Ilustrasi perpustakaan ramah anak
© Shutterstock

Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Fungsi perpustakaan tersebut termaktub dalam pasal 3 UU no. 43 tahun 2007.

Bicara masalah kuantitas, jumlah perpustakaan di Indonesia terbilang cukup mumpuni. Perpustakaan Nasional (Perpusnas) melaporkan terdapat sekitar 25 ribu perpustakaan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan rincian terbanyak adalah perpustakaan sekolah di angka 22 ribu, perpustakaan umum dan perpustakaan khusus masing-masing mencapai seribu lebih, dan perpustakaan perguruan tinggi di angka sekitar 800. Sementara untuk perpustakaan daerah, paling banyak terdapat di Jawa Barat dengan jumlah lebih dari 4 ribu perpustakaan dan paling sedikit di Papua Barat dengan jumlah hanya 3 perpustakaan.

Namun adanya fasilitas literasi tidak lantas membuat masyarakat Indonesia serta merta memiliki minat baca tinggi. Oleh karena itu, kegiatan membaca akan lebih baik jika dibudayakan sejak dini kepada anak-anak. Ajak anak Anda untuk mengenal perpustakaan sebagai salah satu cara untuk menumbuhkan minat baca mereka. Berikut adalah perpustakaan ramah anak di beberapa tempat yang bisa Anda kunjungi.

Perpustakaan Umum DKI Jakarta
Perpustakaan umum milik pemerintah ini merupakan bangunan tiga lantai yang terletak persis di sebelah Planetarium, di dalam komplek Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Perpustakaan anak terletak di lantai 2. Berbeda dengan perpustakaan yang lazimnya menampilkan koleksi buku, tidak demikian dengan perpustakaan ini.

Pengunjung dapat menemukan banyak fasilitas pendukung, seperti koleksi buku dan majalah yang beragam, permainan edukatif, hingga permainan indoor, seperti perosotan hingga mobil-mobilan listrik. Dengan area membaca, tempat bermain, serta kaca jendela yang luas, maka suasana di dalam ruangan terkesan lega dan terang. Anak-anak pun akan betah berlama-lamaan di tempat ini.

Rimba Baca
Perpustakaan yang terletak di Cilandak, Jakarta Selatan ini memiliki sederet buku di rak yang dikelompokkan sesuai umur anak, dari 0 hingga 12 tahun. Dengan menyuguhkan nuansa rumah, perpustakaan ini dapat membuat pengunjung kerasan saat berada di sini.

Dengan biaya keanggotaan sebesar Rp350.000,- per tahun untuk 1 anak dan 2 orangtua, atau Rp30.000,- per kunjungan, Anda dapat menikmati koleksi buku dengan fasilitas pendukung, seperti komputer, wi-fi, area membaca, sudut kudapan, dan ruang aktivitas untuk membuat kegiatan membaca terasa lebih menyenangkan.

The Open Book
Dengan sistem langganan mulai dari Rp300.000,- per bulan hingga Rp4.000.000,- per tahun), atau membayar Rp85.000,- sekali kunjungan, anak-anak bisa menemukan sekitar seribu lebih koleksi buku dari dalam dan luar negeri. Tak hanya untuk membaca, di sini anak-anak juga bisa berkreasi membuat kerajinan tangan hingga belajar memasak.

The Open Book lebih dari sekadar perpustakaan. Perpustkaan yang berlokasi Summarecon Digital Center, Scientia Square Park, Garden View Suite 2, Gading Serpong, memiliki metode pencarian ilmu yang berkualitas dengan alat penunjang yang lengkap, seperti CD, DVD, mainan edukatif, hingga komputer, sehingga anak dibiasakan untuk bisa mandiri.

Rumah Kerinci
Perpustakaan ini punya konsep unik dalam memupuk dan mengoptimalkan kemampuan anak untuk membaca sejak dini. Metode yang diterapkan adalah menyelaraskan fungsi pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bicara.

Cara tersebut terinspirasi dari peneliti asal Amerika Serikat, Dr. Robert Titzer, di mana penelitian tersebut sangat penting dalam perkembangan bayi dan anak-anak. Sehingga saat menghampiri perpustakaan yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta ini, pengunjung akan mempertemukan anak dengan deretan buku bacaan yang diletakkan berdampingan dengan properti khas anak-anak laiknya dalam dunia dongeng.

Perpustakaan daerah Sukabumi
Perpustakaan daerah Sukabumi punya cara berbeda. Setiap hari Minggu, perpustakaan daerah Sukabumi justru menyajikan suasana rekreasi untuk anak dan orangtua. Aktivitas yang digelar pada hari libur tersebut mencakup kegiatan belajar masak untuk ibu-ibu, ruang membaca majalah dan koran untuk bapak-bapak, dan area buku cerita untuk anak-anak.

Tak hanya menyediakan berbagai jenis buku dan bahan bacaan, perpustakaan di Sukabumi ini menyediakan berbagai sarana permainan khusus pada hari Minggu. Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Pusipda) Kota Sukabumi, menyiapkan berbagai sarana permainan tradisional seperti ular tangga, catur, sondah, dan bola bekel yang diharapkan dapat menarik masyarakat berkunjung ke perpustakaan.

Perpustakaan Taman Bacaan Pelangi
Sebanyak 2 ribu anak di Flores, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, kini memiliki akses buku bacaan berkualitas dengan hadirnya 12 perpustakaan Taman Bacaan Pelangi. Dengan koleksi sekitar 13 ribu buku cerita anak, perpustakaan ini memiliki konsep ramah anak yang diresmikan pada 20 Februari hingga 28 Februari di 12 sekolah terpilih.

Seluruh perpustakaan Taman Bacaan Pelangi ini merupakan hasil kerja sama dengan organisasi internasional, Room to Read yang bertujuan untuk mengembangkan kebiasaan membaca anak-anak di Flores.

Untuk ikut serta andil dalam menumbuhkan minat baca anak Indonesia, Anda dapat berpartisipasi lewat program #BukuUntukIndonesia. Program ini akan membantu mendistribusikan buku-buku anak ke sekolah-sekolah dasar yang tersebar di beberapa titik di Indonesia. Bantu lengkapi koleksi buku-buku anak di perpustakaan sekolah mereka dengan mengakses tautan berikut.

Partisipasi Anda akan dikonversi menjadi beberapa jenis buku anak, seperti buku dongeng Nusantara, pengetahuan umum, buku sejarah nasional, hingga buku dongeng internasional yang diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan anak-anak untuk membaca buku.