gatra.comAvatar border
TS
gatra.com
Polda Jateng Antisipasi Paham Radikal Menyusup ke Sekolah


Purwokerto, GATRAnews – Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Condro Kirono menegaskan penanganan paham radikal musti dilakukan secara komprehensif. Pelibatan lintas sektor dan partisipasi tokoh agama dan masyarakat diperlukan untuk melakukan penanggulangan terorisme. Pasalnya, paham radikal menyusup hampir di seluruh lini kehidupan sosial, bahkan hingga lembaga pendidikan. 

"Paham radikal kalau sudah tertanam sulit dihilangkan. Kami kesulitan menginterogasi orang-orang seperti itu." Tegas Kapolda di Purwokerto, Rabu (12/4).Ditanya penanganan pemahaman radikal yang diduga juga menyusup ke sekolah-sekolah, Kapolda mengatakan pihaknya akan bekerjasama dengan kementerian agama dan dinas pendidikan untuk menangani hal tersebut. “Penyebaran Radikal itu tidak bisa hanya diselesaikan oleh institusi kepolisian. Ini apalagi masuk ke sekolahan, ke tempat-tempat lain. Oleh karenanya, deradikalisasi harus dilakukan komprehensif. Dari kementerian agama sampai unsur di bawahnya pemerintah daerah, dari BNPT. Kepolisian akan fokus pada penanganan hukum,” ujarnya. Kapolda menegaskan, upaya preventif juga akan dilakukan untuk mencegah masuknya paham radikal ke institusi-institusi lainnya. Hal itu menurut dia penting dilakukan, sebab, jika paham radikal sudah tertanam kepada sesorang, maka akan akan sulit untuk dilakukan radikalisasi. “Sedangkan di fungsi-fungsi preventif juga akan terus dilakukan. Namun, paham radikal itu kalau sudah tertanam itu tidak semua orang bisa menghilangkian sifat radikal seseorang. Jadi kita sendiri, penyidik kita itu kalau menginterogasi, berbeda dengan interogasi orang yang tidak tertanam paham-paham radikal,” jelasnya. Terkait munculnya dua orang di daerah yang sama menjadi terduga teroris, Kapolda menyatakan pihaknya akan melakukan penelusuran dan pendalaman. Dia mengaku sudah mengintruksikan agar para kepala kepolisian wilayah melakukan hal-hal yang diperlukan.Kapolda menambahkan, pelaku penyerangan Markas Polres Banyumas, Muhamad Ibnu Dar tak diketahui pernah berkunjung ke Nusakambangan. Namun, para teroris Tuban, diketahui sudah pernah mengunjungi Nusakambangan. “Kalau pelaku belum (ke Nusakambangan). Tapi kalau yang jaringan Tuban iya. Pelaku merupakan simpatisan ISIS dan JAD,” imbuhnya.

Reporter: Ridlo Santoso
Editor: Rosyid

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/jawa/...sup-ke-sekolah

---


- Keluarga Belum Temui Pelaku Penyerangan Mapolres Banyumas
0
394
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan