- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bom Hidrogen VS Bom Atom Hiroshima Dan Nagasaki


TS
didiscoopy
Bom Hidrogen VS Bom Atom Hiroshima Dan Nagasaki
Quote:
Quote:

Hiroshima 1945
Quote:
72 tahun yang lalu pada tanggal 6 dan 9 agustus 1945, dua kota di jepang yaitu Hiroshima dan Nagasaki merasakan betapa dahsyatnya bom atom yang dijatuhkan dari udara oleh A.S. Kedua kota itu luluh lantak oleh The Little boy yang memiliki daya ledak 15 kiloton TNT dan The Fatman dengan daya ledak 20 kiloton TNT.

Namun tampaknya kejadian tragis masa lalu belum menjadi pelajaran bagi generasi selanjutnya. Saat ini, telah dikembangkan bom yang bahkan lebih menghancurkan daripada bom atom, yaitu bom hidrogen.
Perbedaan antara bom termonuklir dan bom fission dimulai dari tingkat atom. Bom fission seperti yang digunakan di Hiroshima dan Nagasaki bekerja dengan memisahkan nucleus (inti) atom. Saat neutron atau partikel netral dari nucleus atom terbelah, beberapa partikel menabrak nucleus atom terdekat, sehingga atom yang tertabrak ikut memisahkan partikel neutronnya, hasilnya adalah rentetan yang sangat eksplosif.
Spoiler for Atom:
Quote:
Percobaan pertama senjata termonuklir atau bom hidrogen di A.S pada November 1952 menghasilkan daya ledak kurang lebih sebesar 10.000 kiloton TNT. Bom termonuklir dimulai dengan reaksi fission yang sama dengan bom atom, akan tetapi kebanyakan uranium dan plutonium pada bom atom sebenarnya terbuang sia-sia. Pada bom termonuklir, lebih banyak daya ledak yang tersedia.
Pertama, ledakan penyulut melakukan tekanan pada permukaan dari plutonium-239, material yang nantinya akan mengalami pembelahan, didalam lubang plutonium-239 ini adalah ruang gas hidrogen, temperatur tinggi dan tekanan yang dihasilkan oleh fission plutonium-239 mengakibatkan atom hidrogen melebur. Proses peleburan ini melepaskan neutron, yang memberi umpan balik ke plutonium-239, memecah lebih banyak atom dan meningkatkan reaksi rantai fission.
Spoiler for Prinsip Bom Hidrogen:
Quote:

Saat ini pemerintah diseluruh dunia menggunakan sistem pemantauan global untuk mendeteksi uji coba nuklir sebagai bagian dari upaya untuk menerapkan CTBT (Comprehensive Test Ban Treaty) 1996. Ada 183 negara yang menandatangani perjanjian ini, akan tetapi sayangnya perjanjian ini tidak bersifat memaksa karena negara-negara kunci termasuk A.S tidak meratifiksinya. Sejak 1996 Pakistan, India dan Korea Utara telah melakukan ujicoba nuklir Bagaimanapun juga, perjanjian tersebut menempatkan sistem pemantauan seismik yang dapat membedakan ledakan nuklir dengan gempa.
Sistem pemantauan CTBT juga mencakup stasiun yang mendeteksi suara infrasonik. delapan stasiun pemantauan radionuclide diseluruh dunia mengukur partikel radioaktif di atmosfir, yang dapat membuktikan bahwa ledakan yang terdeteksi oleh sistem pemantau lain merupakan ledakan nuklir.
Sumber: Nuxid (Sains Popular)
Diubah oleh Kaskus Support 04 07-08-2017 07:54


dhimasbsm memberi reputasi
1
29.2K
Kutip
115
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan