Quote:
Ribuan driver transportasi online berunjuk rasa mengecam sweeping oleh sopir angkot hingga menyebabkan tewasnya pengemudi GoCar dua hari lalu di DPRD Sumsel, Rabu (23/8). Massa mendesak kepolisian menangkap para pelaku.
Terdapat kejadian unik saat sejumlah peserta aksi menyampaikan orasi di hadapan massa. Celotehan, kecaman, sindiran secara polos disampaikan orator kepada taksi konvensional.
Ernawati, salah satu orator mengatakan, mestinya sopir angkot dan ojek konvensional tidak perlu khawatir dengan keberadaan transportasi online di Palembang. Sebab, taksi konvensional tidak bakal tergerus jika memaksimalkan pemanfaatan teknologi.
“Kita sama-sama cari duit, jangan saling ganggu. Kita jangan gaptek, kalau tidak menggunakan teknologi makanya tidak merdeka,” kata dia.
Sindiran lain juga disampaikan orator driver online wanita lain. Menurut dia, penolakan keberadaan transportasi online berarti tidak percaya dengan Tuhan yang mengatur rizki.
“Makanya beli HP dan jual angkot buat kredit mobil biar bisa gabung. Ayo sama-sama kita mengaspal di jalan yang sama,” kata orator lain.
Sementara orator lain menyebut, driver online patuh hukum dan bayar pajak. Untuk mendaftar sebagai driver, mereka harus mencantumkan SKCK sebagai salah satu syarat utama.
“Kami tidak pernah anarkis karena punya SKCK, tapi kami selalu mendapat intimidasi. Kami bayar pajak motor dan mobil, artinya turut serta dalam pembangunan,” kata orator disambut tepuk tangan massa.
Sumber