Ada alasan ilmiah mengapa pasangan begitu menikmati liburan--meski sesaat--di hotel. Menurut riset, manfaatnya berlipat ganda bagi para pasangan.

Ternyata, ada semacam respons kimia yang berkecamuk dalam otak, mana kala Anda melakukannya di kamar hotel. Berbeda dengan di kamar tidur sendiri.

Kesimpulan ini bukan mengada-ada, melainkan hasil riset ilmiah dari Amy Muise, psikolog dari York University, Kanada. Demikian dikutip Huffington Post.

Dalam studinya, petualangan baru yang jauh berbeda dari rutinitas di rumah juga memicu timbulnya petualangan baru yang menyenangkan di ranjang.

Muise mempelajari dinamika yang membuat pasangan dapat memenuhi kebutuhan akan romantisme, juga hal-hal yang membuat pasangan lain tak puas dengan kehidupan seks mereka.

Berada di kamar hotel akan menstimulasi transmisi dopamin pada otak. Dopamin adalah molekul neurotransmitter yang sangat kuat yang menentukan perasaan nikmat dan bahagia. Itu mengapa proses ini berperan penting dalam memicu semangat dan gairah.

Kata Muise, dalam psikologi, konsep ini dikenal dengan istilah ekspansi diri, sifatnya lebih dari sekadar bersenang-senang. "Ini adalah tentang melakukan hal baru yang menarik, membangkitkan gairah, menantang, dan memperluas perspektif seseorang akan pasangannya, juga dunia," jelas Muise.

Faktor lain yang juga mendukung adalah, sinonimitas menginap di hotel dan liburan. Kata kuncinya adalah baru.

Saat liburan biasanya orang mencoba aktivitas baru, makanan baru, dan hal-hal baru lain. Alhasil, hasrat pun jadi terbarui.

Selain itu, tentu saja seperti hasil studi sebelumnya yang dilakukan psikoterapis Ian Kerner, atmosfer kamar hotel juga berperan penting. Kamar yang bersih, seprei baru, pun segala sesuatunya rapi.

Semuanya adalah distraksi yang menyenangkan dari rutinitas dan kondisi rumah sehari-hari yang kerap kali membuat pasangan urung bercinta. Saat berada di kamar hotel, pasangan hanya ingin bersantai, tak memikirkan hal lain, hal ini membuat hubungan seks terasa lebih hangat dan istimewa.

Jika demikian, apakah menginap di hotel jadi sebuah kewajiban? Tidak, menurut Muise.

Anda bisa mencoba mengeksplorasi kota, atau lingkungan tempat Anda bermukim. Ikut kursus menarik, juga bisa membantu. Intinya, lakukan hal baru berdua pasangan.

Sebelum Anda memesan kamar hotel, ada baiknya menyimak hasil riset Muise dan rekan sebelumnya. Walaupun pasangan menikah yang lebih sering berhubungan seks mengaku merasa lebih bahagia, mereka yang berhubungan seks empat kali atau lebih dalam sepekan ternyata tidak melaporkan perasaan yang lebih bahagia ketimbang pasangan yang melakukannya sekali dalam sepekan.

Jadi, satu kali dalam sepekan disebut Muise--penulis utama riset yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science pada November lalu--realistis. Pasalnya, lebih dari itu ada saja pasangan--salah satu maupun keduanya--yang merasa terbebani.