Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

blizzard000Avatar border
TS
blizzard000
Kontroversi Jejak Digital Ahmad Dhani
Ramadhan Rizki , CNN Indonesia | Rabu, 29/11/2017 06:18 WIB


Musisi Ahmad Dhani diketahui kerap melayangkan kicauan kontroversial lewat akun Twitter. Akibat kicauan itu, Ahmad Dhani kini jadi tersangka ujaran kebencian. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, CNN Indonesia --
Di tengah popularitasnya sebagai seorang musisi, Ahmad Dhani Prasetyo atau yang dikenal dengan nama pendek Ahmad Dhani identik dengan kontroversi, terutama yang terekam dari jejak digital akun media sosial pribadinya.

Akibat kicauannya di media sosial, pentolan grup musik Dewa 19 itu kini ditetapkan sebagai tersangka dugaan kebencian oleh polisi.

Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan Ahmad Dhani ditetapkan sebagai tersangka setelah dilakukan gelar perkara dalam kasusnya tersebut oleh pihak Polres Jakarta Selatan.


Dalam dunia maya, Ahmad Dhani yang kini berkepala plontos dan memelihara jenggot itu sering mengicaukan pernyataan-pernyataan kontroversial hingga berselisih paham dengan sejumlah pihak lewat akun Twitter @AHMADDHANIPRAST, yang lalu menjadi pemberitaan.

Kasus Dhani bermula dari laporan yang diajukan oleh Jack Boyd Lapian. Boyd yang mengklaim sebagai pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ini melaporkan unggahan Dhani di akun twitternya.

Dalam akun tersebut Dhani menulis, "Siapa saja yang dukung penista agama adalah bajingan yang perlu diludahi mukanya -ADP."

Bukan sekali Dhani mendiskreditkan mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini dikurung di rumah tahanan Mako Brimob Kelapa Dua Depok tersebut. Dhani pun diketahui pula kerap menyerang berbagai pihak yang membela Ahok lewat media sosial.

"Siapapun yg bela Ahok adalah TOLOL...," kicaunya pada 14 Oktober 2016 lalu.

"Bim Bim Slank, Iwan Fals kok diem aja gak bela Ahok???"

Lalu pada 12 Agustus 2016 lalu Dhani juga pernah menyerang pendukung Jokowi dan Ahok di balik rencana Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang pemangkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) sebesar Rp133,8 triliun.

"Drpd potong anggaran belanja, lebih baik potong kelamin jokower dan ahoker utk eksport tas kulit wanita.. ADP," kicau Dhani kala itu.

"Sy yakin para menteri lebih setuju bila kelamin jokower dan ahoker dipotong utk tas kulit buat di eksport drpd anggaran yg dipotong. ADP," kicaunya lagi di sehari kemudian.

Tak hanya menyerang Jokowi dan Ahok, beberapa kicauannya juga seringkali dianggap rasis oleh para netizen.

Seperti kicauannya tanggal 16 Oktober 2016 lalu, Dhani men-tweet tentang makanan yang dinilai rasis.

"NKRI memang bukan negara Islam... Tapi kalo setiap tikungan jual Babi Guling... Kita gulingkan pemerintahan nya. ADP,"

Tak hanya itu, pada 28 Maret 2016 lalu Dhani juga pernah mengatakan bahwa memilih pemimpin nonmuslim itu haram.

"Kpd online yg jual2 nama islam. Pemimpin non-muslim itu sama haramnya dgn LGBT&Babi... masukin tuh ke online lu @islamnkri2014," tulis Dhani.

Dalam kasusnya terkini, pihak kepolisian menjerat Dhani dengan Pasal 28 ayat 2 Juncto Pasal 45A ayat 2 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. (kid)


CNN INDONESIA
0
2.4K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan