Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

isubekti12Avatar border
TS
isubekti12
Ketika Cinta Hanya Bisa Tertulis diatas Papan Nisan


Cinta yang Hilang


Ketemu lagi dengan gue, Indra Subekti yang nakal tapi tampan. Kali ini gue gak bakal cerita tentang kehidupan cinta pribadi gue, karna gue udah merasa bahagia dengan Dewi sebagai Istri gue, kali ini gue bakal cerita tentang “Partner In Crime” gue yang bernama Suko Susilo, yg pernah kehilangan cinta sejati untuk selama-lamanya.

Tidak ada yang lebih menyakitkan dibanding menyimpan perasaan mendalam pada seseorang. Pengakuan itu belum sempat terucap, tetapi Dian yang Suko cintai sudah pergi selamanya. Dia pergi tanpa memberi tahu bahwa sebenarnya dia mencitai Suko.

Disini gue bakal cerita menjadi orang pertama (Suko), penasaran? Oke silahkan dibaca ya, SERSAN aja SERius SANtai.

Sebut saja namaku Suko, aku berusia 5 tahun saat kisah ini terjadi, kecil amat ya 5 tahun, maksudnya 17 tahun, aku jatuh cinta pada seorang perempuan bernama Dian. Dia adalah kakak kelasku saat kami masih sekolah di SMA yang sama. Saat kelas tiga, dia pindah ke kota lain. Tetapi takdir mempertemukan kami kembali di kampus yang sama, saat kami menempuh kuliah S1.

Ada satu hal yang selalu aku simpan dalam hatiku, aku jatuh cinta padanya. Sejak masih duduk di bangku SMA, aku selalu curi-curi pandang ketika jam istirahat. Kadang aku sengaja pamit ke toilet hanya untuk melihatnya latihan Paskibra. Walaupun hanya menatapnya selama 5 menit, rasanya kebahagiaanku penuh sepanjang hari.

Remaja selalu malu-malu mengungkapkan isi hatinya, apalagi aku yang memang punya sifat pemalu, malu malu agresif hehee. Hampir tidak ada sinyal cinta yang aku kirim padanya. Aku tidak seberani teman-temanku yang bisa titip salam atau terang-terangan mengatakan suka pada cewek yang mereka suka. Jadilah aku memendam perasaanku. Mungkin ini masih cinta monyet, yang akan memudar seiring berjalannya waktu. Dan suatu saat kelak, aku akan benar-benar jatuh cinta di tingkat yang lebih serius dengan wanita lain.

Nyatanya perkiraanku salah. Walaupun saat lulus SMA aku sempat berpacaran dengan wanita lain (namanya Bunga), aku tetap meletakkan kenangan akan Dian dalam hatiku. Singkat cerita, saat aku menempuh S1, aku bertemu lagi dengan Dian. Takdir tersebut membawaku pada rahasia yang terpendam. Hatiku kembali berdetak, kembali merasakan indahnya jatuh cinta hanya dengan menatap kedua matanya. Perasaan yang tidak pernah aku rasakan dengan Bunga..

Beberapa kali kami berada di kelas yang sama. Dia masih Dian yang ramah dan suka bercanda. Hubungan kami tetap dekat, tapi tetap saja, tidak ada keberanian untuk mengungkapkan rasa cintaku padanya. Bagaimana aku bisa menyatakan perasaanku, ada Bunga yang masih menjadi pacarku. Egois memang, aku bahkan sering merasa bersalah pada Bunga, tapi aku tidak bisa membohongi hatiku. Jika saja aku berani mengungkapkannya untuk bilang “maukah kau untuk jadi kekasihku”.

Sayangnya, takdir yang mempertemukan kami harus berakhir. Suatu hari, di sebuah musim penghujan di akhir bulan Desember, Dian mengalami kecelakaan. Dua hari dia dirawat di UGD, tetapi nyawanya tidak tertolong. Dian pergi selama-lamanya.

Duniaku hancur,
setiap inci tubuhku menjerit akan kepergiannya,
aku bahkan tidak bisa lagi merasakan sakitnya hatiku,
seolah ada bagian tubuhku yang hilang,
jika diibaratkan, aku bagai guci yang pecah berkeping-keping.
Aku hadir dalam pemakamannya.
Aku hadir dalam setiap acara doa yang dilakukan keluarganya setiap malam.
Di duka yang teramat sangat, ibu Dian memintaku untuk menemaninya, setelah para tamu pulang “mbak, mbak” maaf bu saya bukan cewek, oalahhh maaf "Mas, mas yg item ini temannya Dian yang namanya Suko kan?" ujar wanita tua itu. Aku bisa melihat ada duka mendalam di balik senyumnya.

Aku mengangguk, lalu wanita itu mengajakku ke sebuah ruangan, yang menurutnya adalah kamar Dian.

Wanita itu menceritakan sebuah rahasia yang tidak aku ketahui. "Anak ibu.. Dian, dia pernah bilang bahwa dia suka dengan seseorang yg bernama Suko, dia cinta," lanjutnya.

Detik demi detik berlalu, aku mendengarkan pengakuan ibu Dian bahwa putrinya ternyata memendam rahasia. Ternyata selama ini Dian melakukan hal yang sama denganku, diam-diam merahasiakan perasaannya. Bahkan sejak masih di bangku SMA.

"Waktu itu Dian pernah bilang, sekarang Suko sudah punya pacar, mungkin harus menunggu Suko putus dulu, baru dia berani jujur," lanjut ibu Dian dengan air mata yang jatuh dari pelupuk matanya.

Aku tidak bisa menahan air mataku, aku menangis di dalam pelukan ibu Dian, Aku menangis hingga dadaku terasa ingin meledak.

Aku menyesal,
sangat menyesal.

Aku tidak sempat mengatakan bagaimana perasaanku padanya.
Hingga detik ini, penyesalan itu masih ada.
Masih mengganjal di dalam lubuk hatiku yang terdalam.
Rasanya bahkan jauh lebih berat dibandingkan saat Dian masih hidup.
Kau bisa mendengar doa-doaku tiap malam, Dian?
Aku merindukanmu.


Jodoh, rezeki, maut, adalah rahasia-Nya, namun apabila kita tidak mengupayakannya maka Jodoh dan rezeki itu tidak akan pernah datang kepada kita. maka jemputlah jodohmu. Sebab jodohmu adalah rezekimu, namun rezekimu bukan merupakan jodoh.

Jika jodoh datang menghampirimu dan merasakan dia selalu bersemayam di hati kita, maka dekatkanlah dan eratkanlah jodohmu itu, panggil dan sapalah dia. Sebab Allah telah memilihkan jodohmu untuk dia. Wanita yang baik pastilah mendapatkan pria yang baik, begitu pula sebaliknya.

Jangan kedepankan rasa egomu sebab Allah murka dengan egomu, sehingga setan dan iblis pun dengan senang hati menyelimuti hatimu sehingga membuat egomu menjauhkan jodohmu sendiri.

Tidak ada kamus dalam kehidupan jika seorang wanita harus terlebih dahulu menghubungi si dia, maka harkat dan martabatnya akan jatuh, begitu pula sebaliknya tidak ada nilai kelebihan jika seorang pria menghubungi wanita terlebih dahulu. Namun semuanya tergantung pada individu masing-masing...! Mau dilihat dari sudut pandang yang bagaimana sehingga harkat dan martabat kita jatuh, malu, dan merendahkan diri dihadapan orang lain...!!

Penyesalan selalu datang terlambat, jika penyesalan datangnya di depan maka manusia tidak akan pernah tahu bagaimana pengorbanan, bagaimana bentuk perjuangan, bagaimana bentuk derita, dan bagaimana rasanya sakit hati, dan bagaimana bentuk ujian dan cobaan ditimpakan kepadanya...

Hidup itu indah apabila kita saling mencintai, namun keindahan tak akan sempurna jika keduanya atau salah satu di antaranya hanya memendam perasaan saja.

Kunci kebahagiaan yang hakiki adalah munculnya naluri kejujuran setiap insan.

Putus cinta emang udah biasa, namun cinta terpendam tersiksa sampai mati...

Okeeee, mungkin kisah nyata Partner In Crime gue di atas setidaknya bisa menginsipirasi kita, bagaimana usaha kita dalam menjemput jodoh.

Lebih baik ditolak cintanya dari pada tidak diungkapkan sama sekali……

Rhyme in Peace Dian, semoga kau tenang disana emoticon-Smilieemoticon-Smilie

Ttd
Isubekti 2017


Baca Juga Karya ku yg lainnya
diangkat dari kisah nyata
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.1K
2
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan