Pers Sudah Seharusnya Jadi Garda Terdepan Perangi Hoax
TS
sengkunibarbar
Pers Sudah Seharusnya Jadi Garda Terdepan Perangi Hoax
Quote:
PERS merupakan pilar keempat demokrasi. Kebebasan pers berkorelasi positif dengan demokrasi. Makin bagus kebebasan pers sebuah bangsa kiranya kian demokratis pula bangsa tersebut. Dewan Pers meluncurkan indeks kemerdekaan pers (IKP) 2017 secara nasional naik menjadi 67,92 jika dibandingkan dengan tahun lalu, 63,44, pada interval 0-100. Meskipun masih dalam kategori yang sama, agak bebas, membaiknya indeks kebebasan pers menjadi penanda bahwa demokrasi di negeri ini berada pada jalur yang benar. Kondisi ini memang masih jauh dari ideal. Dewan Pers memberi catatan bahwa pers kurang bertoleransi terhadap keberagaman serta masih banyak bias dalam pemberitaan kelompok rentan. Karena itulah menjadi pekerjaan besar pers untuk berada di garda terdepan menyunggi nilai-nilai keberagaman.
Apalagi bangsa ini telah lama berikrar dengan penuh kesadaran bahwa kebinekaan merupakan keniscayaan. Bahkan keberagaman diyakini sebagai modal besar untuk menjadi bangsa yang besar. Hal ini selaras dengan aksioma demokrasi sebagai medium penghormatan terhadap nilai-nilai keberagaman kemanusiaan kita. Menyunggi keberagaman merupakan tantangan yang tidak mudah bagi insan pers. Perkembangan teknologi digital membuat informasi mengalir deras bak air bah. Bahkan, saking derasnya arus informasi, semua informasi langsung dihanyutkan, tidak terolah sesuai dengan kaidah jurnalistik.
Di sinilah peran pers lebih dibutuhkan untuk menjernihkan informasi kepada masyarakat. Jangan sampai kebebasan berpendapat yang selama ini terbangun dibajak segelintir pihak untuk mengobarkan sikap antikeberagaman. Tanpa pemahaman dan penghormatan terhadap keberagaman dalam pemberitaan media, demokrasi Indonesia bisa kembali ke titik nol. Jika dibiarkan, ini akan berimbas pada suburnya sikap, tabiat, dan perilaku intoleran. Pers harus menyadari bahwa era keterbukaan informasi adalah medan ujian untuk menunjukkan kredibilitas.
Kalangan pers mesti sadar bahwa mereka bukan lagi melawan kekangan penguasa atau pemilik media, melainkan melawan berita bohong. Pers harus tampil menyuarakan kebenaran, menjadi pencerah yang menghindarkan publik dari jebakan hoaks. Pers harus menjadi garda terdepan dalam memerangi berita hoax. Dengan begitu, pers telah melakukan fungsinya sesuai media yang mencerahkan masyarakat dan membantu bangsa ini bebas dari berita hoax.
Pers hrus jalankan fungsinya, jgn malah justru nyebar hoax