BankBCAAvatar border
TS
BankBCA
Millenials, Generasi Tanpa Uang Tunai


Industri pembayaran mengalami pertumbuhan dan perubahan yang sangat cepat. Hal ini secara tidak langsung juga mendorong peningkatan yang bersifat kompetitif di dunia online, mobile, dan pembayaran di dalam toko.

Dengan meningkatnya kemajuan teknologi dalam sistem pembayaran, semakin meningkat juga permintaan yang datang dari konsumen. Generasi Millenials (18-34 tahun) melewati angka Baby Boomers sebagai grup demografis terbesar di tahun 2015. Millenials adalah konsumen dan penggerak bisnis yang paling melek teknologi. Hasilnya, browsing, beli, dan jualan menjadi pengalaman yang menakjubkan.

Generasi Millenials kini juga semakin memanfaatkan sistem pembayaran tanpa uang tunai sehingga biasa disebut “cashless generation”. Belanja di mall bayarnya tinggal gesek kartu kredit atau debit. Naik kereta atau bus umum, bayarnya tinggal tempelkan uang elektronik.
Gak perlu repot cari uang pas atau menyulitkan penjual untuk mencari kembalian. Dompet tebal semakin tidak digemari dan bukan menjadi takaran kekayaan seseorang karena uang tunai di dompet sudah digantikan dengan kartu-kartu ‘sakti’. Bahkan penjualan via online hanya tinggal memasukkan nomor kartu kredit atau transfer via e-banking. Sistem pembayaran seperti inilah yang menguasai industri bisnis saat ini.

Sebagai contoh, di Swedia sebanyak 80% transaksi keuangan dilakukan dengan kartu. Pembayaran digital via kartu atau aplikasi secara luas diterima masyarakat sehingga orang Swedia sebagian besar tidak membawa uang tunai lagi. Bahkan mereka membiarkan anak-anaknya membayar dengan kartu debit. Sedangkan di Australia, transaksi tanpa uang tunai telah dilakukan masyarakat sebanyak 86% dan 76% populasi di negara tersebut memiliki kartu debit. Sementara itu di India, Perdana Menteri mengumumkan bahwa India akan berproses menuju pembayaran tanpa uang tunai untuk memerangi korupsi di negaranya.

Di Indonesia sendiri transaksi pembayaran dengan digital bisa menekan angka korupsi di pemerintahan. Masyarakat yang membayar tilang, membayar asuransi BPJS, membuat KTP dan lain-lainnya melakukan transaksi dengan transfer via ATM. Karena memang korupsi terjadi bila ada kesempatan, dan posisi kasir atau pegawai yang bertemu muka langsung dengan warga adalah yang paling berpotensi melakukan korupsi.

Dengan semakin tingginya kebutuhan akan transaksi tanpa uang tunai ini, BCA pun fokus untuk terus meningkatkan kualitas dalam sistem pembayaran. Pembayaran melalui gesek kartu debit atau kredit kini lebih disukai karena belanja tidak harus membawa uang tunai yang banyak. Untuk yang lebih suka berbelanja online pun kini pilihan transfer ke rekening BCA tersedia di mayoritas e-commerce atau toko online. Selain itu, kini BCA juga mempunyai produk dompet elektronik bernama Sakuku.

Sakuku adalah sistem pembayaran dompet elektronik menggunakan aplikasi smartphone. Jadi Agan tidak perlu membawa dompet untuk berbelanja, karena Agan cukup membayar lewat ponsel Agan.



Informasi selengkapnya, kunjungi website:
http://www.bca.co.id/id/Individu/Pro...Banking/Sakuku

Bagaimana dengan Agan, apakah Agan sudah mempermudah hidup Agan dengan pakai Sakuku?




Sumber: https://sweden.se/business/cashless-society/
http://www.theaustralian.com.au/busi...11350dec6f638a
https://letstalkpayments.com/which-c...ashless-world/

mincacing
mincacing memberi reputasi
1
4.3K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan