- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ini Alasan Jokowi Prioritaskan Program Infrastruktur
TS
vikrimau
Ini Alasan Jokowi Prioritaskan Program Infrastruktur
Quote:
KORPRI.ID, JAKARTA -Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan perihal program infrastruktur di pemerintahannya. Ia menilai, program tersebut mampu menyatukan bangsa dan dapat meningkatkan ekonomi daerah. Hal itu disampaikan Presiden saat membuka Simposium Nasional Kebudayaan Tahun 2017 di Jakarta, Senin (20/11/2017). Menurut Jokowi, infrastruktur mampu menyatukan 17 ribu pulau di Indonesia.
"Pembangunan bandara dan pelabuhan di pulau-pulau terpencil serta daerah pinggiran tak hanya mampu meningkatkan perekonomian saja, tetapi juga bisa mempererat antar pulau di Indonesia," katanya menuturkan.
"Pembangunan bandara dan pelabuhan di pulau-pulau terpencil serta daerah pinggiran tak hanya mampu meningkatkan perekonomian saja, tetapi juga bisa mempererat antar pulau di Indonesia," katanya menuturkan.
Quote:
Ia mengaku, infrastruktur yang baik sangat dibutuhkan, mengingat dirinya pernah punya pengalaman yang cukup melelahkan.
"Saya pernah terbang dari Aceh ke Wamena, waktu yang saya tempuh sembilan jam 15 menit. Tanpa infrastruktur orang Aceh tidak bisa langsung ke Wamena. Bagaimana kita ke Pulau Miangas kalau di sana tidak ada infrastrukur pelabuhan dan airport meskipun tidak panjang," ujarnya.
Presiden juga menyinggung dibangunnya Trans Papua walaupun banyak masukan apakah perlu dibangun saat ini karena anggaran yang besar.
"Saya pernah terbang dari Aceh ke Wamena, waktu yang saya tempuh sembilan jam 15 menit. Tanpa infrastruktur orang Aceh tidak bisa langsung ke Wamena. Bagaimana kita ke Pulau Miangas kalau di sana tidak ada infrastrukur pelabuhan dan airport meskipun tidak panjang," ujarnya.
Presiden juga menyinggung dibangunnya Trans Papua walaupun banyak masukan apakah perlu dibangun saat ini karena anggaran yang besar.
Quote:
"Pertanyaan ini kayak telur sama ayam, dibangun infrastruktur baru pertumbuhan ekonomi ada atau menunggu pertumbuhan ekonomi ada baru dibangun jalan," kata Jokowi.
Namun Presiden menegaskan pembangunan Trans Papua ini bukan urusan ekonomi saja, tetapi masalah pemerataan pembangunan dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jokowi menegaskan infrastruktur tidak mungkin dibangun di Jawa saja, tetapi harus merata ke seluruh wilayah di Indonesia.
Namun Presiden menegaskan pembangunan Trans Papua ini bukan urusan ekonomi saja, tetapi masalah pemerataan pembangunan dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jokowi menegaskan infrastruktur tidak mungkin dibangun di Jawa saja, tetapi harus merata ke seluruh wilayah di Indonesia.
Quote:
Memang Presiden mengakui jika dilihat dari 'return' (pengembalian) ekonomi di Jawa lebih cepat pengembaliannya, begitu juga jika dihubungkan dengan politik karena 60 persen penduduk ada di Jawa.
"Tapi ini kan masalah pemerataan pembangunan, bagaimana kita menyatukan seluruh tanah air ini kalau ada ketimpangan infrastruktur," katanya.
"Tapi ini kan masalah pemerataan pembangunan, bagaimana kita menyatukan seluruh tanah air ini kalau ada ketimpangan infrastruktur," katanya.
Quote:
Presiden mengakui saat ini antara wilayah barat dan timur masih memiliki perbedaan yang jauh terkait infrastuktur yang dimilikinya.
"Sangat kelihatan sekali. bayangkan kalau penduduk di Wamena mau pergi ke Nduga harus berjalan empat hari empat malam melewati hutan belantara," ujarnya.
"Sangat kelihatan sekali. bayangkan kalau penduduk di Wamena mau pergi ke Nduga harus berjalan empat hari empat malam melewati hutan belantara," ujarnya.
Quote:
Presiden mengaku pernah berkunjung ke Nduga, walaupun telah diperingatkan daerah berbahaya oleh Panglima TNI dan Kapolri. Jokowi mengaku kaget dengan keadaan di duga yang jalannya belum beraspal dan kantor Bupatinya juga belum ada. "Ini keadaan yang akan saya lihat, masyarakat kita yang akan kita lihat," kata Presiden mengungkapkan.
Jokowi juga mengakui posisi Indonesia ini masih banyak ketinggalan dengan negara lain, bahkan dengan negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia. Presiden mengakui bahwa ada pekerjaan rumah yang harus diperbaiki, yakni etos kerja, produktivitas dan kedisplinan, untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain.
Jokowi juga mengakui posisi Indonesia ini masih banyak ketinggalan dengan negara lain, bahkan dengan negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia. Presiden mengakui bahwa ada pekerjaan rumah yang harus diperbaiki, yakni etos kerja, produktivitas dan kedisplinan, untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain.
tien212700 memberi reputasi
1
7.3K
Kutip
76
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan