Gan ane mau cerita keluh kesah yang kini tengah membayang2i kehidupan ane, ane ini seorang pegawai swasta di salahsatu ibukota provinsi, ane bisa dibilang hidup cukup mapan, sementara ane terlahir dari keluarga yang tergolong sederhana. Orang tua ane terrmasuk yang taat agama karena leluhur ane dari ibu termasuk orang yang ahli agama.
Singkat cerita sekarang ane punya istri yang berbeda keyakinan, beliau menganut agama B, kenapa ane bisa menikahi seseorang yang berbeda keyakinan? Karena di dalam agama ane, ane diperbolehkan menikahi seseorang berkeyakinan agama B (hanya khusus B, tidak yang lain) walaupun pada akhirnya dia menjalani proses pernikahan sesuai ajaran agama ane.
Ane sayang banget sama dia, dia juga sayang sama ane, dalam sumpahnya dia menyebutkan sumpah sehidup semati. Karena rasa sayang ane, ane mulai baca2 kitab ajaran istri. Penasaran kenapa jiwa istri ane teduh banget, dia pun dengan sabar memberi ane ayat2 tentang cinta & kasih yang bikin ane lebih gencar mempelajarinya. Sedangkan disisi lain ane banyak mempertanyakan agama yang ane anut sendiri.
Keluarga istri ane keatas, selalu respect ke ane walaupun berbeda keyakinan, ane tidak pernah dapet perlakuan berbeda, sebaliknya keluarga besar ane dalam beberapa kesempatan sering menyinggung agama yang dianut istri ane. Mereka seperti mengkotak2an orang lain berdasarkan agamanya.
Ane lihat keluarga besar istri ane lebih solid ketimbang keluarga besar ane sendiri, sekarang setelah ane merasa ga yakin dengan agama ane dan berkeinginan untuk pindah agama mengikuti istri ane (sebelum anak ane lahir, karena ane paham setelahnya masalah akan menjadi lebih rumit diatasi)
Ketika ane menyampaikan rencana ane ke kedua orang tua ane, mereka menolak dengan keras & justru menyuruh ane cerai dengan istri karena dituduh tdk bisa menjaga iman ane. Padahal sudah sejak lama ane tdk menyakini agama ane sendiri. Mereka sekarang lebih sinis ke ane apalagi istri ane, mengancam ane gak akan diaku anak kalau sampai pindah agama, tapi ane tetep bersikokoh mempertahankan pernikahan ane apapun resikonya.
Ane gak mau dicap durhaka, tapi ane juga gak mau ngorbanin pernikahan ane, menurut agan sista apa yang baiknya ane lakuin sekarang?
Apa salah ya kalau ane cenderung memilih mengutamakan istri ane? Termasuk komitmen ane untuk pindah agama