaka.

Karena kata setia pastinya di iringi dengan kata Jujur, dua kata itu teramat sulit untuk dihadirkan di masa kini, andaikata kejujuran menjadi budaya negeri ini mungkin saja tak ada pejabat yang korupsi seperti semboyan para "Malingers" yang sering di kumandangkan "Kalau Maling Ngaku Penjara Pasti Penuh" miris sekali melihat semboyan itu. Pastinya sesuai survey warung kopi sudah banyak maling hati orang lain di dunia ini, hingga meluluh lantakkan sebuah biduk kesetiaan sungguh saat ini Pribadi Setia menjadi mahal dan berkelas dibandingkan Intan dan Permata.



Bersyukurlah buat agan/sista yang memiliki pasangan hidup yang setia, karena ia semakin langka dan tak ternilai harganya.

Jadi pertanyaan dengan judul diatas membuktikan pribadi yang setia di zaman kini menjadi sangat "Langka".

Jangan nodai kesetiaan mereka dengan diri agan/sista menjadi orang yang tak setia, karena kepercayaan yang sudah dirusak tak kan bisa kembali utuh sempurna.

Teramat banyak hati yang disakiti hingga ia tak kan pernah sama seperti dolo, untuk menumbuhkan rasa dan cinta kasih pesan saya hanya satu "setia".



Ufff setia dengan secangkir kopi itulah salah satu kegemaranku...maafkan saya bila artikel ini banyak menyentil agan/sista semua...

Berusahalah untuk kembali menjadi setia ya guys...



Penulis c4punk

:nyantai

:nyantai