"Non, ini ada ice cream. Satu buat kamu yang satunya buat kak Iwan". Satu teman aku Joharno yang muncul dibawah terik matahari bikin saya tersipu. Haha

ini aku ngebahas Bagaimana Cara Menanggapi cerita si Gay. Absurd banget gak sih? Kenapa harus ini? Haha baiklah langsung kita mulai saja . . . . .

Homoseksual sekarang ini bukan hal yang sebaiknya tabu untuk diperbincangkan, karena siapa pun kamu dan dimana pun lingkungan kamu berada hal ini sebaiknya tidak membuat kamu menutup mata sudah sejauh mana perkembangannya. Well, saya tidak akan menjelaskan secara rinci apa itu Homoseksual, kenapa hal tersebut terjadi dan apa dampaknya. Kalo kamu kepo, googling sendiri saja ya, he he he. Hal yang terpenting sekarang ini adalah bagaimana respon kita terhadap mereka.

Kenalin teman aku Joharno (dan semua nama yang disebut bukanlah nama sebenarnya). Disuatu siang yang terik dia datang dengan wajah tegang. "Non, aku itu sebenarnya Gay," kalian pernah dengar istilah Langit Runtuh? Ya seperti itu yang saya rasakan dan dalam sedetik pandangan saya menjadi gelap. "dan Rayi itu mantan aku, ingat aku pernah cerita punya masalah sama Madja?" Setiap nama yang dia sebut seperti anak panah yang menancap kelubuk hati. Saat itu, saya hanya bisa diam dan terus mendengarkan cerita doi sambil menyembunyikan kesedihan.

Sebelum hal ini, ada banyak rumor yang beredar tentang orang-orang yang homoseksual dilingkungan saya. Saya percaya memang ada orang-orang yang memilih menjadi seperti itu dan saya tak pernah serius untuk menanggapi. Namun, ketika Joharno yang mengakuinya secara langsung itu bukanlah suatu hal yang mudah saya terima. Jelas saya tidak setuju dengan hal ini, tapi disisi lain saya tidaklah mungkin meninggalkan dia. Lantas respon saya adalah ;

-Tidak menghakimi
-Saya akan mendengarkan disaat dia menceritakan masalah percintaan yang sedang dia alami
-Tetap perlakukan dia sebagai mana mestinya. Karena dia seorang laki-laki maka saya akan memperlakukan dia sebagaimana laki-laki diperlakukan oleh wanita
-Dan tidak memberikan apa yang dia "butuhkan", saya tidak akan pernah mengenalkan laki-laki yang sama dengan dia apalagi sampai menjadi birojodoh para gay
-Doakan Joharno
-Jika saatnya tepat, Non tanyakan mengapa Joharno memilih menjadi gay tanpa sedikitpun ingin menjatuhkan dia apalagi menghakimi

Saya tidak tahu apa yang Joharno alami semasa hidupnya dan apa yang membuat dia menjadi seperti ini. Ketika Tuhan ijinkan saya bertemu dia dan menjadi teman dengan dia, Non percaya ada yang Tuhan sedang rencanakan dan ajarkan.
Non menulis ini, bukan karena saya setuju dengan Homoseksual. Jika kita menolak dan menjauh dari mereka, maka selamanya mereka akan jauh dan kehilangan diri mereka yang sesungguhnya. Saat Tuhan percayakan kita untuk mengenal mereka, mungkin itu satu dari cara Tuhan untuk membawa mereka dekat kembali denganNya. Apabila mereka tidak juga kembali pada akhirnya, jangan kecewa dan tetaplah menjadi orang yang baik dan selalu mengasihi.


Punya pengalama dan tanggapan dong, biar kita bisa cerita lanjut di kolom komentar. Ditunggu ya