Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yukepodotcomAvatar border
TS
yukepodotcom
Gua Kabayan di Filipina ini Berisikan Mumi. Proses Pembuatannya Mengerikan!
WELCOME TO YUKEPO OFFICIAL THREAD
emoticon-Toastemoticon-Toast emoticon-Toast



Mendengar kata mumi, mungkin pikiran kita langsung tertuju pada Mesir yang cukup dikenal dengan kisah Firaun. Nyatanya mumi bukan hanya ada di Mesir, ada sebuah budaya di kawasan Asia Tenggara dimana tubuh manusia yang sudah meninggal diawetkan kembali. Bila Indonesia terkenal dengan tradisi membangunkan kembali orang yang telah meninggal yakni Ma Nene di Toraja. Filipina punya tradisi yang lebih mengerikan karena tradisi pengawetan mayat yang cukup sadis.

Nah, lalu bagaimana proses pembuatan jasad seseorang menjadi mumi? Berikut ini rangkuman lebih detail seputar mumi api di kawasan Gua Kabayan, Filipina. Berani? Yuk kepoin rame-rame!


Mumi api ini berlokasi di kawasan Kabayan, Bengeut, tepatnya di wilayah utara dataran tinggi, Filipina. Mumi-mumi tersebut berada di dalam gua dan disimpan dalam peti. Konon, mumi ini telah ditemukan sejak awal abad 20-an. Namun, sejak kawasan ini banyak diketahui orang karena berisikan mumi, banyak warga yang diam-diam mengambil mumi untuk mereka jual kembali karena memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Pasalnya, pemerintah belum menetapkan bahwa kawasan Gua Kabayan adalah kawasan konservasi. Karena banyaknya kasus pencurian yang dilakukan oleh orang-orang tak bertanggung jawab barulah pemerintah menindaklanjuti hal ini. Namun sayang saat ini Gua Kabayan masuk dalam salah satu daftar 100 situs bersejarah dunia yang akan punah.


Mumi yang tersimpan di dalam Gua Kabayan ini disebut dengan mumi api karena pembuatannya yang cukup sadis. Jasad yang diawetkan tersebut diproses dengan menggunakan api. Berdasarkan sejarah, ternyata proses pembuatan mumi api ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 1500 SM di kawasan Bengeut. Proses ini dilakukan oleh warga Ibaloi yakni suku Filipina yang sudah punah.

Warga Ibalio melakukan proses pengawetan ini agar jasad mereka yang sudah meninggal bisa terus dilihat. Lamanya proses pengawetan ini juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya kasta warga Ibaloi. Bila semakin lama, maka kasta orang tersebut lebih tinggi dan juga sebaliknya.


Proses pembuatan mumi oleh suku Ibaloi ini juga terkesan sangat mengerikan karena bisa dilakukan saat orang tersebut masih hidup. Namun, biasanya orang-orang tersebut adalah mereka yang tubuhnya tak lagi kuat atau dianggap sudah akan menemui maut. Orang yang akan dijadikan mumi tersebut biasanya diminumkan cairan yang mengandung kadar garam tinggi dengan cairan lainnya. Cairan tersebut diyakini lebih mematikan dari racun sehingga orang yang sudah meminumnya dipastikan akan meninggal.

Tak berhenti sampai disitu, proses selanjutnya jasad tersebut dimasukkan ke asap agar organ tubuh mereka mengkerut dan awet. Kemudian jasad tersebut diletakkan dalam posisi duduk dan dipanaskan di atas api hingga tubuhnya mengering. Proses pengeringan inilah yang bisa memakan waktu hingga tahunan. Setelah jasad sudah benar-benar kering, akan dimasukkan ke dalam kayu pinus yang terlihat seperti peti dengan lubang pada bagian tengah.


Nah, itulah sekilas proses pembuatan mumi api yang amat mengerikan. Saat ini mumi-mumi tersebut sudah di simpan dan dilindungi oleh pemerintah setempat agar tidak lagi dicuri oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab demi mendapatkan keuntungan sendiri. Gimana? Masih berani ngambil mumi-mumi tersebut? Meskipun bisa mendapatkan banyak uang yang ada nanti kamu dihantui oleh arwah mumi itu lho. Ngeri!

Sumber: YuKepo

Rate, Comment and Cendol are Appreciated
emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia
kualiburuk
kualiburuk memberi reputasi
1
2.2K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan