Gempa berkekuatan 5,3 magnitudo mengguncang Cilacap, Jawa Tengah, pada Kamis (3/8) sekitar pukul 23.14 WIB. Gempa yang titik pusatnya berada di laut pada jarak 73 km barat daya Cilacap ini, guncangannya terasa hingga ke Yogyakarta.

Berdasarkan peta tingkat guncangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dampak gempa berupa guncangan terjadi di daerah Cilacap, Kulon Progo, Bantul, Yogyakarta, Kebumen dan Pangandaran dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI). Sedangkan di Pacitan, guncangan terjadi dalam skala intensitas I SIG-BMKG (II MMI).

"Banyak warga yang belum tidur di wilayah tersebut panik, dan beberapa diantaranya sempat berlari keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa," ujar Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan tertulis, Jumat (4/8).

Baca Juga :

• Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Cilacap
  
  
• Membedah Gempa Bumi 6,5 M yang Meluluhlantakkan Pulau Leyte
  
  

Daryono menjelaskan, jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi dengan kedalaman 62 km ini, merupakan jenis gempa bumi berkedalaman menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng.

Gempa ini memiliki kedalaman menengah, sehingga spektrum guncangan terjadi pada wilayah yang luas mencakup daerah Pangandaran hingga Pacitan.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran naik (thrust fault). Meskipun terjadi di laut dengan mekanisme sumber sesar naik, tetapi hasil pemodelan menunjukkan tidak berpotensi tsunami," ujarnya.

Hasil monitoring BMKG hingga dini hari tadi, kata Daryono, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

"Kepada masyarakat di wilayah selatan Jawa Tengah dan Yogyakarta, diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucap Daryono.


Sumber: https://kumparan.com/pranamya-dewati...gga-yogyakarta