Arah- Di era teknologi, terutama ketika tiap orang sudah memegang perangkat ponsel pintar, memiliki media sosial adalah hal yang lumrah. Bahkan, tiap orang punya beberapa di media sosial.

Sebut saja Instagram, Path, Twitter, Facebook, serta media sosial lainnya.

Tujuan dari memiliki media sosial adalah untuk menambah pertemanan atau agar tetap menjalin hubungan dengan teman yang lokasi jauh.

Tapi, kini ada media sosial yang penggunanya khusus anak-anak kaya di dunia. Namanya Rich Kids. Media sosial ini bisa diunduh di Google Play Store dan App Store.



Untuk menjaga keekslusifannya, media sosial yang berdiri sejak akhir September 2016 itu mewajibkan pengguna membayar 1.000 dolar AS atau setara Rp130 juta perbulan.

CEO Rich Kids Juraj Ivan mengatakan media sosial ini adalah tempat untuk memamerkan kekayaan. Beda dengan media sosial gratis yang berisi banyak orang.

"Kami menciptakan sesuatu yang beda. Media sosial ini sangat elegan, hanya anggota Rich Kids yang bisa memposting foto," kata Ivan, dilansir Washington Post, Sabtu (3/6).



Salah satu anggota pertama Rich Kids, Emir Bahadir, adalah pewaris pengusaha real estate asa Turki. Dia salah satu pengguna aktif. Beberapa postingan fotonya adalah ketika duduk di kursi depan mobil Bentley, yang terparkir di real estateya di Manhattan.

"Ini hidup saya. Pesawat saya. Saya tidak melakukannya untuk media sosial, tapi ini adalah sebuah merek dan menjadi barang pribadi saya," Bahadir.



Rich Kids diprotes

Keberadaan Rich Kids yang hanya memamerkan kekayaan mendapat kritikan keras dari beberapa organisasi. Karena dianggap sebagai perilaku yang tidak pantas.

Namun, Ivan tetap tak peduli dengan kritikan tersebut.

"Mereka (pengguna Rich Kids) hanya orang-orang yang menikmati hidup. Sama seperti Anda. Tidak ada alasan untuk dibenci, sebab mereka memili sesuatu sementara Anda tidak," kata Ivan.

Apple juga menilai Rich Kids sebagai media sosial yang buruk. Aplikasi Rich Kids pun ditendang dari App Store.

"Ya, seorang perwakilan Apple mengatakan aplikasi Rich Kids dianggap tidak pantas," ujar Ivan.

Gaya Hidup Hedonis Anak-anak Pengguna Aplikasi Rich Kids